Bung Towel Sebut Shin Tae-yong Malas Pantau Liga 1: Dia Merasa Di-backup PSSI
loading...
A
A
A
JAKARTA - - Pengamat sepak bola Tommy Welly mengungkapkan Pelatih Timnas Indonesia saat ini Shin Tae-yong (STY) malas memantau Liga 1. Kata dia, hal itu disebabkan karena STY merasa di-backup penuh oleh PSSI dengan menyiapkan pemain naturalisasi atau berdarah Indonesia sesuai permintaan STY.
Selain itu Bung Towel sapaan akrab Tommy Welly menyebut pelatih asal Korea Selatan tersebut jumawa.
“Ia seolah merasa paling dibutuhkan. Mungkin karena dia paham netizen ada dibelakangnya. Bagaimana tidak? Usai Piala Asia 2023 Januari lalu, STY mengkritisi Liga Indonesia. Minta Liganya diperbaiki," kata Bung Towel kepada wartawan, Minggu (17/3/2024).
Ironisnya, begitu Liga 1 kembali bergulir awal Februari kemarin, lanjut Bung Towel. STY malah memilih pulang kampung untuk berlibur. Sekaligus menjalani “kerja sampingannya” sebagai Ketua Komite Penasihat Seongnam FC. Tugas pertama STY untuk mantan klubnya itu adalah mempromosikan kartu keanggotaan Seongnam.
"Bisa dibilang, STY terlalu malas untuk nongkrongin pertandingan Liga 1 langsung ke stadion-stadion. Jadi jangan heran, jika tidak ada nama baru dari skuad timnas yang dipanggil STY menghadapi lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026, ‘back to back’ lawan Vietnam, di GBK Senayan Jakarta (21/3) dan Stadion My Dinh Hanoi (26/3). Istilahnya, yang itu-itu lagi saja. Pemain yang selama ini disukai dan favorit STY," ujar Bung Towel.
Bung Towel pun menilai STY tak malu dengan memanggil Nadeo Argawinata. Padahal STY sempat memarkir kiper asal Borneo FC ini karena dianggap kalah tenang dibandingkan Syahrul Trisna.
"Karena masih dikampung halamannya dan malas memantau Liga 1, STY pun sepertinya tutup mata dengan blunder amatir penjaga gawang Adi Satryo (PSIS) ketika kebobolan gol kedua Persib di pekan ke-26 pada 27 Februari lalu. Gol ketiga Persib ke gawang PSIS, juga ada andil “assist” dari bek Wahyu Prasetyo. Ironisnya, kedua pemain tersebut Adi Satryo dan Wahyu Prasetyo tetap dipanggil STY masuk skuad timnas. Pokoknya terserah STY. Nggak ada urusan dengan performa di Liga 1," ungkapnya
Senjata STY Naturalisasi
Bung Towel menegaskan senjata dan jurus STY cuma naturalisasi. Maka setibanya di Jakarta usai berlibur, STY langsung terbang ke Belanda, Belgia dan Italia untuk memantau pemain naturalisasi. Soal naturalisasi ini, untungnya PSSI back up penuh. PSSI sangat responsif.
Keinginan STY agar Thom Haye, Ragnar Oratmangoen dan Nathan Tjoe A-On segera dinaturalisasi langsung dikebut. Urusan DPR RI, pengambilan sumpah, KTP, paspor lalu perpindahan federasi dilakukan dengan cara sesingkat-singkatnya. Bahkan pengambilan sumpah untuk Nathan Tjoe A-On berlangsung di Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta, Senin (11/3) malam.
"Bayangkan, Senin 11 Maret itu tanggal merah, hari libur nasional yaitu Hari Suci Nyepi. Tapi demi timnas dan permintaan STY, sumpah terhadap Nathan Tjoe A-On bisa dilaksanakan. Sebuah extra effort dan lobi yang sangat powerful," tukas Bung Towel.
Meski sudah dapat dukungan penuh, menurut Bung Towel mempertanyakan komentar STY yang tidak tegas target menang lawan Vietnam dengan mengatakan tak bisa menjamin 100 persen kita bisa memenangkan dua pertandingan tersebut.
"Ini jelas seperti dua frekuensi yang tidak seirama. Kalau cuma ngomong tidak bisa menjamin 100 persen menang dari Vietnam, siapapun pelatihnya pasti bisa. Tapi ini kan STY yang katanya kelas dunia dan sudah dibekali PSSI dengan gerbong ‘naturalisasi bedol Belanda’- nya,” tuturnya.
Di sisi lain, STY menyebut, lanjut Bung Towel, jarak perjalanan pemain naturalisasi dari Eropa ke Jakarta sebagai alasan ketidakyakinannya yang dinilai cukup aneh.
"STY meminta naturalisasi, lalu sudah diupayakan sedemikian rupa oleh PSSI dan politisi di DPR RI, tapi juga menjadikan penerbangan pemain naturalisasi Eropa – Jakarta sebagai alasan," pungkas Bung Towel.
Lihat Juga: Pemain BRI Liga 1 Paling Banyak Menit Bermain untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Selain itu Bung Towel sapaan akrab Tommy Welly menyebut pelatih asal Korea Selatan tersebut jumawa.
“Ia seolah merasa paling dibutuhkan. Mungkin karena dia paham netizen ada dibelakangnya. Bagaimana tidak? Usai Piala Asia 2023 Januari lalu, STY mengkritisi Liga Indonesia. Minta Liganya diperbaiki," kata Bung Towel kepada wartawan, Minggu (17/3/2024).
Ironisnya, begitu Liga 1 kembali bergulir awal Februari kemarin, lanjut Bung Towel. STY malah memilih pulang kampung untuk berlibur. Sekaligus menjalani “kerja sampingannya” sebagai Ketua Komite Penasihat Seongnam FC. Tugas pertama STY untuk mantan klubnya itu adalah mempromosikan kartu keanggotaan Seongnam.
"Bisa dibilang, STY terlalu malas untuk nongkrongin pertandingan Liga 1 langsung ke stadion-stadion. Jadi jangan heran, jika tidak ada nama baru dari skuad timnas yang dipanggil STY menghadapi lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026, ‘back to back’ lawan Vietnam, di GBK Senayan Jakarta (21/3) dan Stadion My Dinh Hanoi (26/3). Istilahnya, yang itu-itu lagi saja. Pemain yang selama ini disukai dan favorit STY," ujar Bung Towel.
Bung Towel pun menilai STY tak malu dengan memanggil Nadeo Argawinata. Padahal STY sempat memarkir kiper asal Borneo FC ini karena dianggap kalah tenang dibandingkan Syahrul Trisna.
"Karena masih dikampung halamannya dan malas memantau Liga 1, STY pun sepertinya tutup mata dengan blunder amatir penjaga gawang Adi Satryo (PSIS) ketika kebobolan gol kedua Persib di pekan ke-26 pada 27 Februari lalu. Gol ketiga Persib ke gawang PSIS, juga ada andil “assist” dari bek Wahyu Prasetyo. Ironisnya, kedua pemain tersebut Adi Satryo dan Wahyu Prasetyo tetap dipanggil STY masuk skuad timnas. Pokoknya terserah STY. Nggak ada urusan dengan performa di Liga 1," ungkapnya
Senjata STY Naturalisasi
Bung Towel menegaskan senjata dan jurus STY cuma naturalisasi. Maka setibanya di Jakarta usai berlibur, STY langsung terbang ke Belanda, Belgia dan Italia untuk memantau pemain naturalisasi. Soal naturalisasi ini, untungnya PSSI back up penuh. PSSI sangat responsif.
Keinginan STY agar Thom Haye, Ragnar Oratmangoen dan Nathan Tjoe A-On segera dinaturalisasi langsung dikebut. Urusan DPR RI, pengambilan sumpah, KTP, paspor lalu perpindahan federasi dilakukan dengan cara sesingkat-singkatnya. Bahkan pengambilan sumpah untuk Nathan Tjoe A-On berlangsung di Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta, Senin (11/3) malam.
"Bayangkan, Senin 11 Maret itu tanggal merah, hari libur nasional yaitu Hari Suci Nyepi. Tapi demi timnas dan permintaan STY, sumpah terhadap Nathan Tjoe A-On bisa dilaksanakan. Sebuah extra effort dan lobi yang sangat powerful," tukas Bung Towel.
Meski sudah dapat dukungan penuh, menurut Bung Towel mempertanyakan komentar STY yang tidak tegas target menang lawan Vietnam dengan mengatakan tak bisa menjamin 100 persen kita bisa memenangkan dua pertandingan tersebut.
"Ini jelas seperti dua frekuensi yang tidak seirama. Kalau cuma ngomong tidak bisa menjamin 100 persen menang dari Vietnam, siapapun pelatihnya pasti bisa. Tapi ini kan STY yang katanya kelas dunia dan sudah dibekali PSSI dengan gerbong ‘naturalisasi bedol Belanda’- nya,” tuturnya.
Di sisi lain, STY menyebut, lanjut Bung Towel, jarak perjalanan pemain naturalisasi dari Eropa ke Jakarta sebagai alasan ketidakyakinannya yang dinilai cukup aneh.
"STY meminta naturalisasi, lalu sudah diupayakan sedemikian rupa oleh PSSI dan politisi di DPR RI, tapi juga menjadikan penerbangan pemain naturalisasi Eropa – Jakarta sebagai alasan," pungkas Bung Towel.
Lihat Juga: Pemain BRI Liga 1 Paling Banyak Menit Bermain untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
(sto)