Harga Minyak Mixed Setelah Stok AS Meningkat

Rabu, 13 September 2017 - 08:20 WIB
Harga Minyak Mixed Setelah Stok AS Meningkat
Harga Minyak Mixed Setelah Stok AS Meningkat
A A A
TOKYO - Harga minyak dunia mixed (variatif) pada awal perdagangan hari ini. Namun, sebagian besar bertahan pada kenaikan dari sesi sebelumnya setelah OPEC akan memperkirakan permintaan yang lebih tinggi untuk minyak mentah tahun depan.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/9/2017), stok minyak AS naik lebih dari yang diperkirakan pekan lalu setelah Badai Harvey. Meskipun analis telah memperingatkan data saham mungkin tidak memberikan gambaran penuh dalam beberapa pekan mendatang karena adanya gangguan cuaca.

Harga minyak AS, West Texas Intermediate AS (WTI) diperdagangkan naik 6 sen atau 0,1% ke level USD48,29 per barel pada pukul 00.35 GMT setelah kemarin naik 0,3%. Sementara, harga minyak brent turun 7 sen atau 0,1% ke level USD54,20 per barel, setelah sesi sebelumnya naik 0,8%.

Stok minyak mentah AS naik hampir dua kali yang diharapkan pekan lalu karena kilang memangkas produksi menyusul Badai Harvey. kelompok industri American Petroleum Institute mengatakan, persediaan bensin dan sulingan turun.

Persediaan minyak mentah naik 6,2 juta barel pada pekan ke 8 sampai 468,8 juta, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan 3,2 juta barel.

Departemen Energi Informasi Administrasi Energi AS (EIA) melaporkan tentang stok dan kilang yang beroperasi pada hari ini. Beberapa analis telah memperingatkan bahwa angka pekan ini mungkin sebagai indikator penawaran dan permintaan jangka panjang yang tidak lengkap.

AMDAL juga mengatakan bawha pihaknya telah merevisi angka perkiraan produksi minyak 2017 dan 2018 yang lebih rendah sebagai dampak Badai Harvey. Kilang terbesar Amerika Serikat di Port Arthur Texas berada pada harga yang lebih rendah.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC kemarin memperkirakan permintaan minyaknya yang lebih tinggi pada 2018 dan menunjukkan tanda-tanda pasar global yang lebih ketat, mengindikasikan bahwa kesepakatan pemotongan produksi dengan negara-negara non-anggota OPEC membantu mengatasi kelangkaan pasokan yang telah membebani harga.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4664 seconds (0.1#10.140)