Regis Prograis Ancam Sakiti Devin Haney dengan Pukulan Kidal

Regis Prograis mengancam menyakiti Devin Haney dengan pukulan kidal dalam pertarungan perebutan gelar kelas ringan super WBC akhir pekan ini. Regis Prograis melihat Devin Haney dihantam dengan berbagai pukulan oleh lawan-lawannya yang kidal, Vasiliy Lomachenko dan Joseph Diaz Jr.

Prograis berjanji kepada Haney bahwa ia belum pernah mendapat pukulan sekeras yang akan diterima oleh sang juara dunia kelas ringan super WBC, Sabtu malam nanti. Petinju kidal yang kuat ini nampaknya menjadi lawan terkuat dalam karier profesional Haney selama delapan tahun, namun Haney berniat menyulitkan Prograis untuk menyambungkan pukulan-pukulannya dalam pertandingan kejuaraan 12 ronde seberat 63,5 kg di Chase Center, San Francisco.



Satu hal yang Prograis temukan saat mempelajari Haney adalah bahwa mantan juara kelas ringan tak terbantahkan ini tidak memiliki pertahanan yang baik seperti yang diperkirakan beberapa orang. Prograis menunjukkan kelemahan pertahanan lawannya dalam segmen "Face Off" di DAZN, yang memulai debutnya baru-baru ini. "Saya tidak melihat masa lalunya. Saya melihat saat ini, apa yang akan kami lakukan saat ini," kata Prograis kepada Chris Mannix dari DAZN, yang memoderatori pratinjau promosi tersebut.

"Itu saja. Saya tidak peduli dengan semua omong kosong itu, bro. Saya hanya tahu dia tidak defensif, seperti yang dikatakan orang-orang bahwa dia defensif dan tidak seperti itu. Dia dipukul oleh sialan. Anda akan dipukul, bro, jadi ketika Anda dipukul oleh saya, Anda akan melihat perbedaannya,"lanjutnya.

Haney yang berusia 25 tahun ini belum pernah kalah dalam 30 pertandingan profesionalnya, namun Jorge Linares melukainya dengan pukulan kanan tepat sebelum bel berbunyi untuk mengakhiri ronde ke-10 pertarungan mereka 2,5 tahun yang lalu. Haney pulih dengan cepat setelah menerima pukulan itu, kembali mengendalikan pertarungan mereka dan mengalahkan atlet Venezuela, Linares.

Haney (30-0, 15 KO) membalas dalam segmen "Face Off" tersebut dengan mengatakan bahwa Prograis (29-1, 24 KO) lebih sering terkena pukulan daripada dirinya. "Anda terkena banyak pukulan," kata Haney. "Dan itulah mengapa kamu dijatuhkan dalam laga terakhirmu, bukan?"



Petinju berusia 34 tahun ini tidak membantah bahwa ia terkadang tersentuh, namun ia tidak yakin bahwa Danielito Zorrilla seharusnya mendapatkan sebuah KO pada ronde pembuka dalam laga mereka tanggal 17 Juni lalu di Smoothie King Center, kota kelahiran Prograis, New Orleans. Prograis terjatuh pada detik ke-22 pada ronde pertama laga tersebut setelah atlet Puerto Rico, Zorrilla, mendaratkan sebuah pukulan kanan yang bersarang di lengan kanan Prograis.

Mereka terjerat saat pukulan itu mendarat dan terjatuh ke atas kanvas bersama-sama. Wasit Ray Corona memutuskan bahwa Zorrilla (17-2, 13 KO) mendorong Prograis ke bawah. Prograis kemudian mendaratkan sebuah pukulan kiri yang menjatuhkan Zorrilla kurang dari satu menit pada ronde ketiga.

Zorrilla kembali bangkit dan membuat kontes mereka menjadi kompetitif, namun ia harus menelan kekalahan melalui keputusan terbelah, atau split decision, pada ronde ke-12. Juri Robert Tapper (118-109) dan Josef Mason (117-110) masing-masing memberi nilai 10 dan sembilan ronde untuk Prograis, yang kalah 114-113 menurut juri Craig Metcalfe.