Petenis Top Dunia Mundur, AS Terbuka Terancam Kehilangan Pamor

Kamis, 06 Agustus 2020 - 15:35 WIB
loading...
Petenis Top Dunia Mundur, AS Terbuka Terancam Kehilangan Pamor
Foto/bleacherreport.com
A A A
MONTE CARLO - Amerika Serikat Terbuka 2020 bisa terus kehilangan peminatnya karena terganggu dengan pandemi virus corona (Covid-19). Ada beberapa petenis top dunia sudah memutuskan absen dari ajang Grand Slam tersebut.

AS Terbuka juga terganggu dengan protokol kesehatan yang di terapkan pemerintah setempat. Salah satunya peraturan tentang kewajiba petenis yang datang harus menjalani karantina selama 14 hari. Jika ini diberlakukan, bisa membuat membuat petenis kehilangan banyak waktu sehingga sulit bisa mengikuti agenda turnamen lain.

Pihak penyelenggara USTA, menjelaskan, langkah itu diambil demi kelancaran turnamen. Masalahnya, alasan tersebut tetap tak mengurangi kritik dari sejumlah petenis papan atas. Indikasi itu terlihat dari keputusan lima dari 10 petenis teratas WTA, termasuk juara bertahan AS Terbuka Bianca Andreescu, petenis nomor satu dunia Ashleigh Barty, Simona Halep (peringkat 2), Naomi Osaka dan Elina Svitolina absen di Cincinnati Open 15 Agustus nanti. (Baca: Bianca Andreescu Kepincut Pesona Rapper Ganteng)

Bahkan, Halep dan Barty sudah menyatakan mundur dari Grand Slam tersebut. Sedangkan pada bagian putra, tiga petenis putra ternama seperti, Rafael Nadal, Stan Wawrinka, dan Nick Kyrgios sejauh ini telah memilih mundur dari AS Terbuka . Sedangkan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic masih belum yakin melakukan perjalanan ke New York atau memilih tampil di Prancis Terbuka 2020 yang berlangsung pada September mendatang.

Dengan banyaknya petenis top dunia mundur di AS Terbuka, tentu bakal berpengaruh dengan keyakinan para petenis lain untuk tampil di ajang Grand Slam tersebut. Termasuk petenis peringkat tujuh Alexander Zverev. Dia mengaku masih tidak yakin tentang perjalanan ke New York di tengah pandemi Covid-19 untuk bermain di AS Terbuka. Zverev, yang sukses mencapai semifinal perdananya pada ajang Grand Slam di Australia Terbuka tahun ini, mengaku ragu-ragu karena AS merupakan negara yang paling tinggi terdampak virus corona. (Baca juga: Viral, Pengantin Beirut Ini Syuting Lalu Ledakan Mengguncang)

Sampai saat ini, ada 4,8 juta kasus yang sudah terdeteksi, dan telah mengakibatkan hampir 160 ribu orang meninggal dunia. "Saya akan melihat karena situasinya saat ini di AS tidak begitu bagus sehingga saya tidak tahu apa yang akan kami putuskan dengan tim saya," kata Zverev dilansir eurosport. (Raikhul Amar)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1442 seconds (0.1#10.140)