Raih Gelar Juara Miami Terbuka 2019, Sejarah Terbesar Barty

Senin, 01 April 2019 - 09:06 WIB
Raih Gelar Juara Miami Terbuka 2019, Sejarah Terbesar Barty
Raih Gelar Juara Miami Terbuka 2019, Sejarah Terbesar Barty
A A A
MIAMI - Ashleigh Barty sukses menciptakan sejarah terbesar dalam karier profesionalnya. Petenis asal Australia itu berhasil meraih gelar juara Miami Terbuka 2019 setelah di final mengalahkan Karolina Pliskova 7-6 (1), 6-3, kemarin. Peringkat petenis berusia 22 tahun ini, bakal naik setelah menyabet trofi Miami Terbuka.

Barty akan masuk 10 petenis top dunia. Saat dia meraih gelar Miami Terbuka, Barty masih nangkring di posisi 11 dunia. Gelar Miami Terbuka menjadi tonggak bersejarah dalam karier Barty, karena dia baru kembali ke tenis pada 2016. Sebelumnya, dia istirahat cukup panjang dari tenis untuk menenangkan diri. Bahkan, Barty sempat menjadi pemain kriket profesional di Australia.

Barty baru memulai comeback beberapa tahun lalu di Brisbane. Meski tidak begitu mulus, namun pada 2018 dia sempat meraih gelar Zhuhai Terbuka. Gelar bukan kelas premium itu, cukup menjadi cambuk untuk melecut prestasinya agar lebih baik lagi. “Ini benar-benar luar biasa. Memang benar. Bagi saya, memiliki karier yang sukses berarti menang dan sukses,” ujar Barty dilansir WTA Tennis.

“Hal yang paling penting adalah bahwa semua pekerjaan yang saya lakukan ada orang-rang hebat di belakang saya. Yah, mereka adalah tim saya. Kita semua memiliki tujuan yang sama, meraih sukses dan melakukan segala yang mungkin dalam rangka untuk memberi diri saya peluang terbaik untuk sukses,” sambungnya.

Barty menambahkan, peran timnya sangat besar dalam mendongkrak prestasinya. Semuanya berawal dari bagaimana tim memberikan porsi yang baik untuknya. “Saya ingin bermain bagus di lapangan, maka saya perlu latihan keras dan serius. Cara latihan saya sedikit berbeda dengan yang lain. Setiap orang memiliki gaya dan praktik unik serta sesi yang berbeda,” kata Barty.

“Kemudian kami melangkah kembali ke kekuatan dan pengondisian saya. Ini juga dirancang agar sesuai dengan gaya tenis saya, untuk memiliki daya tahan untuk memainkan gaya saya. Kemudian dengan fisioterapis, memastikan bahwa saya menjaga tubuh saya sebaik yang saya bisa,” ujar Barty.

Selain itu, kunci suksesnya meraih gelar Miami Terbuka menurut Barty adalah karena dia tidak menghargai orang lain. "Saya menghormati lawan saya, tetapi saya juga tidak pernah memainkan reputasi mereka. Saya pikir mungkin perbedaan terbesar hanyalah jumlah pengalaman yang saya miliki, dan itu wajar, bahwa ketika Anda pertama kali dimasukkan ke dalam situasi itu, Anda merasa sangat rentan dan terpapar dan dalam semua jenis hal yang berbeda ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Karolina Pliskova mengaku kekalahan yang dialaminya karena kondisinya tidak begitu fit saat melakoni laga final. "Saya sangat lelah, tetapi Ashleigh (Barty) datang, saya harus menghadapi dia di final. Dia datang dengan kekuatan penuh dan semangat tinggi, sementara kondisiku tidak mendukung,” keluh Pliskova dilansir Fox Sport.

Meski gagal meraih gelar juara Miami Terbuka, namun peringkat Pliskova justru akan naik. Dia akan naik menjadi petenis peringkat 4 dunia, karena poinnya terus bertambah seiring performa apik disejumlah turnamen, termasuk Miami Terbuka.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2572 seconds (0.1#10.140)