Awas! Tidak Cuci Tangan setelah Cebok Berisiko Terkena Flu Singapura

Kamis, 28 Maret 2024 - 23:55 WIB
loading...
Awas! Tidak Cuci Tangan setelah Cebok Berisiko Terkena Flu Singapura
Flu Singapura paling sering menyerang anak-anak. Semakin rendah kondisi sosial ekonominya, anak dan balita berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini. Foto/Raising Children Network
A A A
JAKARTA - Flu Singapura paling sering menyerang anak-anak. Semakin rendah kondisi sosial ekonominya, anak dan balita berisiko tinggi terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh coxsackievirus A16 dan enterovirus A71 ini.

Ahli Paru sekaligus Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI Prof. Erlina Burhan mengatakan bahwa virus penyebab flu Singapura menyebar melalui kontak langsung dengan air liur atau lendir pasien yang terinfeksi.

Selain itu, flu Singapura juga bisa ditularkan melalui feses atau tinja pasien yang terinfeksi. Sehingga penting untuk memperhatikan kebersihan sebagai bentuk pencegahan lantaran virus bisa bertahan dalam feses cukup lama.

"Jadi juga bisa ditemukan di feses ya dan bisa bertahan di feses beberapa minggu dan tentu saja berperan sebagai sumber virus dalam jangka waktu yang cukup lama,” kata Prof. Erlina dalam webinar PB IDI, belum lama ini.





Sehingga apabila salah satu anggota keluarga membersihkan feses anak yang terinfeksi flu Singapura dan tidak langsung mencuci tangan dengan bersih, maka virus akan menular. Risiko semakin tinggi jika Anda langsung makan setelahnya.

“Jadi biasanya pada saat cebok, cuci tangannya tidak bersih atau mungkin orang lain yang merabanya ya, mungkin dari pampers atau lain sebagainya,” jelasnya.

Prof. Erlina menyatakan virus flu Singapura umumnya ditemukan di permukaan air, limbah, dan tanah. Bahkan virus ini juga bisa ditemukan pada sayuran mentah dan juga kerang dari laut yang terkontaminasi.

“Ini kemudian tangan tidak bersih dicuci lalu pegang makanan masuk ke mulut, dan inilah yang kemudian bisa menemukan terjadi penularannya. Di mana virus ini ditemukan biasanya pada permukaan air, bisa pada limbah pada tanah dan juga pada sayuran mentah dan juga kerang,” tuturnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2913 seconds (0.1#10.140)