Naila Novaranti Tak Sabar Taklukan 3 Lokasi Ekstrem di Taiwan

Rabu, 07 Agustus 2019 - 23:59 WIB
Naila Novaranti Tak Sabar Taklukan 3 Lokasi Ekstrem di Taiwan
Naila Novaranti Tak Sabar Taklukan 3 Lokasi Ekstrem di Taiwan
A A A
JAKARTA - Sudah banyak lokasi ekstrem di berbagai negara yang ditaklukan penerjun payung Indonesia, Naila Novaranti. Terakhir adalah Pegunungan Himalaya yang jadi lokasi terjunnya. Wanita kelahiran Jakarta 38 tahun silam itu berencana melakukan aksi terjun payung di Kutub Selatan, akhir tahun ini.

Walau sudah menentukan target lokasi di akhir tahun ini, Naila yang juga instruktur terjun payung di sejumlah instansi ini telah ancang-ancang menentukan lokasi berikutnya. Dalam kaitannya menentukan lokasi, Naila pun baru-baru ini mendatangi Taiwan.

Tercatat empat lokasi ia datangi untuk survey. Lokasi itu adalah Taipei Zoo, Yehliu Geopark, Menara 101 Taipei dan destinasi wisata lampion Pingxi Old Street di Distrik Pingxi. "Ternyata di Taiwan itu ada beberapa lokasi yang layak dijadikan tempat terjun payung ekstrem apalagi dengan pemandangan yang indah banget. Harus dicoba sih tapi belum tahu kapan karena butuh persiapan dan izin juga. Kita tidak bisa asal terjun, ada kode etiknya lah. Ya sekarang cari lokasi baru dulu sekaligus menikmati keindahan Taiwan," ujar Naila di Jakarta, Selasa (6/8).

Dari empat lokasi ini, tiga lokasi menurutnya punya tantangan yang ekstrem. Yehliu Geopark misalnya, di lokasi itu taman batu karangnya di kawasan semenanjung dengan panjang 1.700 meter sangat menantang. Kemudian Menara 101 Taipei yang merupakan gedung tertinggi kedua di dunia yang memiliki 101 lantai dengan luas total 450.000 meter persegi.

Yang terakhir ada Pingxi Old Street. Pingxi Old Street adalah wilayah yang kaya sejarah budaya dengan pemandangan alam yang indah yang dulunya bisa dinikmati sepanjang perjalanan di kereta. Di sana ada tradisi kuno yakni menerbangkan puluhan lampion.

"Khusus di Yehliu Geopark, lokasinya sangat ekstrem. Wilayahnya curam dan lokasi pendaratannya cukup sulit," papar Naila yang berangkat ke Taiwan dari 26-31 Juli lalu.

Tak hanya survey lokasi, di Taiwan Naila juga menghadiri undangan panitia Kongres Diaspora Indonesia. Untuk tahun ini, di kongres yang akan digelar di Jakarta, Agustus ini, Naila yang bersuamikan seorang anggota marinir Inggris ini akan mendapat penghargaan sebagai salah satu warga Indonesia yang tinggal di luar negeri yang juga perempuan penerjung payung ekstrem satu-satunya di Indonesia.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6517 seconds (0.1#10.140)