Ini Kata Pelatih Soal Kegagalan Tunggal Putra ke Perempat Final

Kamis, 19 Oktober 2017 - 21:00 WIB
Ini Kata Pelatih Soal Kegagalan Tunggal Putra ke Perempat Final
Ini Kata Pelatih Soal Kegagalan Tunggal Putra ke Perempat Final
A A A
YOGYAKARTA - Nasib sial masih saja dialami pebulu tangkis tunggal putra junior Indonesia. Di ajang BWF World Junior Championships 2017, tidak ada satu pun pemain tunggal putra lolos ke perempat final.

Dalam pertandingan yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Kamis (19/10/2017), Indonesia tadinya berharap Alberto Alvin Yulianto dan Muhammad Rehan Diaz bisa membuat kejutan. Sayang langkah kedua pemain itu terhenti setelah kalah dari lawan-lawannya.

Alvin hanya mampu menahan gempuran pemain Jepang, Kodai Naraoka selama 43 menit sebelum kalah 16-21, 15-21. Sedangkan Rehan tak berdaya dipecundangi unggulan dua asal India, Sen Lakshya 12-21, 12-21.

Pelatih Harry Hartono mengungkapkan sejak awal nomor tunggal putra diharapkan bisa tembus semifinal. "Tapi kita lihat sendiri, dari negara-negara seperti India, Jepang, Thailand, Taiwan, mereka punya kualitas yang lebih matang dan jam terbang yang lebih tinggi. Saya perhatikan sejak dua tahun lalu, mereka sudah punya kualitas yang lebih baik. Sementara itu, junior Indonesia bisa dibilang kalah start. Jadi ke depannya kami akan berusaha untuk meningkatkan penampilan agar lebih baik," ungkap Harry dilansir Badmintonindonesia.

Harry juga menilai kekalahan yang dialami anak asuhnya bukan karena tekanan karena bermain di kandang sendiri. "Kalau pressure saya rasa tidak terlalu. Kami selalu ada evaluasi dan komunikasi setiap hari, dan mereka tidak tertekan dengan lawan. Tapi memang faktor kualitas mereka saja yang harus ditingkatkan," sambung Harry.

"Dua hal yang harus ditingkatkan ialah jam terbang latihan dari segi peningkatan kekuatan fisik dan jam terbang pertandingan. Semakin sering mereka bertanding semakin banyak masalah yang mereka hadapi. Artinya kemampuan mencari solusi juga semakin bagus," tambah Harry.

Selain Alvin dan Rehan, dua andalan tunggal putra lainnya juga sudah kalah lebih dulu di babak tiga. Gatjra Piliang Fiqihilahi Cupu tersandung Lakshya Sen, 15-21 dan 19-21, sementara Ikhsan Leonardo Rumbay dihentikan Takuma Obayashi, Jepang, 21-16, 19-21 dan 17-21.

"Gatjra kemarin juga kalah dari Lakshya Sen. Kalau dilihat dari segi kualitas, Lakshya Sen lebih baik. Dari segi kecepatan dan power juga masih lebih baik. Cara bermainnya pun lebih matang," ujar Harry.

"Kalau Ikhsan sendiri di game pertama sudah bisa menang mudah. Game kedua sebenarnya mimpin 18-10. Tapi kemudian dia ada kendala non teknis, dimana empat raketnya putus, jadi feelingnya berubah. Itu seharusnya bukan jadi alasan, tapi pemain muda seringnya seperti itu. Mereka ada problem sedikit, masalahnya bisa jadi besar," tutup Harry mengevaluasi pemain binaannya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2084 seconds (0.1#10.140)