Kisah Warsito Taruno, Penemu ECVT Pembunuh Sel Kanker yang Idenya Sempat Terkendala

JAKARTA - Sosok Warsito Taruno mungkin sudah tidak asing bagi sebagian masyarakat Tanah Air. Melihat ke belakang, namanya sempat jadi perhatian usai mengumumkan sebuah penemuan bernama Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT).

ECVT merupakan sistem pemindaian berbasis medan listrik statis yang bisa digunakan secara luas di dunia industri maupun medis. Teknologi ini diklaim lebih baik daripada MRI hingga CT-scan, karena memungkinkan pemindaian pasien dengan mudah dan cepat.

Lantas, bagaimanakah perjalanan Warsito Taruno terhadap penemuan tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

Kisah Warsito Taruno Penemu ECVT Penyembuh Kanker

Warsito Purwo Taruno merupakan seorang penemu asal Indonesia. Mengutip Badan Bahasa Kemdikbud, ia dikenal berkat penemuannya atas alat yang diklaim mampu memerangi sel kanker .



Warsito lahir di Karanganyar, Solo pada 15 Mei 1967. Ia menjadi anak keenam dari delapan bersaudara.

Pada riwayat pendidikannya, Warsito sempat berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mengambil jurusan Teknik Kimia. Berkat kecerdasannya, ia mendapat beasiswa ke Jepang saat masih duduk di semester awal.

Berada di Negeri Sakura, Warsito menghabiskan masa jenjang sarjana hingga doktoral di bidang sama, yaitu Teknik Kimia.

Sedikit dijelaskan di atas, Warsito dikenal sebagai penemu alat pemindai berbasis medan listrik yang sangat bermanfaat bagi bidang medis dan industri. Penemuannya ini juga meraih penghargaan BJ Habibie Award.

Pada sektor medis, alat tersebut bisa digunakan untuk memindai tubuh manusia seperti otak dan payudara. Penggunaannya pun efektif karena bentuknya yang unik seperti helm hingga rompi.