Para Pegiat Konservasi TWNC Diserang Sekelompok Pemuda di Malam Jelang Pencolosan

Rabu, 14 Februari 2024 - 23:14 WIB
loading...
Para Pegiat Konservasi TWNC Diserang Sekelompok Pemuda di Malam Jelang Pencolosan
Salah satu pegiat konservasi TWNC Lampung yang luka-luka akibat diserang sekelompok pemuda di Desa Martanda, Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Selasa (13/2/2024) malam. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
TANGGAMUS - Pegiat konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Lampung) diserang sekelompok pemuda menjelang pencoblosan, Selasa (13/2/2024) malam. Penyerangan terjadi di Desa Martanda, Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Penyerangan berawal saat kelompok pemuda yang mengendarai sepeda motor dengan suara meraung kencang di permukiman warga. Saat itu, salah satu yang menjadi korban berinisal J, menanyakan perihal maksud dan tujuan kelompok tersebut mengendarai sepeda motor dengan suara kencang. “Apakah dari kami ada salah? Ko geber-geber motor di sini,” tanya J.

Namun bukannya dijawab dengan baik, justru menjadi keributan antara petugas TWNC dan kelompok penyerang. Untuk menghindari pertikaian berlanjut, petugas TWNC memilih menghindar ke rumah salah satu warga lain bernama S.

Kelompok pemuda ini pun mengejar dengan cara merusak rumah S dengan cara melempar batu ke jendela dan atap rumahnya. Situasi makin tak terkendali, karena kelompok penyerang masuk ke rumah tersebut dan mengobrak abrik dapur serta mengancam dengan pisau.

"Mereka melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap para korban, seperti melempar botol bekas minuman keras, memukul dengan badik sampai menginjak-injak para korban," ungkap J.

Penyiksaan tersebut menyebabkan korban pertama berinisial J mendapat luka serius di bagian lengan tangan kiri karena terkena pisau dan luka goresan di dada kiri.
Korban kedua berinisial O mengalami luka yang serius di bagian mata akibat tersiram cairan asam berbau pesing, menggunakan botol pembersih lantai ke bagian mata kirinya.

Akibat penyiraman ini, penglihatan korban menjadi samar-samar dan kondisi tubuhnya menggigil. Korban ketiga berinisial M yang mendapat aksi pukulan bertubi-tubi. Mulai dari pelipis, mata hidung dan dada korban. Dia juga mengalami sesak dan susah napas.

Petugas TWNC yang berusaha melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib malah mendapat intimidasi. Petugas dan karyawan TWNC untuk tidak keluar rumah. Oknum aparat juga meminta para petugas TWNC dan korban supaya tidak menggunakan hak pilihnya.

Kejadian ini jelas merugikan petugas TWNC dan korban karena tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
Padahal mereka sudah terkonfirmasi melalui DPT dapat mengikuti pemilu di wilayah Lampung. Informasi terkini, para korban sedang dievakuasi untuk mendapatkan penanganan intensif oleh tim medis mengingat luka-luka yang diderita sangat parah.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1771 seconds (0.1#10.140)