Jadi Pahlawan Bayern Muenchen Buat Kingsley Coman Sedih
loading...
A
A
A
LISABON - Kingsley Coman adalah pahlawan setelah gol semata wayangnya ke gawang Paris Saint Germain (PSG) membuat Bayern Muenchen juara Liga Champions 2019/2020 . Tapi, kesedihan menggayut pada diri pemain 22 tahun itu. Kenapa ?
Pada pertandingan di Estadio do Sport Lisboa e Benfica (da Luz), Senin (24/8/2020) dini hari WIB, Coman berhasil menjawab tantangan pelatih Hansi Flick untuk tampil sebagai starter. Ia mengisi posisi Ivan Perisic yang pada laga-laga awal selalu tampil sebagai tim inti. (Baca juga : Buyarkan Mimpi PSG, Bayern Muenchen Rengkuh Gelar Liga Champions )
Apa yang terjadi di Lisabon sama sekali tak pernah terbayangkan Coman. Dua tahun lalu, pemain yang berposisi di sayap itu sempat berpikir mengakhiri karier lantaran cedera yang menyebabkan absen berbulan-bulan. (Baca juga : Fakta dan Data Bayern Muenchen Juara Liga Champions 2019/2020 )
"Itu adalah tahun yang sangat sulit. Ketika saya melukai diri sendiri, itu adalah akhir dunia bagi saya," kenangnya seperti dikutip Reuters.
"Saya harap tidak harus menghidupkan kembali apa yang telah saya alami. Cukup sudah. Saya tidak akan menerima operasi ketiga, itu berarti mungkin kaki saya tidak dibuat untuk level ini. Saya kemudian akan menjalani kehidupan lain, kehidupan tanpa nama."
Dia kembali berjuang dengan cedera musim lalu dan absen pada leg kedua babak 16 besar melawan Chelsea. Coman, yang juga absen dalam kemenangan Prancis di Piala Dunia 2018 karena cedera, bahkan tidak diharapkan berada di lineup awal melawan PSG. Perubahan mengejutkan dilakukan Flick yang dengan berani menempatkan Coman mengisi posisi Perisic.
Langkah sang pelatih terbukti luar biasa ketika Coman, yang mengintai di tiang jauh, mengalahkan bek Thilo Kehrer dan menyundul umpan silang Joshua Kimmich untuk kemenangan di menit ke-59. "Ini luar biasa, kegembiraan yang luar biasa," kata Coman dikutip Reuters.
Sayangnya di tengah pesta kemenangan Bayern, Coman harus memendam kesedihan. Pasalnya, PSG adalah klub awal di mana ia berkarier. "Saya merasa agak sedih untuk PSG. Mereka menjalani perjalanan yang luar biasa. Kita harus menghormati apa yang telah dilakukan PSG."
"Kami mencoba memberi banyak tekanan pada mereka. Kami tidak kebobolan, itu yang paling penting. Itu final yang hebat," pungkas Kingsley Coman.
Pada pertandingan di Estadio do Sport Lisboa e Benfica (da Luz), Senin (24/8/2020) dini hari WIB, Coman berhasil menjawab tantangan pelatih Hansi Flick untuk tampil sebagai starter. Ia mengisi posisi Ivan Perisic yang pada laga-laga awal selalu tampil sebagai tim inti. (Baca juga : Buyarkan Mimpi PSG, Bayern Muenchen Rengkuh Gelar Liga Champions )
Apa yang terjadi di Lisabon sama sekali tak pernah terbayangkan Coman. Dua tahun lalu, pemain yang berposisi di sayap itu sempat berpikir mengakhiri karier lantaran cedera yang menyebabkan absen berbulan-bulan. (Baca juga : Fakta dan Data Bayern Muenchen Juara Liga Champions 2019/2020 )
"Itu adalah tahun yang sangat sulit. Ketika saya melukai diri sendiri, itu adalah akhir dunia bagi saya," kenangnya seperti dikutip Reuters.
"Saya harap tidak harus menghidupkan kembali apa yang telah saya alami. Cukup sudah. Saya tidak akan menerima operasi ketiga, itu berarti mungkin kaki saya tidak dibuat untuk level ini. Saya kemudian akan menjalani kehidupan lain, kehidupan tanpa nama."
Dia kembali berjuang dengan cedera musim lalu dan absen pada leg kedua babak 16 besar melawan Chelsea. Coman, yang juga absen dalam kemenangan Prancis di Piala Dunia 2018 karena cedera, bahkan tidak diharapkan berada di lineup awal melawan PSG. Perubahan mengejutkan dilakukan Flick yang dengan berani menempatkan Coman mengisi posisi Perisic.
Langkah sang pelatih terbukti luar biasa ketika Coman, yang mengintai di tiang jauh, mengalahkan bek Thilo Kehrer dan menyundul umpan silang Joshua Kimmich untuk kemenangan di menit ke-59. "Ini luar biasa, kegembiraan yang luar biasa," kata Coman dikutip Reuters.
Sayangnya di tengah pesta kemenangan Bayern, Coman harus memendam kesedihan. Pasalnya, PSG adalah klub awal di mana ia berkarier. "Saya merasa agak sedih untuk PSG. Mereka menjalani perjalanan yang luar biasa. Kita harus menghormati apa yang telah dilakukan PSG."
"Kami mencoba memberi banyak tekanan pada mereka. Kami tidak kebobolan, itu yang paling penting. Itu final yang hebat," pungkas Kingsley Coman.
(bbk)