Lolos ke Babak Gugur, The Pharaohs Ingin Tebus Kegagalan 2017

Jum'at, 28 Juni 2019 - 06:43 WIB
Lolos ke Babak Gugur, The Pharaohs Ingin Tebus Kegagalan 2017
Lolos ke Babak Gugur, The Pharaohs Ingin Tebus Kegagalan 2017
A A A
KAIRO - Mohamed Salah diharapkan terus menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia. Pasalnya, bomber Liverpool itu sukses membantu Mesir melaju ke fase 16 Besar Piala Afrika 2019 dengan mengalahkan Republik Kongo 2-0. Salah gagal memberi kontribusi saat Mesir mengalahkan Zimbabwe 1-0 pada laga pembuka penyisihan Grup A, 22 Juni lalu.

Tapi, itu bisa ditebusnya saat menjamu Republik Kongo di Cairo International Stadium, Kamis (27/6). Tampil di depan publik sendiri, Salah melengkapi gol pertama Mesir atas nama Ahmed El Mohamady (25) dengan memaksimalkan umpan Mahmoud Ibrahim Hassan alias Trezeguet pada menit ke-43. Alhasil, Mesir melaju ke babak gugur Piala Afrika untuk kedua kalinya secara beruntun.

Mesir sejauh ini mengemas enam poin hasil dua kemenangan. Walau untuk sementara menguasai Grup A, mereka sudah dipastikan lolos ke babak berikutnya karena minimal sudah mengunci posisi kedua. Pasalnya, mereka unggul lima poin dari Zimbabwe di posisi tiga dengan tersisa satu laga lagi.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada tim lawan karena sudah menampilkan pertandingan bagus. Mereka bermain dengan baik dan menciptakan sejumlah kesempatan. Saya rasa mereka tampil lebih baik dari kami di babak kedua,” ucap Pelatih Mesir Javier Aguirre dilansir reuters.

Kepastian lolos ke babak gugur membuka peluang Mesir untuk menebus kegagalan pada edisi 2017 yang berlangsung di Gabon. Saat itu The Pharaohs harus mengubur impiannya meraih gelar juara karena kalah 1-2 dari Kamerun di final. Agar misi itu terpenuhi atau minimal kembali melaju ke partai puncak, Mesir harus mengatur strategi.

Sebab terlepas apakah nanti jadi juara grup, Mohamed Elneny dkk bakal bertemu lawan lebih tangguh di babak 16 besar antara Aljazair atau Senegal yang kemungkinan akan lolos mewakili Grup C. Aljazair patut diwaspadai karena turut menjadi salah satu favorit juara. Apalagi El Khadra diperkuat gelandang Manchester City (Man City) Riyad Mahrez. Senegal juga tidak bisa diremehkan. Pasalnya, Les Lions de la Teranga datang dengan skuad mumpuni di antaranya penyerang Liverpool Sadio Mane.

Salah satu yang perlu dibenahi tuan rumah adalah daya serang. Walau lini belakang Mesir sejauh ini cukup solid karena belum kebobolan dari dua laga, kinerja para penyerang masih belum memuaskan lantaran baru menghasilkan tiga gol. Mesir juga belum mampu mendominasi pertandingan. Faktanya, saat melawan Kongo, penguasaan bolanya kurang dari 50% dan hanya melakukan tiga upaya mencetak gol.

Ini bisa sangat berisiko bila terulang lagi di babak gugur.
Kekurangan itu dibenarkan Aguirre. Pelatih asal Meksiko itu mengakui pasukannya perlu memperbaiki penyelesaian akhir. Pasalnya, Mesir banyak membuang peluang. “Kami mencetak dua gol. Tapi, kami seharusnya bisa mengemas lebih banyak gol lagi. Kami kini punya enam poin,” ucapnya.

Mesir bisa mengatasi kelemahan itu saat nanti melawan Uganda pada laga penutup penyisihan Grup A di Cairo International Stadium, Senin (1/7). Terlebih dengan rekor yang bagus, yakni empat menang dan satu kalah dari lima pertemuan terbaru, baik resmi maupun uji coba. Sementara itu, kekalahan dari Mesir belum sepenuhnya menutup peluang Republik Kongo.

Meski belum mendapat poin, The Leopards masih bisa lolos ke fase selanjutnya melalui jalur peringkat tiga terbaik. Caranya dengan mengalahkan Zimbabwe. “Sayangnya, kami masih belum bisa mencetak gol. Tapi, tembakan kami dua kali membentur mistar gawang. Saya merasa cukup sedih kepada para pemain,” ucap Pelatih Republik Kongo, Florent Ibenge.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6923 seconds (0.1#10.140)