Simeone Akan Cadangkan Tiga Pemain Bernilai Rp4,4 Triliun
loading...
A
A
A
MADRID - Berbanderol mahal bukan jaminan mendapatkan tempat di tim utama Atletico Madrid . Merogoh kocek cukup dalam untuk Thomas Lemar, Alvaro Morata, dan Joao Felix, Pelatih Diego Simeone justru akan memarkir ketiganya di bangku cadangan.
Keputusan itu kemungkinan dilakukan Simeone saat Atletico menghadapi RB Leipzig di perempat final Liga Champions, Kamis (13/8/2020). Bukan tanpa alasan mengingat kinerja ketiganya cenderung kurang memuaskan. Lemar, misalnya. Dia belum memenuhi harapan sejak Atletico membeli 70% dari hak kepemilikannya dari AS Monaco senilai 72 juta euro pada musim panas 2018.
Pemain asal Prancis ini hanya bermain 28 menit dalam delapan pertandingan terakhir Atletico. Sementara Morata tidak memerlukan biaya banyak ketika Los Rojiblancos melakukan peminjaman dari Chelsea secara permanen untuk 55 juta euro musim panas ini. (Baca: Alvaro Morata Mulai Alihkan Fokus ke Liga Champion)
Meskipun penyerang Spanyol itu adalah pencetak gol terbanyak Atletico dengan 16 gol di semua kompetisi musim ini, mantan striker Real Madrid itu kemungkinan hanya menjadi pilihan kedua setelah Diego Costa. Lalu, Felix, yang menelan biaya 127 juta euro dari Benfica musim panas lalu, masih kesulitan menemukan bentuk terbaik di musim pertamanya bersama Atletico.
Dari 34 penampilan, Felix hanya mencetak delapan gol. Di sisi lain, keberanian Simeone meninggalkan tiga pemain yang total seharga 260 juta euro atau sekitar Rp4,4 triliun tersebut diperkuat dengan performa apik Yannick Carrasco Costa dan Marcos Llorente. Dua nama terakhir begitu menonjol. (Baca juga: Industri Rokok Dibunuh, Jutaan Pekerja Mau Ditaruh Dimana?)
Llorente telah membuktikan mampu tampil di pertandingan besar, sesuatu yang telah ditunjukkannya di Camp Nou dan Anfield musim ini. Total, Llorente mengemas lima gol dan lima assist. Sementara Costa, selama fit, selalu menjadi striker pilihan pertama Simeone, bahkan selama pertandingan di Anfield melawan Liverpool, ketika dia belum lama pulih dari operasi hernia.
Sejak restart kompetisi, Costa telah mencetak tiga gol dan menunjukkan bahwa dirinya kembali ke performa terbaik sejak kembali dari Chelsea, karena sepertinya telah mendapatkan kembali tempatnya di starting line-up.
Sejak meninggalkan Atletico untuk bergabung dengan Chelsea, karier Costa memang pasang surut. Bersinar di awal musim bersama The Blues, dia kemudian sering terlibat masalah dan sempat dianggap sebagai bagian dari pemain yang memberontak di Stamford Bridge. (Lihat videonya: Menghondari Tabrakan, Sebuag Mobil tercebur ke Laut)
Penyerang timnas Spanyol itu mengakui ada beberapa momen dalam kariernya yang tidak berjalan. Seperti saat mencoba mengobati cedera hamstringnya dengan plasenta kuda hanya karena ingin bermain di final Liga Champions 2014. "Itu adalah salah satu momen paling menyedihkan dalam karier saya," kata Costa, kepada ESPN Brasil. (Alimansyah)
Keputusan itu kemungkinan dilakukan Simeone saat Atletico menghadapi RB Leipzig di perempat final Liga Champions, Kamis (13/8/2020). Bukan tanpa alasan mengingat kinerja ketiganya cenderung kurang memuaskan. Lemar, misalnya. Dia belum memenuhi harapan sejak Atletico membeli 70% dari hak kepemilikannya dari AS Monaco senilai 72 juta euro pada musim panas 2018.
Pemain asal Prancis ini hanya bermain 28 menit dalam delapan pertandingan terakhir Atletico. Sementara Morata tidak memerlukan biaya banyak ketika Los Rojiblancos melakukan peminjaman dari Chelsea secara permanen untuk 55 juta euro musim panas ini. (Baca: Alvaro Morata Mulai Alihkan Fokus ke Liga Champion)
Meskipun penyerang Spanyol itu adalah pencetak gol terbanyak Atletico dengan 16 gol di semua kompetisi musim ini, mantan striker Real Madrid itu kemungkinan hanya menjadi pilihan kedua setelah Diego Costa. Lalu, Felix, yang menelan biaya 127 juta euro dari Benfica musim panas lalu, masih kesulitan menemukan bentuk terbaik di musim pertamanya bersama Atletico.
Dari 34 penampilan, Felix hanya mencetak delapan gol. Di sisi lain, keberanian Simeone meninggalkan tiga pemain yang total seharga 260 juta euro atau sekitar Rp4,4 triliun tersebut diperkuat dengan performa apik Yannick Carrasco Costa dan Marcos Llorente. Dua nama terakhir begitu menonjol. (Baca juga: Industri Rokok Dibunuh, Jutaan Pekerja Mau Ditaruh Dimana?)
Llorente telah membuktikan mampu tampil di pertandingan besar, sesuatu yang telah ditunjukkannya di Camp Nou dan Anfield musim ini. Total, Llorente mengemas lima gol dan lima assist. Sementara Costa, selama fit, selalu menjadi striker pilihan pertama Simeone, bahkan selama pertandingan di Anfield melawan Liverpool, ketika dia belum lama pulih dari operasi hernia.
Sejak restart kompetisi, Costa telah mencetak tiga gol dan menunjukkan bahwa dirinya kembali ke performa terbaik sejak kembali dari Chelsea, karena sepertinya telah mendapatkan kembali tempatnya di starting line-up.
Sejak meninggalkan Atletico untuk bergabung dengan Chelsea, karier Costa memang pasang surut. Bersinar di awal musim bersama The Blues, dia kemudian sering terlibat masalah dan sempat dianggap sebagai bagian dari pemain yang memberontak di Stamford Bridge. (Lihat videonya: Menghondari Tabrakan, Sebuag Mobil tercebur ke Laut)
Penyerang timnas Spanyol itu mengakui ada beberapa momen dalam kariernya yang tidak berjalan. Seperti saat mencoba mengobati cedera hamstringnya dengan plasenta kuda hanya karena ingin bermain di final Liga Champions 2014. "Itu adalah salah satu momen paling menyedihkan dalam karier saya," kata Costa, kepada ESPN Brasil. (Alimansyah)
(ysw)