Impresifnya Son Heung-Min Bikin Pochettino Lupakan Harry Kane

LONDON - Produktivitas Tottenham Hotspur tetap terjaga meski tidak diperkuat Harry Kane. Keberadaan Son Heung-Min membuat Tottenham boleh melupakan Kane agar tenang menjalani perawatan. Son sudah menjelma sebagai jimat keberuntung an The Lilywhites.

Pemain asal Korea Selatan itu menginspirasi kemenangan 3-0 Tottenham atas Borussia Dortmund pada leg pertama 16 besar Liga Champions, Kamis (14/2). Golnya pada menit ke-47 membuat timnya semakin bersemangat dan berhasil memperbesar keunggulan lewat sumbangan Jan Verthongen (83) dan Fernando Llorente (86).

Kegemilangan Son di Wembley Stadium semakin mempertegas peran vitalnya di Tottenham. Sejak kembali dari membela tim nasional Korsel di Piala Asia, dia mencetak empat gol dari empat laga terakhirnya. Hebatnya, Tottenham sukses memenangkan 13 pertandingan dengan Son mencetak gol sepanjang musim ini. Tercatat dari 32 penampilan semua kompetisi, dia telah mengemas 16 gol.

Impresifnya Son membuat pelatih Mauricio Pochettino tetap tenang meski kehilangan Kane yang mengalami cedera engke sejak Januari lalu, begitu juga dengan Dele Alli (hamstring). Pochettino menilai, Son sebagai pemain sangat bagus, bukan hanya bertalenta, tetapi juga memiliki sikap baik, baik di dalam maupun di luar lapangan.

“Lagi-lagi dia melakukan pekerjaan fantastis. Son adalah pemain yang memberi tim banyak hal. Dia tersenyum dan memberikan energi positif di setiap pertandingan. Kami sangat senang dengannya,” kata Pochettino dilansir dailymail.

Juru taktik asal Argentina itu juga senang dengan kinerja timnya secara keseluruhan. Namun, Pochettino enggan berpuas diri dan menganggap legkedua kontra Dortmund di Signal Iduna Park pada 6 Maret mendatang jauh lebih sulit dan menantang.

Pochettino berharap Son dkk terus menunjuk kan konsistensi di setiap pertandingan. Selanjutnya The Lilywhites beristirahat sejenak sebelum bakal bertandang ke Turf Moor, markas Burnley pada lanjutan Liga Primer, Sabtu (23/2).

“Para pemain saya adalah pahlawan. Ketika anda berhadapan dengan tim seperti Dortmund, anda harus menunjukkan rasa hormat. Ini adalah hasil bagus, tetapi masih banyak hanya harus dibenahi. Ini baru leg pertama, kami akan pergi ke Dortmund dengan ambisi meraih kemenangan,” katanya.

Kekalahan besar membuat pelatih Dortmund Lucien Favre frustrasi. Dia mengatakan timnya hanya bermain baik di babak pertama saja, sedangkan di paruh kedua lebih banyak ditekan Tottenham. Favre menuntut para pemainnya agar tidak melakukan kesalahan serupa dan menjaga fokus bila ingin membalikkan situasi di leg kedua.

Kemenangan dengan margin besar diperlukan agar melaju ke babak perempat final Liga Champions. “Ketika kami ke hilangan bola, Tottenham langsung memanfaatkannya menjadi gol. Tertinggal tiga gol membuat kami kesulitan keluar dari tekanan. Kami sedikit kehilangan fokus. Di legkedua kami harus berkonsentrasi di sepan jang pertandingan,” ujarnya.