Prestasi Surabaya Fever Bicara Filosofi Jemari Tangan

Jum'at, 06 April 2018 - 20:46 WIB
Prestasi Surabaya Fever Bicara Filosofi Jemari Tangan
Prestasi Surabaya Fever Bicara Filosofi Jemari Tangan
A A A
JAKARTA - Wellyanto Pribadi dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Karakter itu yang membuat sebagian orang senang bekerja sama dengannya. Tim basket putri Surabaya Fever misalnya.

Kesuksesan tim basket putri Surabaya Fever tak lepas dari sentuhan tangan dingin Wellyanto Pribadi. Sejak pria berusia 53 tahun itu memegang rekor sebagai tim basket putri yang belum terkalahkan di ajang kejuaraan kompetisi basket putri di Tanah Air.

Bahkan dalam tiga seri awal Srikandi Cup musim ini, Surabaya Fever sukses keluar sebagai pemenang. Kendati demikian, Wellyanto Pribadi enggan disebut sebagai protagonis atas keberhasilan tim kebanggaan kota Pahlawan tersebut.

Dikatakannya, olahraga basket adalah olahraga tim dan semua unsur yang terlibat memiliki peran dalam setiap kesuksesan yang diraih. Dalam menangani Gabriel Sophia dkk, dia memiliki filosofi bahwa mereka harus bisa bekerja sama seperti jemari tangan.

"Saya bukan pelatih hebat. Justru anak-anaklah yang mempunyai potensi itu. Semua pemain Surabaya Fever bisa menjadi pemain inti dikarenakan mereka memahami filosofi jemari tangan, ada jempol, telunjuk, jari tengah, jari manis, kelingking. Jika disatukan secara fungsi kerja, maka akan menghasilkan kekuatan yang utuh," kata Wellyanto.

Pria yang biasanya disapa oleh para pemainnya dengan pangilan Ko Welly itu menyadari bahwa cepat atau lambat Surabaya Fever pasti akan mengalami kekalahan. Tapi dia juga berharap dapat terus memberikan hasil yang terbaik untuk timnya.

"Lewat kompetisi Srikandi Cup yang teratur, prestasi Timnas Putri Indonesia dapat berbicara banyak di kancah Asean maupun Asia," tukas Ko Welly.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7432 seconds (0.1#10.140)