Staf Khusus Presiden Jagokan Mayweather Jr

Jum'at, 21 Juli 2017 - 14:40 WIB
Staf Khusus Presiden Jagokan Mayweather Jr
Staf Khusus Presiden Jagokan Mayweather Jr
A A A
JAKARTA - Duel Floyd Mayweather Jr versus Conor McGregor ternyata mampu menyedot perhatian penggemar olahraga keras di seluruh dunia. Ada beragam tanggapan jelang pertarungan yang berlangsung di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, pada 26 Agustus 2017 mendatang.

Selebriti dunia, pengamat tinju, pengamat mixed martial arts (MMA), hingga masyarakat umum memberikan prediksi tentang pertarungan yang disinyalir bakal menjadi tontonan "Fight of the year." Tak terkecuali Diaz Hendropriyono.

Pemilik sasana MMA yang terletak di daerah Patal Senayan itu memberikan pandangannya tentang siapa yang bakal keluar sebagai pemenang pada pertarungan ini. Menurut ayah tiga anak ini, duel Mayweather jr versus McGregor diyakini akan berlangsung dengan seru. Meskipun ia tidak menampik bahwa unsur bisnis dan hiburan juga menjadi salah satu dari nilai jual dilangsungkannya pertarungan mereka.

Dari catatan Diaz, McGregor merupakan atlet yang cukup tangguh dalam urusan MMA dan lebih muda usianya. Tapi bedanya, sekarang ia berhadapan dengan Mayweather Jr yang notabene merupakan petinju tak terkalahkan di kelas welter.

Jika berbicara tentang pertarungan ini, pria yang menjabat sebagai Staf Khusus Presiden lebih menjagokan petinju berkepala plontos tersebut. Hal ini didasari pengalaman Mayweather Jr selama bertarung di atas ring, dan dia juga memiliki kecerdasan dalam bertinju meski tidak dipungkiri secara usia akan ada penurunan pukulan.

"Di atas kertas Mayweather harusnya lebih mudah mengatasi McGregor. Karena sudah jelas ia unggul dari sisi teknik, pengalaman dan ia sudah membuktikan dengan mengalahkan beberapa petinju yang juga hebat dan terkenal. Tapi saya salut dengan keberanian McGregor yang berani meladeninya di atas ring. Mungkin sebaliknya, jika terjadi rematch mereka di arena MMA, saya yakin McGregor yang menjadi pemenangnya. Tapi sepertinya pertandingan ini tidak ditutup dengan kemenangan KO," papar Diaz dalam pernyataan resmi yang diterima SINDOnews, Jumat (21/7/2017).

Tur Promosi


Meski pada saat promosi pertarungan keduanya saling melampiaskan kebencian, bagi Diaz itu adalah hal yang lumrah dan menjadi daya tarik bisnis cabang tinju dan MMA. Namun sesungguhnya, ia yakin olahraga keras baik tinju dan MMA tetap mengajarkan nilai sportifitas antara satu dengan yang lainnya.

"Olahraga pada umumnya, pada khususnya tinju dan mixed martial arts, mengajarkan kita untuk saling menghargai dan menghormati, khususnya setelah pertandingan usai. Itu prinsip yang diajarkan oleh para pelatih di tinju maupun di MMA. Yang menang tidak akan jemawa dan yang kalah juga tidak lantas berkecil hati. Semoga bangsa kita juga mencontoh nilai positif yang terkandung di dalam olahraga. Menang bukan segalanya, tapi yang terpenting respek antara satu dengan yang lainnya," ungkap Diaz.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6307 seconds (0.1#10.140)