MUI Dorong Penguatan Akhlaqul Karimah untuk Wujudkan Generasi Antiperundungan

Kamis, 14 Maret 2024 - 11:47 WIB
loading...
MUI Dorong Penguatan Akhlaqul Karimah untuk Wujudkan Generasi Antiperundungan
Pusat Dakwah Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) MUI mendorong akhlaqul karimah sebagai solusi menghadapi maraknya kasus bullying atau perundungan di masyarakat. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Pusat Dakwah Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong akhlaqul karimah sebagai solusi menghadapi maraknya kasus bullying atau perundungan di masyarakat.

Solusi ini digagas dalam talkshow akhlak bangsa bertajuk Generasi Anti Bullying dengan Akhlaqul Karimah yang digelar di Aula Buya Hamka Kantor MUI Pusat pada Rabu, 13 Maret 2024.

Sekretaris PDPAB MUI KH Nurul Badruttamam menyampaikan pentingnya mengembalikan peran akhlak dalam mengatasi problem bullying yang sedang marak di masyarakat.



"Akhlaqul karimah menjadi kunci mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini, dengan mengedepankan karakter mulia dalam mengatasi masalah," kata Nurul.

Direktur KSKK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) HM Sidik Sisdiyanto dalam paparannya menyampaikan pentingnya penanaman akhlak sejak dini.



“Hal ini dapat membantu membangun lingkungan yang ramah, inklusif, dan penuh kasih sayang. Melalui pembelajaran nilai-nilai kebaikan, seperti kesabaran, toleransi, dan kejujuran, individu akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menghormati dan menghargai keberagaman dalam masyarakat, ini yang harus ditanam sejak dini," ujar Sidik.

Ketua Yayasan Pesantren Ramah Anak, Hena Rustiana memamparkan tontonan memengaruhi perilaku bullying pada anak. "Televisi dan media cetak membentuk pola perilaku bullying dari segi tayangan yang mereka tampilkan. Survei yang dilakukan salah satu media massa, memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya 64% dan kata-katanya 43%," jelasnya.

Hena menerangkan dalam perilaku bullying harus ada tindakan tegas terhadap pelaku dan mengajak korban untuk menceritakan ke orang yang dapat dipercaya supaya mendapatkan perlindungan dan solusi. Kegiatan ini diikuti oleh guru Bimbingan Konseling (BK) perwakilan dari MTsS/SMPN/MTsN, MAN/MAS/SMAN se-DKI Jakarta.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)