Witan Sulaeman Dapat 5 Jahitan di Kepala Buntut Adu Banteng dengan Pemain Guinea U-23

Jum'at, 10 Mei 2024 - 06:56 WIB
loading...
Witan Sulaeman Dapat 5 Jahitan di Kepala Buntut Adu Banteng dengan Pemain Guinea U-23
Witan Sulaeman Dapat 5 Jahitan di Kepala Buntut Adu Banteng dengan Pemain Guinea U-23. Foto: AFC
A A A
Kapten Timnas Indonesia U-23, Witan Sulaeman , harus menahan rasa sakit saat melawan Guinea U-23 di babak play-off Olimpiade Paris 2024. Pasalnya, kepala Witan harus dijahit 5 jahitan selepas pertandingan buntut berbenturan dengan Camara Issiaga.

Di laga itu, Timnas Indonesia U-23 menelan kekalahan tipis 0-1 dari Guinea U-23 di Stade Pierre Pibarot, Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB. Adapun satu gol yang bersarang ke gawang Ernando Ari dicetak lewat Ilaix Moriba melalui titik putih di menit ke-29.
Witan Sulaeman Dapat 5 Jahitan di Kepala Buntut Adu Banteng dengan Pemain Guinea U-23

Kejadian tidak menyenangkan harus dialami Witan pada menit ke-19, yang mana dia harus tersungkur cukup lama setelah kepalanya berbenturan keras dengan Issiaga. Pemain Persija Jakarta itu harus mendapat perawatan cukup lama, sampai kepalanya dibalut dengan perban.

Ternyata, cedera yang didapat Witan cukup parah. Tapi, dia bermain spartan hingga akhir pertandingan dengan balutan perban di kepalanya. Walaupun memang, dia melakukan pelanggaran sehingga membuat Guinea U-23 mendapat hadiah penalti.

Istri Witan, Rismahani mengungkapkan kondisi suami tercintanya. Dia mengungkapkan kalau Witan mengalami luka yang parah. Puncaknya, pemain berusia 22 tahun tersebut harus mendapat lima jahitan setelah pertandingan.
Witan Sulaeman Dapat 5 Jahitan di Kepala Buntut Adu Banteng dengan Pemain Guinea U-23

“Dia tidak baik-baik saja. itu bukan lelucon, dia menangis,” tulis Risma dalam insta storynya sambil memperlihatkan foto Witan, Kamis (9/5/2024).

“Dia diperban sepanjang pertandingan karena kepalanya pecah dan tetap bertahan sampai menit akhir gilaaa. Di akhir pertandingan harus dijahit sampai 5 jahitan,” ungkapnya.

“Terima kasih perjuangannya ayah. Hormat kepada kapten,” sambung Risma.

Terlepas dari hal itu, kekalahan dari Guinea U-23 ini menjadi kekalahan yang pahit bagi Timnas Indonesia U-23. Karena hasil ini sekaligus membuat Skuad Garuda Muda gagal mendapat tiket terakhir Olimpiade Paris 2024.

Walau kalah, perjuangan Witan dan para pemain Timnas Indonesia U-23 lainnya sangat layak diberikan apresiasi setinggi langit. Pencapaian tim besutan Shin Tae-yong ini sudah sangat jauh melampaui target. Di mana, target yang diberikan adalah Skuad Garuda Muda mampu menembus babak perempat final Piala Asia U-23 2024.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0661 seconds (0.1#10.140)