Lilipaly dan Nadeo Argawinata Tak Dipanggil Shin Tae-yong, Bung Towel: Alasannya Bikin Bingung
loading...
A
A
A
Keputusan Shin Tae-yong tak memanggil Stefano Lilipaly masuk skuad Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 mengundang perhatian banyak pihak. Salah satunya pengamat sepak bola Tanah Air, Tommy Welly.
Tommy Welly menilai jika Shin Tae-yong bersikap tidak adil kepada Lilipaly dan Nadeo Argawinata. Kedua pemain Borneo FC itu tidak masuk dalam daftar yang dibawa ke Turki untuk menjalani pemusatan latihan (TC).
Shin Tae-yong beralasan tidak memasukkan nama Lilipaly lantaran pemain berusia 33 tahun itu memiliki fisik yang kurang bagus. Sementara alasan tidak memanggil Nadeo karena Syahrul Trisna dianggap lebih tenang.
Bung Towel sapaan akrab Tommy Welly menilai kalau pertimbangan Shin Tae-yong tidak memanggil dua pemain itu tidak jelas. Padahal, Lilipaly dan Nadeo tampil baik di Liga 1 2023/2024.
Menurutnya, penampilan pemain di Liga 1 musim ini bisa dijadikan sebagai tolok ukur bagi pelatih untuk menentukan pemain yang layak masuk ke Timnas Indonesia. "Pengetahuan umum kita pemain dipanggil timnas berdasarkan performa di kompetisi. Menurut saya jawabannya gak jelas. Stefano Lilipaly dianggap punya kelemahan dari sektor fisik," tutur Towel dalam acara Diskusi Turun Minum PSSI Pers, dikutip Jumat (22/12/2023).
Alasan Shin Tae-yong tidak memilih Lilipaly benar-benar disorot Bung Towel. Dikatakannya, kalau masalahnya ada di fisik, pemain lain seperti Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan juga dinilai punya fisik yang tidak terlalu oke. Apalagi Dimas yang kerap mengalami cedera.
"Alasan itu juga bikin bingung karena terlalu general. Buat Lilipaly fair gak? Tidak. Dia dihakimi punya kekurangan fisik, tapi apakah dia memang fisiknya lebih lemah dibanding Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan," sambungnya.
Kemudian, Bung Towel mengungkapkan kalau alasan Shin Tae-yong tidak memanggil Nadeo juga tidak jelas. Bahkan menurutnya, pelatih asal Korea Selatan itu tidak memanggil Nadeo karena gawangnya kebobolan lima saat Timnas Indonesia keok dari Irak di laga lanjutan grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Pelatih yang menentukan program naturalisasi ini di saat bersamaan juga memutuskan nasib Lilipaly dan Nadeo. Siapa kiper yang gak pernah membuat kesalahan? Alasan kenapa pilih Syahrul karena dia lebih tenang. Fair gak buat Nadeo? Belum tentu," ujarnya.
"Jadi karena alasannya gak jelas, sebagai pengamat saya berasumsi sebetulnya STY cari alasan dari kebobolan lima gol di Irak itu salah Nadeo. Ini bahaya," jelasnya.
Bung Towel mengungkapkan hal ini bukan semata-mata anti Shin Tae-yong. Sebab ini semua karena kecintaannya kepada sepak bola Tanah Air. Dia ingin pelatih berusia 53 tahun itu lebih bijak.
"Saya ingin pelatih timnas itu lebih wise supaya gak ada dikotomi local pride atau anti naturalisasi. Apalagi dalam posisi saya gak ada urusan pribadi. Saya pernah di PSSI, saya cinta PSSI tapi keburukannya saya gak suka. Saya mau menempatkan semuanya di posisi yang proporsional dan objektif," imbuh Bung Towel.
Tommy Welly menilai jika Shin Tae-yong bersikap tidak adil kepada Lilipaly dan Nadeo Argawinata. Kedua pemain Borneo FC itu tidak masuk dalam daftar yang dibawa ke Turki untuk menjalani pemusatan latihan (TC).
Shin Tae-yong beralasan tidak memasukkan nama Lilipaly lantaran pemain berusia 33 tahun itu memiliki fisik yang kurang bagus. Sementara alasan tidak memanggil Nadeo karena Syahrul Trisna dianggap lebih tenang.
Baca Juga
Bung Towel sapaan akrab Tommy Welly menilai kalau pertimbangan Shin Tae-yong tidak memanggil dua pemain itu tidak jelas. Padahal, Lilipaly dan Nadeo tampil baik di Liga 1 2023/2024.
Menurutnya, penampilan pemain di Liga 1 musim ini bisa dijadikan sebagai tolok ukur bagi pelatih untuk menentukan pemain yang layak masuk ke Timnas Indonesia. "Pengetahuan umum kita pemain dipanggil timnas berdasarkan performa di kompetisi. Menurut saya jawabannya gak jelas. Stefano Lilipaly dianggap punya kelemahan dari sektor fisik," tutur Towel dalam acara Diskusi Turun Minum PSSI Pers, dikutip Jumat (22/12/2023).
Alasan Shin Tae-yong tidak memilih Lilipaly benar-benar disorot Bung Towel. Dikatakannya, kalau masalahnya ada di fisik, pemain lain seperti Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan juga dinilai punya fisik yang tidak terlalu oke. Apalagi Dimas yang kerap mengalami cedera.
"Alasan itu juga bikin bingung karena terlalu general. Buat Lilipaly fair gak? Tidak. Dia dihakimi punya kekurangan fisik, tapi apakah dia memang fisiknya lebih lemah dibanding Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan," sambungnya.
Kemudian, Bung Towel mengungkapkan kalau alasan Shin Tae-yong tidak memanggil Nadeo juga tidak jelas. Bahkan menurutnya, pelatih asal Korea Selatan itu tidak memanggil Nadeo karena gawangnya kebobolan lima saat Timnas Indonesia keok dari Irak di laga lanjutan grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Pelatih yang menentukan program naturalisasi ini di saat bersamaan juga memutuskan nasib Lilipaly dan Nadeo. Siapa kiper yang gak pernah membuat kesalahan? Alasan kenapa pilih Syahrul karena dia lebih tenang. Fair gak buat Nadeo? Belum tentu," ujarnya.
"Jadi karena alasannya gak jelas, sebagai pengamat saya berasumsi sebetulnya STY cari alasan dari kebobolan lima gol di Irak itu salah Nadeo. Ini bahaya," jelasnya.
Bung Towel mengungkapkan hal ini bukan semata-mata anti Shin Tae-yong. Sebab ini semua karena kecintaannya kepada sepak bola Tanah Air. Dia ingin pelatih berusia 53 tahun itu lebih bijak.
"Saya ingin pelatih timnas itu lebih wise supaya gak ada dikotomi local pride atau anti naturalisasi. Apalagi dalam posisi saya gak ada urusan pribadi. Saya pernah di PSSI, saya cinta PSSI tapi keburukannya saya gak suka. Saya mau menempatkan semuanya di posisi yang proporsional dan objektif," imbuh Bung Towel.
(yov)