Hasto Wardoyo Tegaskan BKKBN Bertekad Bangun SDM

Minggu, 28 Januari 2024 - 20:55 WIB
loading...
Hasto Wardoyo Tegaskan BKKBN Bertekad Bangun SDM
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat memberikan sambutan di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Baitunnajah, Desa Kalirejo, Sabtu (27/1/2024). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Hasto Wardoyo menyatakan, lembaganya bertekad membangun sumber daya manusia (SDM). BKKBN bukan hanya meningkatkan kualitas keluarga, tapi juga jiwa dan raga warga Indonesia.

"Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Itu yang bagus. BKKBN tidak hanya meningkatkan kualitas keluarga, tapi juga harus meningkatkan kualitas badannya, dan juga jiwanya," kata Hasto Wardoyo di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Baitunnajah, Desa Kalirejo, Sabtu (27/1/2024).

Dokter Hasto mengungkap, saat ini ada gangguan jiwa yang disebut megalomania. Sebuah karakter yang merasa diri paling hebat, tidak mau dikalahkan.



"Itu ternyata termasuk gangguan jiwa ringan," kata dokter Hasto saat BKKBN bersama Pemerintah Desa Kalirejo dan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) bagi Mitra di wilayah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dokter Hasto menandaskan, BKKBN bersama berbagai elemen, termasuk masyarakat, bukan hanya berupaya agar anak tidak stunting, tapi juga anak-anak sehat jiwanya untuk Indonesia yang makmur dan sejahtera, sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 tercapai.

Dalam kesempatan itu, dokter Hasto mengungkapkan, selama 10 tahun terakhir, persentase penduduk lansia (lanjut usia) di Indonesia meningkat dari 7,57% pada 2012 dan menjadi 10,48% pada 2022. Angka tersebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, diproyeksi akan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 19,9% pada 2045.

Selanjutnya, terdapat delapan provinsi yang telah memasuki struktur penduduk menua, yaitu persentase penduduk lanjut usia yang lebih besar dari 10%. Delapan provinsi tersebut paling tinggi adalah DIY sebesar 16,69%.

"Kita kebanjiran usia tua. Kalau yang menopang yang muda itu stunting, waduh berat sekali. Oleh karenanya, jangan sampai muncul generasi stunting. Generasi harus berkualitas supaya besok bisa mengurus orang tua-orang tua yang sehat," katanya.

Karena tidak bisa mencegah bertambahnya penduduk lansia, apalagi harapan hidup manusia saat ini lebih panjang, maka yang bisa dilakukan adalah mencegah bayi lahir.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1518 seconds (0.1#10.140)