Khabib Abdulmanapovich, Sang Spartan Rusia

Senin, 15 Oktober 2018 - 08:30 WIB
Khabib Abdulmanapovich, Sang Spartan Rusia
Khabib Abdulmanapovich, Sang Spartan Rusia
A A A
JUARA Ultimate Fighting Championship (UFC) Khabib Abdulmanapovich Nurmagomedov kerap dijuluki sebagai spartan. Semua bermula karena tempat lahirnya yang penuh sejarah konflik.

Khabib ‘The Eagle’ seolah lahir untuk menjadi seorang pemberani, seorang yang tegas dan penuh disiplin, seorang spartan. Dia berhasil mempertahankan gelarnya sebagai petarung kelas ringan UFC seusai menaklukkan Conor Anthony McGregor atau Conor McGregor, petarung asal Irlandia.

Kemenangannya ini menjadi kemenangan ke-27 bagi Khabib selama 27 kali bertanding dalam karier profesionalnya. Sedangkan, di pertarungan UFC, kemenangannya itu menjadi kemenangan ke-11.

Artinya, Khabib belum pernah kalah sepanjang kariernya. Khabib memang terlahir untuk menjadi seorang petarung. Dia lahir dan besar di Dagestan, Rusia. Dagestan adalah kawasan di Kaukasus Utara yang merupakan wilayah pegunungan dengan status Republik Federasi Rusia.

Daerah ini dikenal sebagai wilayah konflik dengan banyak pemberontakan kelompok militan. Karena daerah yang keras, anak-anak Dagestan sudah berkenalan dengan olahraga gulat yang disebut sambo sejak dini.

Sambo adalah gulat yang dikembangkan Rusia. Warganya bahkan bisa dibilang terobsesi dengan gulat sambo dan olahraga tempur. Di setiap kotanya juga terdapat banyak pusat kebugaran atau gym .

Pada Sabtu (6/10) lalu, jiwa petarung anak Dagestan begitu terlihat dari aksinya menumbangkan McGregor. Khabib berhasil menaklukkan McGregor di babak keempat dalam pertarungan kelas ringan UFC di TMobile Arena, Las Vegas.

Dikutip Express , pada putaran keempat pertarungan kelas ringan UFC, Khabib mengalahkan McGregor setelah melakukan rear-naked choke , yakni gaya menjepit leher lawan dengan kedua tangan dari belakang untuk mengunci sang lawan hingga tidak berkutik.

Sejak babak awal, Khabib sudah terlihat agresif menyerang McGregor. Tepat pada awal babak kedua, dia mengejutkan lawannya dengan overhand cukup besar. McGregor pun sempat mendaratkan “lutut terbang”, tapi Khabib kembali bertarung serta memperbaiki posisinya dan langsung menghujani lawannya yang tegang dengan pukulan.

Khabib langsung berdiri dan menyerang McGregor pada babak ketiga hingga akhirnya McGregor mengibarkan bendera putih karena tidak kuat dijepit lehernya pada babak berikutnya.

Sayangnya, pertarungan yang disebut sebagai pertandingan terbesar UFC ini ternodai dengan perkelahian yang “membakar” kedua pihak. Keduanya terlihat beradu mulut yang membuat Khabib menjauh, kemudian berteriak ke arah McGregor.

Dia kemudian melompati ring oktagon dan terlibat pertengkaran fisik dengan Dillon Danis, petarung kelas menengah Bellator MMA, yang juga pelatih jiu-jitsu McGregor.

Keduanya pun akhirnya dilerai petugas polisi. Sementara itu, tiga anggota rombongan Khabib ikut masuk ke ring oktagon dan menyerang McGregor, termasuk kelas terbang UFC Zubaira Tukhugov yang ikut memukul McGregor di belakang kepala sebelum dia diseret.

Penjaga keamanan dan petugas polisi pun langsung turun tangan mengendalikan situasi. Disambut bak Pahlawan Insiden ini seolah menjadi tamparan cukup keras pada olahraga seni bela diri campuran.

Menurut Independent, pada konferensi pers pascapertempuran yang tidak dihadiri McGregor, Khabib meminta maaf karena menghasut keributan itu. Tetapi, dia juga menyalahkan pihak lawan yang memulai. “Saya tahu ini bukan sisi terbaik saya. Saya seorang manusia.

Tapi saya tidak mengerti bagaimana orang terus berbicara tentang saya melompati ring, sementara dia berbicara tentang agama saya, negara saya, ayah saya. Dia datang ke Brooklyn dan merusak bus.

Dia hampir membunuh beberapa orang,” tuturnya. “Ini adalah olahraga yang penuh hormat, bukan olahraga sampah. Saya ingin mengubahnya. Anda tidak bisa berbicara tentang agama, tentang kebangsaan,” ucap pemain yang baru saja berulang tahun ke-30 pada 20 September lalu ini.

Perkelahian ini sempat membayangi karier tarung Khabib yang mempertahankan kelas ringan UFC untuk pertama kalinya dengan pertarungan yang nyaris tanpa cela.

Akibat insiden ini, Nurmagomedov belum diperbolehkan membawa pulang hadiah uang sebesar USD2 juta (Rp30,4 miliar), hasil kemenangannya atas McGregor.

Meski belum bisa membawa hadiahnya, Khabib tetap disambut bak pahlawan saat pulang ke Dagestan. Mereka langsung turun ke jalan merayakan kemenangan tersebut. Khabib memang orang Rusia sekaligus muslim pertama yang memenangkan gelar UFC.

Dikutip The Sun, seusai mendarat di Makhachkala, Khabib langsung dibawa ke Stadion Anzhi Arena yang telah dipenuhi sekitar 10.000 penggemarnya. Para pendukung di kota kelahirannya, Makhachkala, ibu kota Republik Dagestan itu, terlihat bergembira menyambut sang pahlawan.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0497 seconds (0.1#10.140)