Israel Murka Diseret ke ICJ atas Genosida Gaza: Afrika Selatan Kurang Ajar

Minggu, 14 Januari 2024 - 09:05 WIB
loading...
Israel Murka Diseret ke ICJ atas Genosida Gaza: Afrika Selatan Kurang Ajar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebut Afrika Selatan kurang ajar karena mengajukan kasus genosida Gaza ke ICJ. Foto/X/ Benjamin Netanyahu via New York Post
A A A
TEL AVIV - Pemerintah Israel marah setelah dituntut atas genosida Gaza ke Mahkamah Internasional (ICJ) oleh Afrika Selatan. Rezim Zionis juga mengecam PBB atas persidangan tersebut.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mencaci maki Afrika Selatan, yang dia sebut telah mewakili "monster" Hamas dengan mengajukan tuduhan genosida Gaza ke pengadilan dunia.

“Sebuah organisasi teroris melakukan kejahatan terburuk terhadap orang-orang Yahudi sejak Holocaust, dan sekarang seseorang datang untuk membelanya atas nama Holocaust,” kesal Netanyahu dalam sebuah pernyataan.



“Empedu yang kurang ajar. Dunia sedang terbalik," lanjut dia.

"Kemunafikan Afrika Selatan sangat tinggi. Di manakah Afrika Selatan ketika jutaan orang dibunuh dan diusir dari rumah mereka di Suriah dan Yaman, oleh siapa? Oleh mitra Hamas," paparnya.

“Kami akan terus membantah kebohongan tersebut. Kami akan terus menjunjung tinggi hak kami untuk membela diri dan menjamin masa depan kami—hingga kemenangan total,” pungkas Netanyahu.

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan bahwa PBB sendiri harus diadili di Den Haag karena bertindak melayani "organisasi teroris".

Pada hari Jumat, Israel meminta ICJ—lembaga di bawah PBB—untuk membatalkan kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan pada akhir Desember, yang menuduh rezim Zionis melakukan genosida dalam pengeboman yang sedang berlangsung di Gaza, Palestina.

Israel menyangkal tuduhan genosida, dan bersikeras bahwa serangan darat dan udara terhadap daerah kantong Palestina yang terkepung tersebut berada dalam batas-batas hukum internasional dan bahwa Israel mempunyai hak mendasar untuk membela diri.

Erdan, yang sering berdebat dengan para pejabat PBB dalam beberapa bulan setelah serangan lintas batas Hamas ke Israel pada 7 Oktober, menuduh PBB melayani Hamas karena mempertimbangkan tuduhan Afrika Selatan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1470 seconds (0.1#10.140)