Perjalanan CLS Knights menuju panggung juara tak didapat dengan mudah. Butuh dua musim buat pebasket Tanah Air mengharumkan nama Indonesia di ajang ini. Tim yang sebelumnya diarsiteki Koko Heru Setyo Nugroho gagal menembus babak playoff musim lalu.
Di musim ini, CLS melakukan perombakan besar-besaran. Sejumlah pemain bintang hingga pelatih berpengalaman di datangkan demi merengkuh gelar juara ABL 2018/2019. Upaya yang dilakukan manajemen tim berjalan baik hingga akhirya CLS menapaki kakinya di final.
Baca Juga:
Di final, CLS dihadapkan dengan wakil asal Singapura. Perlawanan sengit dilakukan Singapure Slingers untuk menunda mimpi tim kebanggaan Kota Surabaya itu dalam mengangkat trofi juara.
Sengitnya persaingan menuju panggung juara terlihat ketika CLS dan Slingers berhasil mencuri kemenangan tandang. Skor pun menjadi imbang 2-2. Laga pun dilanjutkan ke game kelima alias penentuan.
Pada game penentuan ini takdir berpihak pada CLS. Pasalnya, mereka mampu mengunci gelar ABL 2018/2019 sekaligus menunda pesta juara Slingers di kandang setelah lemparan bebas Douglas Herring memastikan CLS menjadi juara.
Maxie Esho menjadi pendulang angka terbanyak bagi CLS dengan menyumbangkan 25 poin. Sedangkan Darryl Watkins membuat double-double dengan 17 poin dan 11 rebound. Herring sendiri mengoleksi 18 angka.
Tak hanya membawa pulang trofi juara, salah satu pemain CLS yakni Maxie Esho meraih penghargaan individual (MVP). Ini adalah keduanya kalinya tim asal Indonesia berhasil menjadi juara di ABL. Sebelumnya, Indonesia Warriors pernah mengguratkan tinta emas dalam sejarah dengan keluar sebagai jawara ABL pada 2012 lalu.
(sha)