3 Penyebab Jeka Saragih Kalah dari Westin Wilson
loading...
A
A
A
Petarung MMA asal Indonesia, Jeka Saragih , menelan kekalahan mengejutkan dalam laga UFC Fight Night yang digelar pada Minggu (16/6/2024) pagi WIB. Dia menyerah dari petarung asal Amerika Serikat, Westin Wilson, di ronde pertama yang baru berjalan 1 menit 49 detik.
Dalam duel kelas bulu yang berlangsung di UFC Apex, Nevada, Amerika Serikat, itu Jeka sebenarnya memulai dengan baik. Dia mampu mendaratkan beberapa pukulan ke arah Wilson namun akhirnya kalah. Berikut 3 penyebab Jeka Saragih kalah dari Westin Wilson
1. Teori Blender
Wilson mengaku terkejut dengan ledakan serangan awal dari Jeka, yang menurutnya tidak biasa. Namun, Wilson sudah siap untuk menghadapi strategi tersebut. Dia menyatakan bahwa pertarungan di bawah adalah kunci untuk memenangkan duel dan bahwa dia berhasil menjalankan rencananya dengan baik, yang berujung pada kemenangan.
Setelah kemenangan tersebut, Wilson membongkar strateginya yang mengibaratkan Jeka seperti blender yang berbahaya. Untuk menang, dia harus menghindari pukulan keras Jeka dan berhasil membawanya ke bawah untuk melakukan kuncian. Wilson merasa sangat bahagia dengan hasil positif ini, yang sudah lama dinantikannya.
2. Kuncian Segitiga
Jeka Saragih yang berpostur lebih pendek terjebak dalam kuncian triangle arm-bar oleh Westin Wilson, yang menjepit leher dan lengan kirinya. Meskipun Jeka mencoba melepaskan diri dengan membanting Westin dua kali, Westin tetap bertahan dan semakin mengencangkan kunciannya. Westin akhirnya menjatuhkan Jeka dan memaksanya melakukan tap setelah berjuang selama 1 menit 49 detik di ronde pertama, mencatatkan kemenangan triangle armbar ke-12 dalam sejarah UFC menurut MMA Junkie. Teknik kuncian segitiga ke bagian leher dan lengan ini adalah salah satu teknik paling efektif dan mematikan dalam seni bela diri Brazilian Jiu Jitsu.
3. Berguru ke Conor McGregor
Beragam reaksi netizen kemudian bermunculan di media sosial usai Jeka Saragih kalah dari Westin Wilson di UFC. Ada beberapa netizen yang mengomentarinya secara negatif adapula yang positif.
"Terlalu berguru ke (Conor) McGregor cara main dan nasib kalahnya pun mirip McGregor," tulis seorang netizen di media sosial.
Dalam duel kelas bulu yang berlangsung di UFC Apex, Nevada, Amerika Serikat, itu Jeka sebenarnya memulai dengan baik. Dia mampu mendaratkan beberapa pukulan ke arah Wilson namun akhirnya kalah. Berikut 3 penyebab Jeka Saragih kalah dari Westin Wilson
1. Teori Blender
Wilson mengaku terkejut dengan ledakan serangan awal dari Jeka, yang menurutnya tidak biasa. Namun, Wilson sudah siap untuk menghadapi strategi tersebut. Dia menyatakan bahwa pertarungan di bawah adalah kunci untuk memenangkan duel dan bahwa dia berhasil menjalankan rencananya dengan baik, yang berujung pada kemenangan.
Setelah kemenangan tersebut, Wilson membongkar strateginya yang mengibaratkan Jeka seperti blender yang berbahaya. Untuk menang, dia harus menghindari pukulan keras Jeka dan berhasil membawanya ke bawah untuk melakukan kuncian. Wilson merasa sangat bahagia dengan hasil positif ini, yang sudah lama dinantikannya.
2. Kuncian Segitiga
Jeka Saragih yang berpostur lebih pendek terjebak dalam kuncian triangle arm-bar oleh Westin Wilson, yang menjepit leher dan lengan kirinya. Meskipun Jeka mencoba melepaskan diri dengan membanting Westin dua kali, Westin tetap bertahan dan semakin mengencangkan kunciannya. Westin akhirnya menjatuhkan Jeka dan memaksanya melakukan tap setelah berjuang selama 1 menit 49 detik di ronde pertama, mencatatkan kemenangan triangle armbar ke-12 dalam sejarah UFC menurut MMA Junkie. Teknik kuncian segitiga ke bagian leher dan lengan ini adalah salah satu teknik paling efektif dan mematikan dalam seni bela diri Brazilian Jiu Jitsu.
3. Berguru ke Conor McGregor
Beragam reaksi netizen kemudian bermunculan di media sosial usai Jeka Saragih kalah dari Westin Wilson di UFC. Ada beberapa netizen yang mengomentarinya secara negatif adapula yang positif.
"Terlalu berguru ke (Conor) McGregor cara main dan nasib kalahnya pun mirip McGregor," tulis seorang netizen di media sosial.
(sto)