Gagal di China Masters, Ini Hasil Evaluasi Para Penggawa Ganda Putra Tanah Air
loading...
A
A
A
SHENZHEN - Pelatih bulu tangkis ganda putra Indonesia , Aryono Miranat menyoroti persoalan kontrol dari permainan pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Yacob Rambitan. Menurutnya, aspek tersebut harus segera diperbaiki Pramudya/Yeremia.
Andalan Tanah Air itu perlu tahu kapan mereka harus melakukan smash dan memukul pelan. Begitu pula dengan cara pertahanan mereka kapan harus kencang dan pelan.
Selain itu, Aryono juga mengatakan, kesalahan-kesalahan sendiri juga harus dibenahi Pramudya/Yeremia. Catatan evaluasi itu diharapkan membaik di turnamen berikutnya.
"Evaluasi untuk Pram/Yere, secara pertahanan sudah bagus. Cuma dari kontrol permainan ada yang harus diperbaiki. Kapan mereka harus melakukan smash keras dan kapan harus pelan. Kapan defend-nya kencang dan kapan pelan. Masalah kontrol diperbaiki. Juga soal kesalahan sendiri perlu dikurangi," jelas Aryono dalam rilis yang diterima Sabtu (25/11/2023).
Seperti diketahui, Pramudya/Yeremia tumbang dari wakil tuan rumah, Chen Bo Yang/Liu Yi dua gim langsung 19-21, 19-21. Pertandingan itu digelar Jumat (24/11/2023) di Shenzhen Bay Gymnasium, Shenzhen, China.
Kekalahan tersebut membuat Indonesia tak menyisakan wakil di semifinal turnamen level super 750 itu. Aryono pun membeberkan catatan untuk ganda putra Indonesia lainnya.
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dicatat perlu meningkatkan kekuatan dan kecepatan lagi. Aspek 'error' pada diri sendiri juga harus dikurangi.
"Untuk Leo/Daniel, terutama Leo, powernya harus ditingkatkan lagi. Serangan dan pertahanannya harus ditingkatkan lagi. Kecepatan mereka pun harus ditambah. Jangan lupa error Leo/Daniel harus dikurangi," beber Aryono.
Kemudian untuk Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Aryono berharap kepercayaan diri mereka bangkit lagi. Adapun Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga diminta untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan.
"Sedangkan untuk Bagas/Fikri, juga soal kepercayaan diri harus ditingkatkan lagi. Saat di Denmark dan Prancis mereka tampil bagus. Tetapi di sini menurun lagi dari segi performanya. Intinya mereka perlu ditingkatkan rasa percaya dirinya. Mereka harus percaya kepada dirinya bahwa mereka sebetulnya punya kemampuan dan permainan yang bagus," paparnya.
"Untuk Hendra/Ahsan mengingat usia, hanya kecepatan dan kekuatannya yang perlu ditingkatkan. Sebab mereka dari segi teknis dan skill permainan sudah bagus. Hanya speed dan powernya ditambah lagi," tutup Aryono.
Andalan Tanah Air itu perlu tahu kapan mereka harus melakukan smash dan memukul pelan. Begitu pula dengan cara pertahanan mereka kapan harus kencang dan pelan.
Selain itu, Aryono juga mengatakan, kesalahan-kesalahan sendiri juga harus dibenahi Pramudya/Yeremia. Catatan evaluasi itu diharapkan membaik di turnamen berikutnya.
"Evaluasi untuk Pram/Yere, secara pertahanan sudah bagus. Cuma dari kontrol permainan ada yang harus diperbaiki. Kapan mereka harus melakukan smash keras dan kapan harus pelan. Kapan defend-nya kencang dan kapan pelan. Masalah kontrol diperbaiki. Juga soal kesalahan sendiri perlu dikurangi," jelas Aryono dalam rilis yang diterima Sabtu (25/11/2023).
Seperti diketahui, Pramudya/Yeremia tumbang dari wakil tuan rumah, Chen Bo Yang/Liu Yi dua gim langsung 19-21, 19-21. Pertandingan itu digelar Jumat (24/11/2023) di Shenzhen Bay Gymnasium, Shenzhen, China.
Kekalahan tersebut membuat Indonesia tak menyisakan wakil di semifinal turnamen level super 750 itu. Aryono pun membeberkan catatan untuk ganda putra Indonesia lainnya.
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dicatat perlu meningkatkan kekuatan dan kecepatan lagi. Aspek 'error' pada diri sendiri juga harus dikurangi.
"Untuk Leo/Daniel, terutama Leo, powernya harus ditingkatkan lagi. Serangan dan pertahanannya harus ditingkatkan lagi. Kecepatan mereka pun harus ditambah. Jangan lupa error Leo/Daniel harus dikurangi," beber Aryono.
Kemudian untuk Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Aryono berharap kepercayaan diri mereka bangkit lagi. Adapun Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga diminta untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan.
"Sedangkan untuk Bagas/Fikri, juga soal kepercayaan diri harus ditingkatkan lagi. Saat di Denmark dan Prancis mereka tampil bagus. Tetapi di sini menurun lagi dari segi performanya. Intinya mereka perlu ditingkatkan rasa percaya dirinya. Mereka harus percaya kepada dirinya bahwa mereka sebetulnya punya kemampuan dan permainan yang bagus," paparnya.
"Untuk Hendra/Ahsan mengingat usia, hanya kecepatan dan kekuatannya yang perlu ditingkatkan. Sebab mereka dari segi teknis dan skill permainan sudah bagus. Hanya speed dan powernya ditambah lagi," tutup Aryono.
(nug)