Kisah Muhammad Ali Dijauhi Warga AS hingga Gelar WBA Dicabut akibat Perang, Keluarga Rasakan Ketidakadilan

Rabu, 10 Juli 2024 - 21:01 WIB
loading...
Kisah Muhammad Ali Dijauhi...
Karier tinju Muhammad Ali begitu melegenda. Namun, ada suatu masa ketika Ali tidak dihormati secara universal. Foto/ Instagram
A A A
JAKARTA - Karier dan warisan tinju Muhammad Ali yang luar biasa sebagai atlet ikonik mungkin bukan hal baru, namun ada suatu masa ketika Ali tidak dihormati secara universal.

Tampaknya sulit untuk dipahami pada masa 2020-an ini, di mana seorang Muhammad Ali dijauhi oleh masyarakat Amerika pada 1960-an. Ini karena keengganannya untuk berpartisipasi dalam Perang Vietnam.



Pada 1960an, bintang-bintang olahraga terkenal bukanlah orang-orang yang dimanjakan seperti yang banyak dilihat sebagai ikon masa kini.

Saat terjadi konflik militer yang melibatkan Amerika Serikat, para atlet top ini diharapkan dapat menjawab panggilan tugas atau wajib militer.

Namun, Ali adalah salah satu dari sedikit orang yang menolak panggilan negara dan malah menyebut keyakinan agamanya sebagai alasan dirinya untuk tidak pergi ke luar negeri dan ikut serta dalam konflik bersenjata.

Keputusan Ali ini pun berdampak pada karier tinjunya. WBA sebenarnya berusaha menjelaskan masalah itu, memastikan bahwa hanya sedikit petinju modern yang akan menghargai Ali seperti yang hampir mereka lakukan.

Dampak karier Muhammad Ali inilah yang tidak dilupakan oleh keluarga sang petinju legendaris ini, bahkan setelah kematiannya.

Dalam film dokumenter PBS tentang kehidupan Ali, episode ini menjelaskan permasalahan tersebut dari orang-orang terdekat Muhammad Ali.

Apa yang terjadi dengan Muhammad Ali pada 1967?
Dengan hampir 100 tentara Amerika tewas setiap hari, dukungan terhadap kebijakan anti-perang semakin meningkat. Selama ini, Asosiasi Tinju Dunia mencopot gelar kelas berat Muhammad Ali karena menolak wajib militer untuk Perang Vietnam.

Putri sulungnya, Maryum Ali, baru-baru ini membagikan video sang ayah, yang menunjukkan perjuangan Muhammad Ali melawan sistem untuk menegakkan keyakinannya.

Maryum Ali, seorang aktivis sosial kerap memposting kutipan dan foto ayahnya di media sosial. Dia membagikan video dari serial dokumenter PBS oleh Ken Burns dan Sarah Burns di Instagram miliknya. Dalam video tersebut, seorang reporter bertanya kepada Ali, apakah dia merasa dianiaya?

“Jika saya dikutuk karena menjadi seorang Muslim, Anda bisa saja mengutuknya karena Anda benci melihat orang kulit hitam berdiri di atas kedua kakinya sendiri,” jawab Ali.

"Anda mengatakan kepada dunia kulit hitam bahwa Anda tidak ingin melihat orang kulit hitam mandiri dan hanya ini yang Anda lakukan dan ini hanya membuat saya lebih besar," tutur Muhammad Ali lagi.

Keterangan Maryum menyoroti WBA secara tidak adil dengan mencabut gelar sang ayah, yang menganggapnya "tidak pantas menjadi seorang juara".



Ali dinyatakan bersalah karena menghindari wajib militer, dijatuhi hukuman lima tahun penjara, denda 10.000 dolar dan dilarang bertinju selama tiga tahun. Namun, Ali kembali ke ring pada Oktober 1970.

"Hati nurani saya tidak membiarkan saya menembak saudara laki-laki saya atau orang-orang berkulit gelap atau orang-orang miskin dan kelaparan di lumpur demi Amerika yang besar dan kuat," tuturnya.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2240 seconds (0.1#10.24)