Raih 12 Medali Emas, Indonesia di Posisi Aman 10 Besar

Senin, 27 Agustus 2018 - 11:36 WIB
Raih 12 Medali Emas, Indonesia di Posisi Aman 10 Besar
Raih 12 Medali Emas, Indonesia di Posisi Aman 10 Besar
A A A
JAKARTA - Teorinya, target kontingen Indonesia menempati 10 besar klasemen akhir Asian Games 2018 terpenuhi. Dengan medali yang dikantongi sekarang, Merah Putih sudah berada di posisi aman untuk mengklaim 10 besar.

Sampai kemarin sore, Indonesia sudah memiliki 12 medali emas. Jika melihat rata-rata medali di dua Asian Games sebelumnya, untuk berada di peringkat 10 besar (6-10) berada di kisaran 10 sampai 14 medali. Pada Asian Games 2010 di Guangzhou, Guangdong, China, peringkat enam ditempati India dengan 14 medali emas.

Jumlah ini dua kali lebih banyak dibandingkan Asian Games 2014, Incheon, Korea Selatan, dengan 12 emas dihuni Thailand. Sedangkan untuk peringkat 10 akhir klasemen, Malaysia memiliki 9 emas di Asian Games 2010 dan Qatar mengantongi 10 emas saat memastikan posisi 10 besar. Dengan perbandingan tersebut, Indonesia kemungkinan besar-minimal-akan berada di posisi 10 besar.

Meski tahun ini jumlah medali yang diperebutkan lebih banyak dibandingkan dua Asian Games sebelumnya. Asian Games 2014 memperebutkan 439 emas dari 36 cabor dan 476 emas dari 42 cabang pada 2010, sedangkan tahun ini 465 emas dari 40 cabor. Namun, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum mau mengomentari kemungkinan ini.

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora (IV) Mulyana menghindar ketika dikonfirmasi. “Bentar ya Mas,” katanya melalui pesan singkat. Dua cabang yang kemarin menyumbang emas adalah jetski dan karate. Aqsa Sutan Aswar berhasil menyelamatkan muka Indonesia di Asian Games 2018. Pejetski andalan Merah Putih itu sukses merebut medali emas nomor Endurance Runabout Open atau lomba yang terakhir berlangsung di Pantai Ancol, kemarin.

Meski hanya menempati posisi kedua di final moto 3, Aqsa tetap menjadi yang terbaik setelah berhasil mengumpulkan 1143 poin dalam tiga balapan. Dia unggul dari pejetski dari Uni Emirat Arab yang mendapatkan perak dengan memperoleh 1127 poin. Medali perunggu berhasil diamankan Supathat Footrakul dari Thailand yang menghasilkan 1088 poin.

Sedangkan pejetski andalan Indonesia lainnya, Aero Sutan Aswar, harus puas berada di posisi delapan di nomor tersebut. Bagi Aqsa, hasil ini membuatnya merasa senang. Terlebih hanya mendapatkan medali perunggu saat balapan di nomor Runabout Limited, Jumat (24/8). Ketika itu, dia hanya menjadi yang terbaik ketiga setelah mengumpulkan 186 poin. Catatan itu kalah dari Ali Alanjawi (UEA) yang meraih emas dan Aero yang mendapatkan perak.

“Saya senang akhirnya bisa emas setelah kemarin cuma dapat perunggu. Padahal kemarin hampir emas, tapi jetski rusak di balapan terakhir,” kata. Indonesia juga berhasil mendapatkan medali emas pada cabor karate pada nomor Kumite Putra 60 kg di Asian Games 2018.

Medali itu didapatkan Rifki Ardiansyah Arrosyiid yang sukses mengalahkan Amir Mahdizadeh asal Iran di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, kemarin. Pada laga itu, Rifki harus bertarung dengan keras setelah Mahdizadeh memberikan perlawanan sengit di atas matras, tapi dengan skor 9-7.

Menurut catatan, ini meupakan medali emas pertama Indonesia dari cabang karate sejak 2002. Bagi Rifki, keberhasilan ini akan dijadikannya sebagai modal berharga pada Olimpiade 2020 di Tokyo. Karena itu, dia akan berusaha semaksimal mungkin ketika bertanding di berbagai kejuaraan dunia demi poin-poin untuk bisa masuk ke multievent terbesar di dunia tersebut.

“Target selanjutnya terus mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang puncaknya nanti dapat terjun di Olimpiade,” ungkapnya. Selain emas, karate Indonesia juga menyumbangkan medali perunggu atas nama Jintar Simanjuntak di nomor Kumite Putra-67 kg. Itu merupakan perunggu kedua dari cabor karate setelah sebelumnya Ahmad Zigi Yuda Zaresta dari nomor kata perorangan putra, Sabtu (25/8).

“Kami akan terus mengikutsertakan karateka Indonesia pada berbagai event internasional agar bisa mendapat poin sehingga mendapat peringkat dunia. Target kami selanjutnya karateka Indonesia bisa masuk Olimpiade,” ujar Ketua Umum PB Forki Gatot Nurmantyo .
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4615 seconds (0.1#10.140)