Rivalitas Rossi vs Marquez Beda dengan Prost dan Senna

Jum'at, 20 April 2018 - 09:57 WIB
Rivalitas Rossi vs Marquez Beda dengan Prost dan Senna
Rivalitas Rossi vs Marquez Beda dengan Prost dan Senna
A A A
AUSTIN - Konflik yang terjadi antara Valentino Rossi dan Marc Marquez seperti mengingatkan pertempuran Alain Prost dan Ayrton Senna di Formula 1. Rivalitas kedua pembalap jet darat itu selalu dikenang penikmat F1 di seluruh dunia.

Persaingan Senna dan Prost setidaknya berhasil mendongkrak popularitas ajang Formula 1 lantaran keduanya saling bergantian untuk memenangi seri grand prix. Awal mula persaingan itu terjadi saat mendiang Senna bergabung dengan McLaren pada 1988.

Senna maupun Prost silih berganti mengisi podium pertama atau kedua dari setiap seri grand prix. Pada debutnya bersama tim McLaren, Senna mencetak delapan kali kemenangan, dan tiga kali merebut podium kedua.

Sedangkan Prost berdiri di podium pertama sebanyak tujuh kali, dengan tujuh kali lainnya di podium kedua. Singkat kata, Rossi menolak anggapan yang menyebut konflik dengan Marquez mirip dengan persaingan yang terjadi antara Prost dan Senna (Formula 1).

Menurutnya, dua mantan pembalap jet darat itu dikenang sebagai salah satu pembalap yang mampu menampilkan persaingan dalam perburuan gelar juara. Sebaliknya, perseteruan Rossi dan Marquez di MotoGP lebih banyak menghadirkan cerita minor lantaran keduanya saling melukai satu sama lain.

"Inilah letak perbedaannya, karena Senna dan Prost berjuang untuk meraih gelar. Di antara mereka pasti akan memenangkan balapan," kata Rossi seperti dikutip dari Cyclenews, Jumat (20/4/2018).

Rossi dan Marquez dilaporkan tidak hadir dalam acara konferensi pers jelang balapan di Grand Prix Austin. Dua juara dunia ini sepertinya lebih memilih untuk menahan diri daripada terjadi keributan saat memberikan keterangan di depan awak media.

Rossi maupun Marquez pun diketahui lebih memilih untuk mengundang wartawan melakukan wawancara di hotel. Dalam kesempatan itu, The Doctor mengaku sedang mencoba mengubur peristiwa yang terjadi di Argentina.

"Lebih baik untuk melihat ke depan. Saya pikir penting untuk kembali ke lintasan dengan mengendarai motor, mencoba mendapatkan hasil maksimal, dan bekerja dengan tim. Saya sangat senang berada di sini, karena trek ini selalu memberikan tantanga yang sangat sulit. Jadi Anda memiliki banyak pekerjaan," ungkap Rossi.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9362 seconds (0.1#10.140)