Arab Saudi Cegah AS Gunakan Wilayahnya untuk Serang Houthi

Sabtu, 23 Maret 2024 - 10:45 WIB
loading...
Arab Saudi Cegah AS Gunakan Wilayahnya untuk Serang Houthi
Jet tempur Inggris lepas landas untuk menyerang Houthi di Yaman pada 5 Februari 2024 di Akrotiri, Siprus. Foto/Kementerian Pertahanan Inggris/Anadolu Agency
A A A
RIYADH - Arab Saudi telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi penggunaan tanah dan wilayah udaranya oleh pasukan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang kelompok Houthi di Yaman.

Seorang pejabat pertahanan AS mengungkapkan hal itu pada Sky News Arabia.

Pejabat tersebut mengatakan, “Beberapa tindakan tersebut termasuk mengizinkan pesawat tempur Amerika untuk mengisi bahan bakar hanya di pangkalan udara militer di kerajaan tersebut, dan mencegah Amerika menggunakan sistem pertahanan rudal mereka yang ada di Arab Saudi untuk melawan Houthi.”

Arab Saudi tidak mengomentari pernyataan tersebut. Namun, sejak awal eskalasi di Laut Merah, Riyadh menolak bergabung dengan koalisi pimpinan AS melawan Houthi.

Lebih lanjut, pejabat pertahanan AS mengumumkan Washington telah memperkuat pertahanan rudalnya di Socotra, sebagai antisipasi serangan Houthi terhadap pangkalan-pangkalan Amerika di wilayah tersebut.

“Langkah-langkah ini bertujuan mencegat rudal jarak jauh yang mungkin diluncurkan Houthi,” bersamaan dengan berlanjutnya serangan Houthi terhadap kapal-kapal Israel, Amerika Serikat, dan Inggris.

Pada November, kelompok Houthi Yaman mulai menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel sebagai tanggapan terhadap perang di Jalur Gaza yang terkepung.



Pada Januari, ketegangan di Laut Merah meningkat setelah AS dan Inggris mulai menyerang situs Houthi di Yaman.

Hal itu mendorong kelompok tersebut memasukkan kapal-kapal Amerika dan Inggris ke dalam sasaran mereka.

Saudi dan Houthi mengadakan pembicaraan pada 2023 untuk mengakhiri konflik di antara mereka, yang dimulai pada 2015.

Banyak yang khawatir keterlibatan Saudi dalam kampanye AS terhadap kelompok tersebut dapat mengungkap luka lama dan memicu kembali perang.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)