Penjualan Brand Barang Mewah Gucci Terseok-seok, Ada Apa?

Jum'at, 22 Maret 2024 - 07:00 WIB
loading...
Penjualan Brand Barang Mewah Gucci Terseok-seok, Ada Apa?
Penjualan brand barang mewah, Gucci diperkirakan mengalami penurunan hingga 20% pada kuartal pertama tahun ini dikarenakan perlambatan di Asia. Foto/Dok Reuters
A A A
PARIS - Penjualan brand barang mewah , Gucci diperkirakan mengalami penurunan hingga 20% pada kuartal pertama tahun ini dikarenakan perlambatan di Asia. Proyeksi tersebut disampaikan perusahaan pemegang brand mewah , Kering Group yang berbasis di Paris.



Peringatan tersebut kontras dengan rivalnya yakni LVMH dan Hermes yang penjualannya tetap tangguh. Pasar brand mewah terus tumbuh dalam dekade terakhir, akan tetapi penjualannya belum mengesankan dalam beberapa tahun terakhir.

Gucci diperkirakan mendapatkan lebih dari sepertiga penjualannya dari China, yang ekonominya sedang berjuang untuk pulih. Kering dalam sebuah pernyataan resminya, memperingatkan pertumbuhan laba bakal "mencerminkan penurunan penjualan yang lebih curam di Gucci, terutama di kawasan Asia-Pasifik".



Perusahaan dijadwalkan bakal melaporkan kinerja keuangan pada 23 April 2024, mendatang. Gucci tercatat menyumbang dua pertiga dari pendapatan operasional grup tahun lalu. Brand mewah lain yang juga dipegang oleh Kering Group termasuk di antaranya Yves Saint Laurent, Balenciaga dan Bottega Veneta.

Bulan lalu, Kering melaporkan bahwa laba bersih tahun 2023 turun 17%. Sahamnya juga telah ambruk lebih dari 23% selama setahun terakhir.

Sebagai perbandingan, kinerja rivalnya LVMH, yang memiliki Louis Vuitton, Moët & Chandon dan Hennessy, membukukan penjualan yang lebih tinggi dari perkiraan untuk tahun 2023. Hal serupa juga diperlihatkan oleh Hermes yang mencetak rekor penjualan tahunan di 2023 dan perusahaan berencana bakal memberikan penghargaan berupa bonus kepada semua karyawan di seluruh dunia.

Ketika kinerja perusahaan tersebut memperlihatkan ketangguhan pasar brand barang mewah. Sementara itu Gucci mempunyai pembeli yang lebih muda dan aspirasional, dimana dinilai lebih rentan terhadap tekanan ekonomi.

Sebagai informasi pada tahun lalu, Kering mengubah jajaran pentinggi Gucci dengan menunjuk Jean-François Palus sebagai chief executive officer dan Sabato De Sarno sebagai direktur kreatifnya.

Item pertama dari koleksi Ancora-nya tersedia pada pertengahan Februari. Koleksi ini mendapatkan sambutan cukup luar biasa, "penerimaan yang sangat baik," kata pernyataan Kering.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5401 seconds (0.1#10.140)