Indonesia Open 2024 Batal Digelar di Indonesia Arena, Anthony Ginting Singgung China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting , tak mempermasalahkan Indonesia Open 2024 batal digelar di Indonesia Arena. Namun, Ginting menyampaikan memiliki mimpi yang diharapkan bisa terwujud di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Indonesia Open 2024 sebelumnya diumumkan akan digelar di Indonesia Arena. Namun, PBSI sudah memastikan bahwa gelaran Indonesia Open 2024 akan kembali digelar di Istora Senayan.
Pembatalan itu terjadi lantaran Indonesia Arena belum mendukung kebutuhan lighting untuk gelaran olahraga bulu tangkis. Andai pun memaksakan, akan berakibat fatal pada struktur gedung. Sedangkan pemasangan rangka manual akan mengganggu kenyamanan penonton.
Ginting pun memahami situasi tersebut. Ia memilih kembali menjalani pertandingan di Istora ketimbang harus bermain di Indonesia Arena dengan penuh rasa cemas dan kurang nyaman.
"Pasti kita excited juga waktu diumumin bakal di Indonesia Arena. Tapi kan PBSI atau panitia sudah mempertimbangkan, daripada dipaksain takut ada apa-apa," kata Ginting kepada awak media di Jakarta.
"Meskipun dipaksain tapi yg rangka-rangka itu penting, pasti enggak akan nyaman nontonnya karena kehalang. Pasti semua hal, aspek udah dipertimbangkan," lanjut pemain asal Cimahi tersebut.
Meski begitu, Ginting memiliki satu keinginan jika nantinya Indonesia bisa meniru China. Pasalnya negara berjuluk tirai bambu itu mempunyai fasilitas gedung olahraga yang memadai secara merata dan hampir ada di setiap kota.
"Ya pastinya oke. Istora itu oke sih meskipun multifungsi. Mungkin kalau saya bukan itunya sih, kayak di China kan di setiap kota mereka punya 'GBK' nya sendiri," ujar Ginting.
"Itu maksudnya pembangunannya merata. Meskipun pindah tapi fasilitasnya ada gitu di kota-kota lain selain Jakarta tapi fasilitasnya sama kayak di Jakarta. Kita semua pengen ada itu di Indonesia," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia Open 2024 sebelumnya diumumkan akan digelar di Indonesia Arena. Namun, PBSI sudah memastikan bahwa gelaran Indonesia Open 2024 akan kembali digelar di Istora Senayan.
Pembatalan itu terjadi lantaran Indonesia Arena belum mendukung kebutuhan lighting untuk gelaran olahraga bulu tangkis. Andai pun memaksakan, akan berakibat fatal pada struktur gedung. Sedangkan pemasangan rangka manual akan mengganggu kenyamanan penonton.
Baca Juga
Ginting pun memahami situasi tersebut. Ia memilih kembali menjalani pertandingan di Istora ketimbang harus bermain di Indonesia Arena dengan penuh rasa cemas dan kurang nyaman.
"Pasti kita excited juga waktu diumumin bakal di Indonesia Arena. Tapi kan PBSI atau panitia sudah mempertimbangkan, daripada dipaksain takut ada apa-apa," kata Ginting kepada awak media di Jakarta.
"Meskipun dipaksain tapi yg rangka-rangka itu penting, pasti enggak akan nyaman nontonnya karena kehalang. Pasti semua hal, aspek udah dipertimbangkan," lanjut pemain asal Cimahi tersebut.
Meski begitu, Ginting memiliki satu keinginan jika nantinya Indonesia bisa meniru China. Pasalnya negara berjuluk tirai bambu itu mempunyai fasilitas gedung olahraga yang memadai secara merata dan hampir ada di setiap kota.
"Ya pastinya oke. Istora itu oke sih meskipun multifungsi. Mungkin kalau saya bukan itunya sih, kayak di China kan di setiap kota mereka punya 'GBK' nya sendiri," ujar Ginting.
"Itu maksudnya pembangunannya merata. Meskipun pindah tapi fasilitasnya ada gitu di kota-kota lain selain Jakarta tapi fasilitasnya sama kayak di Jakarta. Kita semua pengen ada itu di Indonesia," tutupnya.
(sto)