Terkesan dengan Atmosfer di Stadion, Amar Brkic: Ini Kali Pertama dalam Hidup Saya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Amar Rayhan Brkic masih kesulitan beradaptasi lantaran tersiksa cuaca panas saat melakoni debut bersama tim nasional Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023. Namun, dia tetap bangga dengan penampilan perdananya bersama Tim Merah Putih.
Amar diturunkan pada babak kedua laga Indonesia U-17 kontra Panama U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (13/11/2023). Dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1 itu, Amar masuk menggantikan Jehan Pahlevi.
Usai laga, sang pelatih, Bima Sakti menyebutkan jika Amar tersiksa cuaca panas Surabaya. Winger Hoffenheim itu masih sangat kesulitan beradaptasi dengan temperatur udara Kota Pahlawan yang memang terkenal panas.
"Setelah laga saya peluk, saya tanya, Amar gimana? 'Panas coach, panas sekali' dia bilang gitu. Memang butuh adaptasi dan kelihatan sudah mulai drop. Namun, tidak apa-apa," ungkap Bima.
Kendati demikian, Amar tetap bangga bisa mencatat debut bersama timnas kampung halamannya. Pemain keturunan Indonesia itu terkesan dengan atmosfer di stadion.
"Itu (debut perdana) sangat sulit karena bagi saya di babak kedua, lebih banyak pertahanan, lebih banyak lari. Tapi ini sepak bola dan kami hanya ingin mendapatkan poin ini dan kami mendapatkannya," kata Amar membagikan kesan-kesannya.
"Debut saya sungguh luar biasa. Suasananya, para penggemar, ini adalah kali pertama dalam hidup saya, seperti itu dan kesempatan besar bagi saya untuk tampil," lanjut dia.
Amar juga berterima kasih atas pesan dukungan hangat para pencinta sepak bola Tanah Air. Pemain berdarah Indonesia itu juga meminta maaf karena tidak bisa membalas komentar dukungan warganet satu per satu.
"Terima kasih banyak. Setiap Story (Instagram) dan pesan (dari suporter) saya lihat, tapi saya tidak bereaksi karena saya hanya ingin fokus untuk Piala Dunia, dan terima kasih banyak atas dukungannya," ujarnya.
Amar kini fokus menatap laga selanjutnya menghadapi Maroko U-17 pada Kamis (16/11/2023). Dia optimistis Indonesia U-17 bisa lolos lantaran didukung penuh suporter di tribun stadion.
"Saya pikir pertandingan berikutnya melawan Maroko akan sangat sulit, seperti hari ini dan melawan Ekuador," kata Amar.
"Tapi saya pikir dengan dukungan fans dan semangat tim serta mentalitas, kami bisa melakukan segalanya," imbuhnya.
Sementara itu, timnas Indonesia U-17 saat ini berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup A dengan koleksi 2 poin, hasil 2 kali imbang. Kans Indonesia U-17 untuk lolos ke 16 besar pun ditentukan lewat laga terakhir.
Amar diturunkan pada babak kedua laga Indonesia U-17 kontra Panama U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (13/11/2023). Dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1 itu, Amar masuk menggantikan Jehan Pahlevi.
Usai laga, sang pelatih, Bima Sakti menyebutkan jika Amar tersiksa cuaca panas Surabaya. Winger Hoffenheim itu masih sangat kesulitan beradaptasi dengan temperatur udara Kota Pahlawan yang memang terkenal panas.
"Setelah laga saya peluk, saya tanya, Amar gimana? 'Panas coach, panas sekali' dia bilang gitu. Memang butuh adaptasi dan kelihatan sudah mulai drop. Namun, tidak apa-apa," ungkap Bima.
Kendati demikian, Amar tetap bangga bisa mencatat debut bersama timnas kampung halamannya. Pemain keturunan Indonesia itu terkesan dengan atmosfer di stadion.
"Itu (debut perdana) sangat sulit karena bagi saya di babak kedua, lebih banyak pertahanan, lebih banyak lari. Tapi ini sepak bola dan kami hanya ingin mendapatkan poin ini dan kami mendapatkannya," kata Amar membagikan kesan-kesannya.
"Debut saya sungguh luar biasa. Suasananya, para penggemar, ini adalah kali pertama dalam hidup saya, seperti itu dan kesempatan besar bagi saya untuk tampil," lanjut dia.
Amar juga berterima kasih atas pesan dukungan hangat para pencinta sepak bola Tanah Air. Pemain berdarah Indonesia itu juga meminta maaf karena tidak bisa membalas komentar dukungan warganet satu per satu.
"Terima kasih banyak. Setiap Story (Instagram) dan pesan (dari suporter) saya lihat, tapi saya tidak bereaksi karena saya hanya ingin fokus untuk Piala Dunia, dan terima kasih banyak atas dukungannya," ujarnya.
Amar kini fokus menatap laga selanjutnya menghadapi Maroko U-17 pada Kamis (16/11/2023). Dia optimistis Indonesia U-17 bisa lolos lantaran didukung penuh suporter di tribun stadion.
"Saya pikir pertandingan berikutnya melawan Maroko akan sangat sulit, seperti hari ini dan melawan Ekuador," kata Amar.
"Tapi saya pikir dengan dukungan fans dan semangat tim serta mentalitas, kami bisa melakukan segalanya," imbuhnya.
Sementara itu, timnas Indonesia U-17 saat ini berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup A dengan koleksi 2 poin, hasil 2 kali imbang. Kans Indonesia U-17 untuk lolos ke 16 besar pun ditentukan lewat laga terakhir.
(nug)