Menangi Lomba MotoGP Catalunya 2017, Dovizioso Merasa Aneh

Senin, 12 Juni 2017 - 03:00 WIB
Menangi Lomba MotoGP Catalunya 2017, Dovizioso Merasa Aneh
Menangi Lomba MotoGP Catalunya 2017, Dovizioso Merasa Aneh
A A A
CATALUNYA - Andrea Dovizioso tampil brilian dalam dua pekan beruntun. Karena setelah memenangkan MotoGP Italia 2017 di sirkuit Mugello (4/6). Pembalap 31 tahun itu kembali membawa motor Ducati Desmosedici GP17 terdepan di MotoGP Catalunya 2017, Minggu (11/6).

Namun meski berhasil keluar sebagai juara MotoGP Catalunya 2017, Andrea Dovizioso justru mengatakan balapan sangat aneh. Mengapa demikian?

Ya, Dovizioso tak tampil ngotot pada lap-lap awal. Dengan tenang, ia menjaga ritme dan menunggu momen tepat untuk menaklukkan duo Repsol Honda: Marc Marquez serta Dani Pedrosa. Akhirnya, momen itu tiba ketika memasuki lap 17. Dovizioso menyalip Pedrosa di trek lurus. Sempat jaraknya dipangkas Marquez, tapi pembalap Italia berhasil mempertahankan posisi pertama dan finis lebih dulu.

“Itu adalah balapan yang sangat aneh, seperti yang saya katakan sebelum balapan. Karena untuk memenangi balapan dan tidak menekan 100 persen saat lomba adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi pada saya,” ucap Dovizioso seusai lomba MotoGP Catalunya 2017 kepada BT Sport.

“Itu sesuatu yang sangat aneh. Sangat panas dan tidak ada grip di lintasan. Anda tidak bisa menekan karena ban depan, terutama daya cengkeram ban belakang banyak menurun. Saya tidak menekan. Saya di belakang Dani, dan dia juga tidak menekan. Kami mengendarai motor dengan cara yang sangat halus. Kami tidak pernah menggunakan potensi motor seutuhnya,” imbuh Dovi.

Pembalap Italia itu kemudian melanjutkan pernyataannya: “Itu adalah strategi yang tepat (tidak terlalu menekan). Senang bisa di depan dan tidak menekan! (Tapi) itu adalah sesuatu yang benar-benar aneh. Ketika Anda punya feeling, Anda sadar tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup. Sulit untuk dijelaskan (dengan kata-kata)."
Andrea Dovizioso (Ducati Corse) di akhir pekan lomba MotoGP Catalunya 2017. (Foto-Michelin)
Kemenangan di Catalunya membuat Dovizioso kini mengoleksi 104 poin, atau hanya terpaut tujuh poin di belakang pemuncak klasemen sementara Maverick Vinales (111 poin). Kendati demikian, ia tetap menegaskan tidak memikirkan tentang peluang juara dunia.

“Saya tidak ingin bicara soal kejuaraan, karena setiap kali kami bicara sesuatu dan turun ke trek, sesuatu yang berbeda terjadi. Saya tidak tahu. Saya akan meninggalkan setiap akhir pekan seperti balapan pertama,” tutur Dovi.

Perlu diketahui pula, Dovizioso menjadi pembalap pertama sejak Casey Stoner pada 2010, yang berhasil meraih dua kemenangan beruntun bagi Ducati. Sebuah pencapaian yang jelas patut diapresiasi, sejak ia memperkuat pabrikan Italia ini pada 2013.

“Akhir pekan ini aneh, bukan akhir pekan MotoGP yang normal. Tapi semua orang dalam situasi sama dan kami mengelola dengan cara lebih baik,” terangnya.

“Tentu, kami sekarang lebih percaya diri dan memikirkan tentang kejuaraan. Tapi belum waktunya untuk mengatakan kami bisa bertarung demi kejuaraan. Kami masih harus memperbaiki beberapa hal untuk benar-benar kompetitif. Saya akan fokus kepada hal itu, karena saya tahu apa yang kami butuhkan,” tutup Dovi.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5726 seconds (0.1#10.140)