Kisah Transformasi Diet Ketat Tyson Fury: Tubuh Membengkak usai Konsumsi Bir 18 Liter Sehari hingga Kembali Bugar
loading...
A
A
A
Tyson Fury merupakan petinju berkebangsaan Inggris yang sering menjadi perhatian banyak orang. Berjuluk ‘The Gypsy King’, ia punya stempel tak terkalahkan di ring tinju profesional.
Terlepas dari popularitas dan rekor mentereng yang dimilikinya, Fury tetaplah manusia biasa. Tak berbeda jauh dengan orang lain, ia juga memiliki banyak momen sulit dalam perjalanan kariernya.
Dari sekian contoh, salah satunya yang cukup pahit adalah ketika dilanda depresi setelah mengalahkan Klitschko pada 2015. Menghadapi hari-hari beratnya, kehidupan Fury dipenuhi hal-hal buruk dan sempat membuat badannya membengkak.
Mengutip Mirror, Selasa (20/2/2024), Tyson Fury pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Salah satu momen yang paling membekas adalah ketika dilanda depresi usai pertarungannya dengan Wladimir Klitschko pada 2015 lalu.
Waktu itu, Fury terjerumus ke fase kelam yang dipicu oleh alkohol dan obat-obatan terlarang. Kondisinya itu bahkan sempat membuatnya minum 18 liter bir dalam sehari sambil berjuang untuk mengatasi ketenaran dan pemberitaan media usai kemenangan pentingnya.
Ketika dirinya menjadi lebih tertekan, Fury pun mendapati berat badannya ikut meroket. Tak tanggung-tanggung, angkanya melesat hingga 400 lbs hanya dalam waktu dua tahun yang membuatnya menjadi 28 stone.
Pada salah satu hari, Fury bahkan dikatakan pernah mengendarai Ferrari dan hampir menabrakannya ke dinding. Untungnya, ia mengurungkan hal tersebut setelah terlintas pikiran tentang keluarganya nanti.
Situasi Fury semakin buruk ketika gelar tinjunya dicabut dan lisensi tinjunya ditangguhkan. Hal ini terjadi usai dirinya tengah diselidiki dalam dugaan penggunaan narkoba dan dianggap secara medis tidak layak untuk bertarung.
Pada 2017, angin segar menghampiri Fury. Setelah muncul tekad untuk merebut kembali sabuknya, ia bekerja sama dengan Davison guna berlatih dan kembali bugar.
Perlahan tapi pasti, berat badan Fury mulai turun. Ia sukses menurunkan berat badannya sebanyak 10 kilogram setelah mengikuti program olahraga ketat dan diet sehat.
Pada akhirnya, Fury mengumumkan comeback di atas ring untuk musim panas 2018. Waktu itu, ia sukses menumbangkan Sefer Seferi sebelum menang dengan Francesco Pianeta.
Sayangnya, comeback Tyson Fury tidak sempurna. Pada pertarungannya dengan Wilder di penghujung 2018, kemenangannya justru dinilai sebagai seri.
Terlepas dari popularitas dan rekor mentereng yang dimilikinya, Fury tetaplah manusia biasa. Tak berbeda jauh dengan orang lain, ia juga memiliki banyak momen sulit dalam perjalanan kariernya.
Dari sekian contoh, salah satunya yang cukup pahit adalah ketika dilanda depresi setelah mengalahkan Klitschko pada 2015. Menghadapi hari-hari beratnya, kehidupan Fury dipenuhi hal-hal buruk dan sempat membuat badannya membengkak.
Kisah Transformasi Tyson Fury usai Dilanda Depresi
Mengutip Mirror, Selasa (20/2/2024), Tyson Fury pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Salah satu momen yang paling membekas adalah ketika dilanda depresi usai pertarungannya dengan Wladimir Klitschko pada 2015 lalu.
Waktu itu, Fury terjerumus ke fase kelam yang dipicu oleh alkohol dan obat-obatan terlarang. Kondisinya itu bahkan sempat membuatnya minum 18 liter bir dalam sehari sambil berjuang untuk mengatasi ketenaran dan pemberitaan media usai kemenangan pentingnya.
Ketika dirinya menjadi lebih tertekan, Fury pun mendapati berat badannya ikut meroket. Tak tanggung-tanggung, angkanya melesat hingga 400 lbs hanya dalam waktu dua tahun yang membuatnya menjadi 28 stone.
Pada salah satu hari, Fury bahkan dikatakan pernah mengendarai Ferrari dan hampir menabrakannya ke dinding. Untungnya, ia mengurungkan hal tersebut setelah terlintas pikiran tentang keluarganya nanti.
Situasi Fury semakin buruk ketika gelar tinjunya dicabut dan lisensi tinjunya ditangguhkan. Hal ini terjadi usai dirinya tengah diselidiki dalam dugaan penggunaan narkoba dan dianggap secara medis tidak layak untuk bertarung.
Pada 2017, angin segar menghampiri Fury. Setelah muncul tekad untuk merebut kembali sabuknya, ia bekerja sama dengan Davison guna berlatih dan kembali bugar.
Perlahan tapi pasti, berat badan Fury mulai turun. Ia sukses menurunkan berat badannya sebanyak 10 kilogram setelah mengikuti program olahraga ketat dan diet sehat.
Pada akhirnya, Fury mengumumkan comeback di atas ring untuk musim panas 2018. Waktu itu, ia sukses menumbangkan Sefer Seferi sebelum menang dengan Francesco Pianeta.
Sayangnya, comeback Tyson Fury tidak sempurna. Pada pertarungannya dengan Wilder di penghujung 2018, kemenangannya justru dinilai sebagai seri.
(sto)