Sambut Hari Kartini, Pengamat Militer Bahas Peran Penting Intelijen

Kamis, 18 April 2024 - 17:57 WIB
loading...
Sambut Hari Kartini, Pengamat Militer Bahas Peran Penting Intelijen
Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menyebut, intelijen merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan. Foto/MPI/tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menyebut, intelijen merupakan ilmu yang dibutuhkan dalam penentuan arah rumusan manajemen. Sebab intelijen merupakan landasan penyusunan program planning dan action plan.

Hal itu disampaikan Nuning, panggilan akrab Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati dalam acara "Ngeri nggak sih?? Perempuan dan Studi Intelijen" dalam rangka menyambut Hari Kartini yang diselenggarakan ISDS Interaktif secara virtual pada Kamis (18/4/2024).

"Produk intelijen adalah anatomi dan perkiraan yang dalam manajemen stratejik dinamakan scenario profilling. Artinya intelijen adalah ilmu yang dibutuhkan dalam penentuan arah dalam rumusan manajemen. Sebagai landasan penyusunan program planning dan action plan. Intelijen siapa saja bisa melakukan kalau memiliki bakat, sangat penting," ujarnya.



Mantan anggota Komisi I DPR ini menyebut, pekerjaan seorang intelijen adalah memberikan informasi sebanyak-banyaknya ke user. "Intel itu suatu hal untuk bisa memberikan informasi kepada user sebanyak-banyaknya," ucap Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) dan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ini.

Perempuan yang akrab disapa Nuning ini menyebut intelijen dapat dilakukan oleh siapa saja. Terutama mereka yang memiliki bakat. “Menurut pandangan saya melihat intelijen suatu hal khusus, tetapi hal yang dapat dilakukan siapa saja asal memiliki bakat. Mau setinggi apa pun (pendidikan -red) kalau tidak bakat intel akan susah," katanya.



Nuning menyebut, akademisi intelijen memiliki peran yang bagus meski harus ada aturan yang diubah. "Penerimaan calon intelijen misalnya mengambil dari S2 Universitas Pertahanan (Unhan), anak S2 penelitian tesis intelijen misalnya tetapi ketika mau masuk ke BIN (Badan Intelijen Negara), Kemhan, BAIS sebagai staf sipil. Karena ada sangkut pautnya dengan badan yang ikut menilai seseorang yang hendak masuk suatu lembaga itu," tambahnya.

Nuning menyebut masa depan anggota intelijen akan cerah apabila pandai menata diri saat menjadi perwira BIN. "Kalau penelitian intelijen harusnya dibebaskan keikutsertaan sebuah lembaga, lembaga itu ikut menilai untuk masuk di BIN, Imigrasi, Kejaksaan. Masa depannya cerah ya kembali lagi penataan dirinya apabila kelak menjadi perwira BIN," ujarnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0973 seconds (0.1#10.140)