Heboh, Pendeta Yahudi Terkenal AS Diminta Lepas Kippahnya saat Kunjungi Arab Saudi

Kamis, 14 Maret 2024 - 10:26 WIB
loading...
Heboh, Pendeta Yahudi Terkenal AS Diminta Lepas Kippahnya saat Kunjungi Arab Saudi
Rabi Abraham Cooper, pendeta Yahudi terkenal Amerika Serikat, diminta melepas kippahnya oleh pejabat Arab Saudi saat dia berkunjung ke kerajaan tersebut. Foto/Fox News
A A A
RIYADH - Seorang rabi atau pendeta Yahudi terkenal Amerika Serikat (AS) diminta untuk melepas kippahnya di depan umum oleh pejabat Arab Saudi saat dia berkunjung ke kerajaan tersebut.

Rabi Abraham Cooper, salah satu ketua dari Komisi Kebebasan Beragama AS, melakukan kunjungan ke Diriyah pada hari Selasa. Insiden pelepasan kippah itu membuatnya tersinggung dan enggan melanjutkan kunjungannya.

Cooper berada di Arab Saudi sebagai salah satu ketua delegasi pemerintah AS yang bertugas memantau kebebasan beragama di seluruh dunia. Tiba pada 3 Maret, delegasi diajak ke Diriyah, tempat asal-usul keluarga Kerajaan Arab Saudi.



Setelah kejadian tersebut, Cooper mengatakan: “Tidak seorang pun boleh ditolak aksesnya ke situs warisan hanya karena menjadi seorang Yahudi.”

Dia juga mencatat bahwa mengingat meningkatnya antisemitisme di seluruh dunia, dia merasa mustahil bagi delegasi untuk melanjutkan tur tersebut.

Seorang anggota delegasi AS, Pendeta Frederick A Davie, menggambarkan insiden tersebut sebagai “menakjubkan dan menyakitkan”. Dia menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi kebebasan beragama di Arab Saudi.

Setelah delegasi tersebut tiba-tiba meninggalkan Arab Saudi, Kedutaan Besar Saudi di Amerika Serikat mem-posting di X bahwa mereka memandang insiden tersebut sebagai hal yang disayangkan” dan “akibat dari kesalahpahaman".

Berdasarkan pernyataan tersebut, Duta Besar Putri Reema Bandar al-Saud berkesempatan berbicara dengan Cooper untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Kami menghormati keputusannya untuk tidak melanjutkan tur," bunyi pernyataan Putri Reema, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Kamis (14/3/2024).
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1063 seconds (0.1#10.140)