Sering Diasapi di MotoGP 2017, Rossi Curigai Niat Terselubung Vinales

Rabu, 05 Juli 2017 - 09:59 WIB
Sering Diasapi di MotoGP 2017, Rossi Curigai Niat Terselubung Vinales
Sering Diasapi di MotoGP 2017, Rossi Curigai Niat Terselubung Vinales
A A A
SACHSENRING - Merah membara. Sejauh ini hingga putaran pertama selesai pasca MotoGP Jerman 2017, Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix musim ini, sudah bisa dipastikan masuk dalam salah satu musim terbaik di kelas bergengsi.

Walau musim lalu mencatat rekor delapan pembalap berbeda yang mampu memenangkan lomba. Pada MotoGP 2017 hingga seri ke-9 (dari total 18 seri), sudah ada lima pembalap berbeda yang telah memenangkan lomba. Sedangkan pada musim lalu, torehan itu baru terjadi pada seri ke-10.

Itu belum bicara persaingan poin antar pembalap di klasemen sementara, yang mana sering disebut sebagai salah satu yang selisihnya paling sedikit. Lihat saja Marc Marquez yang berada di atas (129 poin), hanya unggul 10 poin dari Valentino Rossi di peringkat empat, dengan diselingi oleh Maverick Vinales (124) dan Andrea Dovizioso (123). Pun Dani Pedrosa yang ada di urutan kelima, hanya terpaut 26 poin dari rekan setimnya di Repsol Honda.
Valentino Rossi bersama Maverick Vinales bertarung pada akhir pekan lomba MotoGP Jerman 2017 di sirkuit Sachsenring. (Foto-Yamaha) 3
Tapi bagi media Spanyol, Diario Gol, MotoGP Jerman 2017 tidak hanya meninggalkan perubahan terbaru di pucuk dan klasemen sementara. Justru hasil lomba dari seri ke-9 musim ini di sirkuit Sachsenring tersebut, telah menyeret Valentino Rossi.

Ya, menurut berbagai sumber yang ada di paddock MotoGP 2017. Pasca lomba Sachsenring, seakan menegaskan konfirmasi kecurigaan The Doctor atas rekan setimnya di Yamaha Factory Racing, Maverick Vinales.

Rossi kini makin curiga kalau Vinales tidak akan mau mendukungnya dalam usaha meraih gelar juara dunia ke-10 di balap motor GP. Vinales sekarang justru ingin mendongkel The Doctor sebagai pembalap nomor satu di tim asal Iwata yang bermarkas di Gerno di Lesmo, Italia tersebut.

Apa sebabnya? Lihat saja hasil lomba MotoGP Jerman 2017. Vinales yang start dari urutan 11, terus merangsek ke depan selama lomba untuk akhirnya finis ke-4, tepat di depan Rossi yang memulai balapan dari posisi ke-9.

Pembalap 38 tahun itu tampaknya sebal dirinya dilewati oleh Vinales pada lomba Sachsenring. Karena ini bukan kali pertama Rossi diasapi oleh rekan tim barunya itu. Itulah mengapa Rossi bilang bahwa finis kelima di Jerman merupakan poin penting untuk kejuaraan, walau ia lebih senang finis di tempat keempat, atau dalam artian tidak dilewati oleh Vinales.

The Doctor pun secara khusus menunjukkan bahwa Marquez memiliki pengawal yang hebat dari Dani Pedrosa di Sachsenring. Walau race pacenya menyamai Marquez dan Folger di sepertiga lomba, ia tak mau menyerang Marquez sebelum Folger tiba. Pedrosa malah perlahan mundur buat memberi jalan, dan bertahan di posisi ketiga hingga akhir balapan guna melindungi rekan setimnya.

Ini bukan kali pertama Pedrosa finis di belakang Marquez pada MotoGP 2017. Di Qatar, Marquez finis ke-4, Pedrosa ke-5. Di Austin, Marquez 1, Pedrosa 3. Di Catalunya, Marquez 2, Pedrosa 3. Anomali hanya terjadi di Jerez, Pedrosa yang finis terdepan unggul jauh dari Marquez yang finis kedua (+ 6,136 detik), serta di Assen saat Marquez finis ketiga, dengan Pedrosa ke-13.

Rossi kini makin tahu kalau Vinales bukanlah pendukungnya memuluskan target juara dunia MotoGP 2017, seperti Pedrosa terhadap Marquez. Justru Vinales berperilaku sebagai pesaing sejati, layaknya Jorge Lorenzo, mantan rekan setim Rossi yang musim ini hijrah ke Ducati.

Data pembanding berbicara. Lihat bagaimana Vinales yang tak membiarkan Rossi juara di Le Mans, Prancis. Padahal Rossi masih memimpin lomba hingga lap terakhir. Vinales malah terus agresif menyerang dan pada akhirnya mampu melewati Rossi yang ujung-ujungnya terjatuh dan gagal finis.

Fakta seperti ini sudah terjadi sebelumnya di MotoGP Argentina, saat race pace Rossi dengan Vinales hampir identik sama cepat, tapi Vinales tak mau mengalah untuk finis tepat di hadapan Rossi. Begitu juga aksi saling salip mereka di MotoGP Jerez, dengan ujungnya Vinales finis keenam, Rossi ke-10.

Setelah itu pertempuran Vinales vs Rossi kembali terjadi pada lomba MotoGP Italia, sirkuit Mugello. Vinales yang lama kelamaan tak sanggup menyaingi race pace Dovizioso. Akhirnya terlibat perang segitiga dengan Rossi serta Danilo Petrucci. Vinales yang tak mau mengalah akhirnya finis kedua, Rossi keempat.

Skor hingga 9 seri di MotoGP 2017 antara dua pembalap tim Yamaha Factory Racing saat lomba adalah: Vinales 6 kali unggul, Rossi 3. Bagaimanakah kelanjutan ambisi Rossi meraih gelar juara dunia ke-10 kala jalannya terus dihalangi oleh rekan setimnya?
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.0060 seconds (0.1#10.140)