Pasca Pensiun, Van Persie Enggan Seperti Guardiola atau Van Basten

Sabtu, 11 Mei 2019 - 21:01 WIB
Pasca Pensiun, Van Persie Enggan Seperti Guardiola atau Van Basten
Pasca Pensiun, Van Persie Enggan Seperti Guardiola atau Van Basten
A A A
ROTTERDAM - Striker asal Belanda Robin van Persie ingin mengakhiri 18 tahun kariernya di sepak bola dengan bermartabat dan terhormat. Van Persie akan menjalani laga terakhirnya di sepak bola saat Feyenoord menjamu ADO Den Haag di Stadion De Kuip, Rotterdam, Minggu (12/5/2016).

"Tujuannya adalah pergi dengan terhormat karena sepak bola adalah hasrat saya," kata pemain berusia 35 tahun itu kepada media Belanda, Sabtu (11/5/2019).

Van Persie mencetak 50 gol dalam 102 penampilan untuk timnas Belanda, dan menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa De Oranje.Di level klub, prestasi Van Persie memenangkan Piala FA bersama Arsenal dan Liga Primer 2012/2013 dengan Manchester United.
Pria kelahiran Rotterdam, Belanda, 6 Agustus 1983, itu juga bermain di Turki bersama Fenerbahce (2015–2018) sebelum kembali ke klub profesional pertamanya, Feyenoord, dan membuat keputusan untuk pensiun.

"Saya senang sudah membuat pilihan itu karena saya punya satu tahun penuh untuk mempersiapkan mental menghadapi pensiun."

"Jika saya hanya mengambil keputusan beberapa minggu yang lalu, akan sulit untuk dipikirkan dalam waktu yang singkat," katanya dalam konferensi pers.

Feyenoord akan melakoni laga terakhir di markas Fortuna Sittard, Rabu (15/5/2019), namun Van Persie berencana untuk finis di depan keluarga dan teman-teman di Stadion Feyenoord, Minggu besok.

Van Persie mengatakan setelah pensiun ingin tetap berhubungan dengan sepak bola, namun tidak sebagai pelatih.

"Menjadi pelatih berarti stres. Jika Anda melakukannya seperti Pep Guardiola, Anda sibuk dengan sepak bola siang dan malam."

"Dan setelah tiga kekalahan, Anda seperti kepala Jut," katanya merujuk pada seorang pembunuh Belanda abad ke-19 yang terkenal, yang kepalanya disimpan dalam toples dan lama dipajang di sebuah museum anatomi.

"Lihatlah bagaimana Marco van Basten diperlakukan sebagai pelatih," tambahnya. "Sihirnya menghilang. Ini bisnis yang sulit dan pertama-tama saya akan istirahat sebentar."
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9718 seconds (0.1#10.140)