Dua Petinju Rusia Ikut Kejuaraan Meski Diskorsing Akibat Doping

Kamis, 18 Juli 2019 - 02:02 WIB
Dua Petinju Rusia Ikut Kejuaraan Meski Diskorsing Akibat Doping
Dua Petinju Rusia Ikut Kejuaraan Meski Diskorsing Akibat Doping
A A A
MOSCOW - Dua petinju amatir Rusia yang terkena sanksi akibat doping ambil bagian dalam kejuaraan tinju resmi di Moscow tahun lalu. Islam Dashaev dan Alena Tokarchuk ikut berkompetisi meski mendapat larangan tampil seperti diumumkan oleh badan anti-doping Rusia, RUSADA, yang mengacu pada peraturan anti-doping internasional.

Menurut laporan Reuters, kasus ini menunjukkan inkonsistensi dalam upaya Rusia mereformasi praktik anti-doping. Penyimpangan dalam penegakan larangan atlet pelaku doping berkompetisi, menunjukkan bahwa Rusia, yang mengatakan telah bersih dari skandal doping, belum menciptakan budaya anti-doping di mana semua pelaku doping dikesampingkan.

RUSADA mengklaim tidak mengetahui kasus itu dan mengatakan akan menyelidikinya. "Kami tidak tahu alasan mengapa para atlet yang ditangguhkan ini mengambil bagian dalam kompetisi yang diadakan di bawah yurisdiksi Federasi Tinju Rusia dan dengan dukungannya," kata Wakil Direktur Jenderal RUSADA Margarita Pakhnotskaya dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

"Fakta bahwa atlet seperti itu berpartisipasi dalam kompetisi sangat mengkhawatirkan."

Reuters tidak dapat menghubungi kedua petinju tersebut untuk memberikan komentar. Menurut aturan Badan Anti-Doping Dunia (WADA), atlet yang terkena sanksi doping dilarang berpartisipasi dalam kapasitas apa pun dalam kompetisi atau kegiatan yang berkaitan dengan olahraga elite. Jika seorang atlet melanggar larangan doping, durasi skorsing dapat digandakan.

WADA mengatakan akan menindaklanjuti masalah ini dengan RUSADA dan "federasi internasional yang relevan" untuk memastikan mereka mengetahui temuan-temuan Reuters dan bahwa "tuduhan itu ditangani dengan tepat."

Valery Karadutov, seorang pejabat dari Federasi Tinju Rusia yang mengawasi salah satu kejuaraan dan menandatangani hasilnya, mengatakan dia belum mengetahui ada larangan untuk kedua petinju tersebut.

Federasi Tinju Rusia mengatakan sedang memeriksa kasus-kasus yang diidentifikasi Reuters, dan akan memberikan penilaian, tanpa memberikan kerangka waktu.

Menurut data RUSADA, petinju Islam Dashaev menerima skorsing empat tahun pada 2017 karena pelanggaran doping, juga termasuk menolak tes doping.

Tapi pada Agustus 2018, dia masuk dalam kategori 81 kg pada kompetisi nasional yang diadakan di kota Anapa di pantai Laut Hitam Rusia. Menurut catatan kompetisi, dia menang satu pertarungan dan kalah satu lainnya.

RUSADA, yang mengatakan Federasi Tinju Rusia telah diberitahu tentang larangan Dashaev dan Tokarchuk secara tepat waktu, menerbitkan daftar atlet yang melayani skorsing doping di situs webnya.

Tetapi pejabat Federasi Tinju Rusia Karadutov, yang merupakan delegasi teknis di turnamen tempat Dashaev bertarung, mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak mengetahui bahwa petinju itu sedang menjalani larangan doping.

"Informasi ini tidak disampaikan kepada saya dan kepada ketua juri," kata Karadutov, yang tanda tangannya muncul di setiap halaman hasil kompetisi. "Tidak ada cara bagi kami untuk mengikuti ini."

Karadutov mengatakan daftar petinju yang dilarang untuk doping harus dipublikasikan di situs federasi "dalam huruf besar" dan flash untuk menarik perhatian para pejabat. "Dengan begitu kami akan bisa mengikuti."

Sementara Alena Tokarchuk berada di urutan ketiga dalam kategori 54 kg kejuaraan tinju wanita yang lahir pada atau sebelum 1999 di Moscow pada Januari dan Februari 2018.

Turnamen dimulai seminggu setelah larangan dua tahun Tokarchuk -dari 28 November 2017 hingga 27 November 2019- diumumkan RUSADA pada 23 Januari 2018. Tokarchuk diskors karena pengujian positif untuk furosemide, yang ada dalam daftar diuretik.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3881 seconds (0.1#10.140)