Minta STY Dipecat, Anjas Asmara Hampir Bawa Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 1976, tapi Gagal Eksekusi Penalti
loading...
A
A
A
Sosok Anjas Asmara tengah menjadi sorotan belakangan ini. Bukan tanpa alasan, eks pemain timnas Indonesia itu menilai bahwa PSSI ada baiknya untuk memecat Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan skuad Garuda.
Menurut penilaiannya, Shin Tae-yong dianggap masih belum bisa mendongkrak performa timnas Indonesia. Padahal, PSSI telah memberikan banyak dukungan guna menunjang pekerjaannya, termasuk program naturalisasi.
“Apa yang dikerjakan STY empat tahun ini? Minta naturalisasi, sudah diberikan. Tapi permainan membosankan, malah parkir bus. Dia enggak bisa buat anak-anak kita bikin gol. Malah kebobolan gol yang banyak,” ucap Anjas Asmara, seperti dikutip dari akun Instagram Tommy Welly, @bungtowel8, Rabu (7/2/2024).
Bagi penggemar sepak bola Tanah Air yang mungkin masih asing dengan sosok Anjas Asmara, ia adalah seorang pesepak bola yang dulunya cukup terkenal di era 1970-an. Berposisi sebagai striker, ia juga aktif membela timnas Indonesia di eranya.
Melihat sekian banyak momen Anjas Asmara bersama timnas Indonesia, ia pernah hampir membawa skuad Garuda lolos Olimpiade 1976. Sayangnya, asa tersebut buyar setelah sepakan penaltinya tidak masuk.
Timnas Indonesia hampir saja lolos ke putaran final Olimpiade 1976 cabang olahraga sepak bola di Montreal, Kanada. Waktu itu, skuad Garuda berhasil mencapai babak final pra Olimpiade Grup II Zona Asia dan berjumpa Korea Utara.
Bermain di Stadion Gelora Bung Karno, sayangnya timnas Indonesia gagal lolos setelah dikalahkan Korea Utara melalui drama adu penalti. Salah satu penggawa Garuda yang gagal melakukan eksekusi penalti ini adalah Anjas Asmara.
Saat itu, pelatih timnas Indonesia, Wiel Coerver, sudah menunjuk beberapa pemainnya untuk menjadi eksekutor penalti. Salah satunya adalah Anjas Asmara sendiri.
Pada saat gilirannya, sepakan Anjas Asmara justru gagal membobol gawang Korea Utara yang dijaga Jin-In Chol. Padahal, waktu itu posisi Indonesia sempat unggul satu angka dan satu penendang. Kalau saja sepakan Anjas masuk, maka timnas Indonesia akan berhak ke Montreal.
Pasca kegagalan penalti dari Anjas Asmara, sebenarnya timnas Indonesia masih memiliki peluang dari penendang-penendang berikutnya. Namun, pada akhirnya skuad Garuda terpaksa kalah dan harus mengubur impiannya bermain di Olimpiade 1976.
Menurut penilaiannya, Shin Tae-yong dianggap masih belum bisa mendongkrak performa timnas Indonesia. Padahal, PSSI telah memberikan banyak dukungan guna menunjang pekerjaannya, termasuk program naturalisasi.
“Apa yang dikerjakan STY empat tahun ini? Minta naturalisasi, sudah diberikan. Tapi permainan membosankan, malah parkir bus. Dia enggak bisa buat anak-anak kita bikin gol. Malah kebobolan gol yang banyak,” ucap Anjas Asmara, seperti dikutip dari akun Instagram Tommy Welly, @bungtowel8, Rabu (7/2/2024).
Bagi penggemar sepak bola Tanah Air yang mungkin masih asing dengan sosok Anjas Asmara, ia adalah seorang pesepak bola yang dulunya cukup terkenal di era 1970-an. Berposisi sebagai striker, ia juga aktif membela timnas Indonesia di eranya.
Melihat sekian banyak momen Anjas Asmara bersama timnas Indonesia, ia pernah hampir membawa skuad Garuda lolos Olimpiade 1976. Sayangnya, asa tersebut buyar setelah sepakan penaltinya tidak masuk.
Momen Anjas Asmara Gagal Penalti dan Buat Timnas Indonesia Tak Lolos Olimpiade 1976
Timnas Indonesia hampir saja lolos ke putaran final Olimpiade 1976 cabang olahraga sepak bola di Montreal, Kanada. Waktu itu, skuad Garuda berhasil mencapai babak final pra Olimpiade Grup II Zona Asia dan berjumpa Korea Utara.
Bermain di Stadion Gelora Bung Karno, sayangnya timnas Indonesia gagal lolos setelah dikalahkan Korea Utara melalui drama adu penalti. Salah satu penggawa Garuda yang gagal melakukan eksekusi penalti ini adalah Anjas Asmara.
Saat itu, pelatih timnas Indonesia, Wiel Coerver, sudah menunjuk beberapa pemainnya untuk menjadi eksekutor penalti. Salah satunya adalah Anjas Asmara sendiri.
Pada saat gilirannya, sepakan Anjas Asmara justru gagal membobol gawang Korea Utara yang dijaga Jin-In Chol. Padahal, waktu itu posisi Indonesia sempat unggul satu angka dan satu penendang. Kalau saja sepakan Anjas masuk, maka timnas Indonesia akan berhak ke Montreal.
Pasca kegagalan penalti dari Anjas Asmara, sebenarnya timnas Indonesia masih memiliki peluang dari penendang-penendang berikutnya. Namun, pada akhirnya skuad Garuda terpaksa kalah dan harus mengubur impiannya bermain di Olimpiade 1976.
(sto)