Keempat Karateka Berharap Peruntungan di Hari Kedua

Rabu, 07 November 2018 - 13:40 WIB
Keempat Karateka Berharap Peruntungan di Hari Kedua
Keempat Karateka Berharap Peruntungan di Hari Kedua
A A A
MADRID - Empat karateka Indonesia akan tampil pada hari kedua Kejuaraan Dunia Karate WKF di Wizink Center, Madrid, Spanyol, sore ini WIB. Keempatnya akan tampil di nomor kumite . Mereka adalah Cok Istri Agung Sanistyarani, Srunita Sari Sukatendel, Rifky Ardiansyah Arrosyiid, dan Sandi Firmansyah.

Sandi yang turun pada laga pertama kelas -75 kg akan langsung menghadapi lawan tangguh dari Jepang, yakni Ken Nishimura. Nishimura adalah karateka peringkat 5 WKF yang telah menjuarai 3 event penting WKF selama 2018, yakni WKF Premier League Paris dan Rotterdam, serta WKF Seri A Chile.

Di situlah kesungguhan latihan Sandi diuji. Jika keberuntungan benar-benar berada di pihaknya, tentu akan membuka peluangnya meraih prestasi lebih baik karena termotivasi menundukkan peringkat 5 dunia. Apalagi, pada babak selanjutnya, peringkat 73 WKF itu juga akan menghadapi lawan seimbang asal Kroasia, yakni Ivan Martinac (72 WKF).

Sementara pada laga berikutnya, Rifky yang turun di kelas -60 kg putra, akan langsung tampil di babak kedua setelah mendapat bye pada babak pertama. Peraih medali emas Asian Games 2018 itu akan menunggu pemenang laga Douglas Brose (Brasil) kontra Boxiang An (China). Brose adalah karateka peringkat 5 dunia, sementara An karateka 173 WKF. Dari sisi peringkat, tentu Brose lebih berpeluang menang dan menjadi lawan Rifky.

Namun, kalaupun beruntung lolos di babak kedua, Rifky akan berhadapan karateka tangguh antara Naoto Sago dari Jepang (44 WKF) atau Kristijan Lackovic asal Kroasia (102 WKF). Di sinilah kualitas permainan Rifky seseungguhnya akan diuji. Jika karateka peringkat 128 WKF itu terus bertahan, tentu peluangnya untuk mendapatkan poin lebih banyak akan semakin besar. Bahkan, harapannya untuk segera masuk menjadi peringkat 100 besar WKF yang menjadi syarat tampil di Olimpiade.

Sejauh ini, Rifky sudah menunjukkan penampilan yang bagus, Bahkan, setelah merebut emas Asian Games, dia juga mampu 5 kali bertanding di WKF Seri A ci Santiago, Chile, meski gagal merebut medali, Tapi, karena penampilannya yang lumayan itu peringkatnya naik dari 329 menjadi 128 WKF.

"Harapan kami Rifky bisa menunjukkan kualitas bermainnya seperti saat latihan dan saat bertanding di Asian Games serta Chile. Karena ini momen yang sangat penting bagi dirinya untuk menaikkan peringkat," ujar Kepala Pelatih Syamsuddin di Madrid, Selasa (6/11).

Harapan sama juga tertumpu pada dua karateka putri, Cok Istri dan Srunita. Cokie, panggilan akrab Cok Istri, sebetulnya mendapatkan drawing cukup bagus. Pada babak pertama, karateka peringkat 16 WKF itu akan menghadapi Alison Oliver asal Selandia Baru, karateka peringkat 55 WKF. Jika masih beruntung, pada babak kedua dia akan melawan karateka Israel Rotem Efroni (116 WKF).

Jika terus bertahan, peluang Cokie juga sebetulnya masih cukup besar. Pada babak ketiga, dia akan menghadapi pemenang duel Carla Burkitt asal Inggris (15 WKF) melawan Jovana Georgieva dari Makedonia. Kalau penampilan dia konsisten seperti saat latihan, bukan musthail langkah akan terus berlanjut ke perempat final.

Kondisi sama terjadi pada drawing Srunita. Pada babak pertama kelas -50 kg, karateka peringkat 14 WKF itu akan menghadapi andalan Bulgaria Kristina Svilenova, peringkat 83 WKF. Jika beruntung, dia akan menunggu pemenang duel Hawraa Al-Ajmi dari Uni Emirat Arab (112 WKF) dengan Imane Taleb dari Aljazair yang juga peraih emas kejuaraan UFAK Junior & Senior 2018.

"Dalam perhitungan saya, peluang karateka putri memang lebih terbuka. Apalagi, Srunita dan Cokie sudah cukup banyak pengalaman tampil di event dunia ketimbang Rifky dan Sandi. Tapi jika melihat progres Rifky dan Sandi yang bagus selama pelatnas, bukan mustahil mereka juga mampu mencuri peluang di kejuaraan dunia ini," tegas Syamsuddin.

Harapan sama disampaikan Manager Timnas Monang Napitupulu. Jack, panggilan akrab Monang, juga berharap ada karateka Indonesia yang berkibar di Madrid. Apalagi, event di Madrid adalah kejuaraan dunia terakhir sebelum Olimpiade 2020 Tokyo.

“Madrid adalah momentum penting buat Indonesia. Kami berharap ada karateka yang bisa tampil maksimal sehingga dapat memperbaiki peringkat dunianya,” ujar Jack.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7390 seconds (0.1#10.140)