Reverie Santri Deklarasikan Yenny Wahid Jadi Yonkou Santri dan Dukung Ganjar-Mahfud

JAKARTA - Reverie Santri 2023 menghasilkan sejumlah rekomendasi. Acara yang digelar di Surabaya Jawa Timur, Rabu (20/12/2023) itu dihadiri Direktur Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid .

Dalam acara bertajuk 'Santri Penentu Arah Bangsa' itu Yenny Wahid dideklarasikan jadi Yonkou Santri. Salah satu rekomendasi dan deklarasi Reverie Santri 2023 adalah mendorong penguatan pendidikan keislaman, dan ekonomi keumatan untuk mendukung kesejahteraan santri.

Kedua, meningkatkan keterlibatan aktif dalam inovasi, kontribusi pada pengembangan teknologi, serta menciptakan solusi inovatif untuk tantangan masyarakat. Ketiga, pemilihan pemimpin didasarkan pada idealisme yang kuat untuk memberantas korupsi.





Keempat, menumbuhkan sumber daya manusia dan menyuarakan perlunya kepemimpinan yang mempromosikan nilai-nilai moral dan etika dalam tata kelola negara.

"Kami dari Reverie Santri akan mendukung pemimpin yang taat pada Tuhan, patuh pada hukum, setia pada rakyat. Dengan ini kami mendukung Prof Dr Mahfud MD menjadi cawapres Republik Indonesia dengan Pak Ganjar Pranowo sebagai representasi pemimpin idaman Nakama Santri,” bunyi rekomendasi dan deklarasi Reverie Santri 2023 yang dibacakan salah satu inisiator Miftahul Arifin.

Sementara itu, Yenny Wahid dalam acara ini menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Yenny mengaku turut mengikuti dan mengerti karakter-karakter yang ada dalam One Piece.

Walaupun hal itu berawal dari menemani anaknya untuk nonton. "Saya sedikit-sedikit nonton karena terjebak anak saya yang minta ditemani nonton. Jadi mau enggak mau awalnya temani anak, karakternya banyak sekali yang menarik," ujarnya.

Yenny pun mengaku menyukai karakter Roronoa Zoro. Sebab, dia tidak pernah makan buah iblis tapi kekuatannya luar biasa. "Jadi alami, berproses betul-betul kekuatannya sendiri. Enggak pernah dikatrol hal-hal di luar dirinya. Dan pedangnya tiga, salah satu pedangnya pakai mulut lagi. Itu salah satu yang berbeda," cerita Yenny mengawali sambutannya.