Hendak Go Internasional, 14 Atlet Panjat Tebing Sulit Urus Visa

Jum'at, 16 Juni 2017 - 00:34 WIB
Hendak Go Internasional, 14 Atlet Panjat Tebing Sulit Urus Visa
Hendak Go Internasional, 14 Atlet Panjat Tebing Sulit Urus Visa
A A A
YOGYAKARTA - Sebanyak 14 atlet proyeksi Panjat Tebing Asian Games 2018 terpaksa menempuh jalur darat guna mengurus visa di Kedutaan Swiss dan Prancis yang beralamat di Jakarta pada 22 Juni 2017 mendatang. Hal ini erat kaitannya dengan libur Lebaran, di mana tiket transportasi udara maupun kereta api sebagian besar sudah terjual habis. Padahal di tanggal tersebut atlet maupun enam ofisial wajib datang untuk menghadiri wawancara, pencatatan sidik jari, dan lainnya.

"Pusing juga harus hadir di tanggal 22 Juni 2017, karena berdekatan dengan (libur) Lebaran. Transportasinya susah, mau tidak mau via jalur darat. Kita harus ke sana karena itu jadwal dari kedutaan, kalau tidak hadir maka visa tidak keluar. Padahal kita berangkat try out tanggal 4 (Juli 2017)," ujar Manajer Tim Pelatnas Asian Games 2018, Wahyu Pristiawan Buntoro.

Perihal keberangkatan, pihaknya memutuskan hanya akan mengirim 14 atlet ke Kejuaraan Dunia bertajuk Lead & Speed Villars-Sur-Ollon Swiss dan Lead & Speed Chamonix Prancis pada Juli 2017. Ke-14 atlet itu adalah Amri (Jawa Barat), Temi Teli Lasa (Jawa Tengah), Aspar Jaelolo (DKI Jakarta), Abudzar Yulianto (Jawa Timur), Syahbudin (Jawa Barat), Tony Mamiri (Jawa Barat), Sabri (Kalimantan Utara), Pangeran Sapto (Kalimantan Timur), Syarifah AR (DKI Jakarta), Nadya Putri Virgita (Bali), Farina Handayani (Bangka Belitung), Puji Lestari (DKI Jakarta), Dorifatus Safi'iyah (Jawa Timur), dan Rajiah Salsabillah (Banten).

Sementara itu 11 atlet lainnya terpaksa dipulangkan ke rumah masing-masing. Sedangkan lima nama lain yaitu Aan Aviansyah (Jawa Timur), Angga Cahya (Kalimantan Timur), Khoirul Anam (Jawa Timur), Fitria Hartani (Jawa Timur), dan Nurul Iqomah (Nusa Tenggara Barat) direncanakan untuk menjalani turnamen di Singapura pada Juli 2017.

"Yang berangkat try out 20 (berikut dengan ofisial). Karena kuota (peserta) yang tidak memungkinkan dan biar ini jadi beban atlet SK Satlak Prima utuk menunjukkan diri. Atlet non-SK Satlak Prima tidak dibebankan dengan perform di sana dan masih berpeluang besar masuk (dalam skuat utama) karena ada promosi degradasi. Meski tidak ikut, penilaian selama latihan dan try in di pelatnas sudah cukup. Nantinya tergantung penilaian atlet yang berangkat try out, kalau tidak bagus ya bisa digantikan lainnya," jelas Wahyu.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4217 seconds (0.1#10.140)