Kongres Forki, Panglima TNI Terpilih secara Aklamasi

Minggu, 17 Februari 2019 - 10:27 WIB
Kongres Forki, Panglima TNI Terpilih secara Aklamasi
Kongres Forki, Panglima TNI Terpilih secara Aklamasi
A A A
JAKARTA - Kongres Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) XV melahirkan ketua umum baru. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto terpilih secara aklamasi dalam kongres di Jakarta, Sabtu (16/2). Dan Minggu (17/2) pagi ini dia akan menerima mandat itu.

Hadi akan menduduki jabatan ketua umum PB Forki periode 2019-2023 menggantikan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo yang sudah habis masa baktinya.

Sebelum terpilih secara aklamasi dalam Kongres Forki, 15-16 Februari, Hadi sudah mendapat dukungan luar biasa dari perguruan dan Forki provinsi. Tak kurang dari 18 perguruan atau 71 suara dari total 88 suara perguruan mengusulkan nama panglima TNI tersebut atau sekitar 80,68%.

Jumlah suara perguruan memang berbeda-beda sesuai besar kecilnya perguruan tersebut berdasarkan banyaknya pengurus provinsi perguruan tersebut. Inkado, KKI, Inkanas, Wadokai, dan Inkai yang mengusung Hadi misalnya, memiliki masing-masing 6 suara. Sementara perguruan pendukung lain seperti Gojukai, BKC, dan Gabdika, masing-masing 5, 4, dan 3 suara. Malah ada perguruan yang hanya punya satu suara, yakni Kala Hitam.

Selain dukungan perguruan, sebanyak 26 daerah dari 34 Forki provinsi yang berada di bawah naungan Forki atau sekitar 76,47% pun memberikan dukungan pencalonan mereka kepada panglima TNI. Alhasil, total dukungan pencalonan Hadi pun mencapai 97 suara dari 122 suara atau sekitar 79,51%.

"Hampir seluruh peserta menyetujui Pak Hadi memimpin Forki periode 2019-2023. Jika ditotal persentase dukungan dari peserta kongres Pak Panglima TNI mencapai 79,51 persen. Jadi, ini sudah otomatis beliau bisa ditetapkan (sebagai ketua umum)," ujar ketua Pimpinan Sidang Herman Muchtar kepada wartawan usai kongres.

Menurut Herman, selama kongres hanya ada satu calon ketua umum yang diajukan peserta kongres, yakni Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Sementara nama Jenderal TNI (Purn) Gatot yang semula santer akan masuk bursa pencalonan, malah tidak jadi muncul.

"Yang mengusulkan mereka semua, dan calonnya hanya Pak Hadi. Ini aklamasi dan ketentuan dari aturan Forki kalau dukungan lebih 50 persen, dinyatakan sah pak Hadi jadi ketua baru," tegas Herman.

Wakil Ketua Pimpinan Sidang Basiruddin asal Forki DKI Jakarta menambahkan, panglima TNI itu menjadi calon tunggal karena ada surat resmi yang menyatakan kesediaan Panglima TNI untuk memimpin Forki periode 2019-2023.
"Jadi, Pak Hadi menyatakan siap lewat surat tersebut," tutur Basir.

Di sisi lain, perwakilan delegasi Forki Provinsi Sulawesi Selatan Ellong Tjandra mengatakan, pihaknya sangat bersyukur Hadi terpilih secara aklamasi. Dia berharap dengan kepemimpinan Hadi, Forki bisa lebih maju di masa yang kana datang.

"Saya berharap ada pembenahan-pembenahan di tubuh Forki seperti sistem pemilihan atlet, wasit, dan pelatih. Itu harus segera dibenahi demi kemajuan karate Indonesia ke depan," ujar Ellong.

Yang jelas, selain menetapkan ketua umum, Kongres Forki juga memilih empat formatur dari unsur perguruan dan Forki Provinsi yang akan membantu menyusun kepengurusan Forki. Mereka adalah Forki Provinsi DKI dan Sumetara Utara, serta perguruan KKI dan Inkanas.

Sementara itu, Hadi sendiri mendadak berhalangan hadir karena mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo ke Semarang, Jawa Tengah. Alhasil, pengukuhan Kongres Forki atas terpilihnya Panglima TNI sebagai ketua umum baru bisa digelar Minggu (17/2) pagi ini.

"Karena ada tugas negara, beliau baru bisa hadir besok pagi (hari ini). Saya mendapat telepon langsung dari beliau bahwa beliau siap memimpin Forki dan akan hadir besok pagi," kata Herman.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5294 seconds (0.1#10.140)