Kemenangan Max Verstappen Berkat Strategi Brilian Red Bull
loading...
A
A
A
SILVERSTONE - Edisi spesial Grand Prix F1 Anniversary ke-70 di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (9/8), menjadi panggung pembalap Red Bull Racing-Honda, Max Verstappen. Strategi brilian membuatnya sukses mengalahkan duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas.
Bagi Verstappen, ini adalah kemenangan pertamanya musim ini. Itu juga kemenangan kesembilan dalam kariernya di F1 sekaligus memberikan Red Bull kemenangan pertama di Silverstone sejak 2012. Hasilnya, pria Belanda tersebut menempati posisi kedua klasemen sementara pembalap dengan 77 poin berjarak 30 poin di belakang Hamilton.
Keberhasilan di Silverstone bukan tanpa perjuangan. Pasalnya, Verstappen memulai balapan di urutan keempat dengan ban keras. Tetapi, secara krusial melompati pembalap Racing Point Nico Hulkenberg di tikungan satu yang membuat Verstappen tepat di belakang duo Mercedes.
Perlahan namun pasti, Verstappen berhasil memimpin ketika Bottas dan Hamilton berhenti dalam jarak satu putaran satu sama lain pada lap 13 dan 14, sedangkan Verstappen melanjutkan sebelum melakukan pit stop pertamanya pada lap ke-26. (Baca: Lewis Hamilton Enggan Bicara Masa Depannya di Mercedes)
Dengan Mercedes yang masih berjuang, Verstappen muncul dari pitlane tepat di belakang Bottas meskipun kru Red Bull-nya berhenti dengan lambat dan melewati pembalap Finlandia itu dalam hitungan detik untuk menyalip di sisi luar di Luffield. Enam lap kemudian Verstappen diadu lagi untuk beralih kembali ke ban keras, sedangkan Bottas juga dibawa untuk meniru strategi Red Bull. Pada tahap ini Verstappen memegang kendali dengan baik hingga akhirnya memenangkan balapan.
Usut punya usut, strategi Red Bull terkait ban menjadi titik penting keberhasilan mereka. Terbukti bahwa mobil RB16 Verstappen lebih ramah pada bannya daripada Mercedes Bottas dan Hamilton. Bottas bahkan diperingatkan timnya bahwa ban kiri depan dalam kondisi kritis saat balapan baru memasuki lap keenam.
Ban menjadi bahan pembicaraan utama dalam Grand Prix Inggris akhir pekan lalu setelah tiga mobil, termasuk dua Mercedes, mengalami kerusakan di kiri depan pada tahap penutupan balapan. Pada titik inilah Red Bull menyarankan tim merawat bannya sendiri di tengah kekhawatiran akan terjadi kerusakan saat berlari di udara kotor yang dihasilkan oleh mobil di depannya.
Perjudian Red Bull mencoba sesuatu yang berbeda pada akhirnya membuahkan hasil bagus, sementara kondisi spesifik pada hari perlombaan menghasilkan mobil yang benar-benar lebih cepat daripada Mercedes untuk pertama kalinya tahun ini. (Baca juga: Negara Teluk Minta PBB Perpanjang Embargo Senjata, Iran Kesal)
“Kami tampak sangat baik pada ban, dan kami tidak memiliki banyak masalah ban sama sekali. Ini hasil bagus untuk menang di sini dan saya sangat senang. Kami belum memiliki kesempatan untuk menekan mereka (Mercedes) sejauh ini musim ini. Kami perlu menggunakan ban lunak, yang sepertinya cocok dengan mobil kami,” ungkap Verstappen dilansir crash.net.
Sementara itu, kegagalan meraih kemenangan keempat beruntun musim ini dan hanya finis di urutan kedua membuat Hamilton kecewa. Dia mencurigai peningkatan tekanan ban Pirelli berkontribusi pada masalah degradasi Mercedes selama Grand Prix F1 Anniversary ke-70.
“Anda lihat ban mereka (Red Bull), mereka tidak mengalami masalah seperti yang kami alami hari ini (Minggu). Itu benar-benar tidak terduga untuk memiliki situasi yang kami alami. Saya sangat bersyukur telah berkembang dan berhasil menyelesaikan balapan. Saya berusaha keras untuk mengejar para pembalap lain di depan,” kata Hamilton
Kekecewaan juga dirasakan Bottas yang finis di urutan ketiga. Secara terbuka dia mempertanyakan strategi Mercedes yang dinilainya sebagai blunder fatal. Pembalap Finlandia itu berharap evaluasi menyeluruh segera dilakukan agar Mercedes kembali bangkit pada GP Catalunya, Minggu (16/8). (Lihat videonya: Kecelakaan Maut Tol Cipali, 8 Orang Tewas)
“Hasil di Silverstone sangat membuat frustrasi. Jelas, memulai dari pole position dan finis di posisi ketiga, ini tidak ideal. Sebagai tim kami seolah tertidur di beberapa aspek, ketika Verstappen berada di depan kami dan strategi saya jauh dari ideal, jadi kami harus banyak belajar dari kesalahan ini,” kata Bottas. (Alimansyah)
Lihat Juga: Rivalitas Sengit di Trek Balap Amerika! Akses Link Streaming Formula 1 Amerika Serikat di Vision+
Bagi Verstappen, ini adalah kemenangan pertamanya musim ini. Itu juga kemenangan kesembilan dalam kariernya di F1 sekaligus memberikan Red Bull kemenangan pertama di Silverstone sejak 2012. Hasilnya, pria Belanda tersebut menempati posisi kedua klasemen sementara pembalap dengan 77 poin berjarak 30 poin di belakang Hamilton.
Keberhasilan di Silverstone bukan tanpa perjuangan. Pasalnya, Verstappen memulai balapan di urutan keempat dengan ban keras. Tetapi, secara krusial melompati pembalap Racing Point Nico Hulkenberg di tikungan satu yang membuat Verstappen tepat di belakang duo Mercedes.
Perlahan namun pasti, Verstappen berhasil memimpin ketika Bottas dan Hamilton berhenti dalam jarak satu putaran satu sama lain pada lap 13 dan 14, sedangkan Verstappen melanjutkan sebelum melakukan pit stop pertamanya pada lap ke-26. (Baca: Lewis Hamilton Enggan Bicara Masa Depannya di Mercedes)
Dengan Mercedes yang masih berjuang, Verstappen muncul dari pitlane tepat di belakang Bottas meskipun kru Red Bull-nya berhenti dengan lambat dan melewati pembalap Finlandia itu dalam hitungan detik untuk menyalip di sisi luar di Luffield. Enam lap kemudian Verstappen diadu lagi untuk beralih kembali ke ban keras, sedangkan Bottas juga dibawa untuk meniru strategi Red Bull. Pada tahap ini Verstappen memegang kendali dengan baik hingga akhirnya memenangkan balapan.
Usut punya usut, strategi Red Bull terkait ban menjadi titik penting keberhasilan mereka. Terbukti bahwa mobil RB16 Verstappen lebih ramah pada bannya daripada Mercedes Bottas dan Hamilton. Bottas bahkan diperingatkan timnya bahwa ban kiri depan dalam kondisi kritis saat balapan baru memasuki lap keenam.
Ban menjadi bahan pembicaraan utama dalam Grand Prix Inggris akhir pekan lalu setelah tiga mobil, termasuk dua Mercedes, mengalami kerusakan di kiri depan pada tahap penutupan balapan. Pada titik inilah Red Bull menyarankan tim merawat bannya sendiri di tengah kekhawatiran akan terjadi kerusakan saat berlari di udara kotor yang dihasilkan oleh mobil di depannya.
Perjudian Red Bull mencoba sesuatu yang berbeda pada akhirnya membuahkan hasil bagus, sementara kondisi spesifik pada hari perlombaan menghasilkan mobil yang benar-benar lebih cepat daripada Mercedes untuk pertama kalinya tahun ini. (Baca juga: Negara Teluk Minta PBB Perpanjang Embargo Senjata, Iran Kesal)
“Kami tampak sangat baik pada ban, dan kami tidak memiliki banyak masalah ban sama sekali. Ini hasil bagus untuk menang di sini dan saya sangat senang. Kami belum memiliki kesempatan untuk menekan mereka (Mercedes) sejauh ini musim ini. Kami perlu menggunakan ban lunak, yang sepertinya cocok dengan mobil kami,” ungkap Verstappen dilansir crash.net.
Sementara itu, kegagalan meraih kemenangan keempat beruntun musim ini dan hanya finis di urutan kedua membuat Hamilton kecewa. Dia mencurigai peningkatan tekanan ban Pirelli berkontribusi pada masalah degradasi Mercedes selama Grand Prix F1 Anniversary ke-70.
“Anda lihat ban mereka (Red Bull), mereka tidak mengalami masalah seperti yang kami alami hari ini (Minggu). Itu benar-benar tidak terduga untuk memiliki situasi yang kami alami. Saya sangat bersyukur telah berkembang dan berhasil menyelesaikan balapan. Saya berusaha keras untuk mengejar para pembalap lain di depan,” kata Hamilton
Kekecewaan juga dirasakan Bottas yang finis di urutan ketiga. Secara terbuka dia mempertanyakan strategi Mercedes yang dinilainya sebagai blunder fatal. Pembalap Finlandia itu berharap evaluasi menyeluruh segera dilakukan agar Mercedes kembali bangkit pada GP Catalunya, Minggu (16/8). (Lihat videonya: Kecelakaan Maut Tol Cipali, 8 Orang Tewas)
“Hasil di Silverstone sangat membuat frustrasi. Jelas, memulai dari pole position dan finis di posisi ketiga, ini tidak ideal. Sebagai tim kami seolah tertidur di beberapa aspek, ketika Verstappen berada di depan kami dan strategi saya jauh dari ideal, jadi kami harus banyak belajar dari kesalahan ini,” kata Bottas. (Alimansyah)
Lihat Juga: Rivalitas Sengit di Trek Balap Amerika! Akses Link Streaming Formula 1 Amerika Serikat di Vision+
(ysw)