Uni Papua dan PP Muhammadiyah Teken Kerja Sama di Bidang Sepak Bola

Jum'at, 16 Agustus 2019 - 23:13 WIB
Uni Papua dan PP Muhammadiyah Teken Kerja Sama di Bidang Sepak Bola
Uni Papua dan PP Muhammadiyah Teken Kerja Sama di Bidang Sepak Bola
A A A
JAKARTA - Kesepakatan bersama (MoU) dijalin komunitas sepak bola Uni Papua dan PP Muhammadiyah. Keduanya sepakat mengembangkan karakter bangsa Indonesia lewat sepak bola.

Bertempat di Kantor PP Muhammadiyah di Menteng Raya, Jakarta Pusat, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Founder Uni Papua, Harry Widjadja, menandatangani MoU tersebut. Uni Papua akan memberikan pelatihan mengenai materi pembinaan yang mereka miliki kepada pengajar di sekolah Muhammadiyah.

"Dengan penandatanganan MoU yang dilakukan Muhammadiyah bersama Uni Papua, kami akan kembali menggunakan sepak bola sebagai wadah untuk mempersatukan bangsa. MoU ini juga bertujuan untuk membangun karakter bangsa, agar sepak bola bisa melahirkan masyarakat yang cinta damai, cinta persaudaraan, dan cinta keragaman," kata Haedar Nashir, Jumat (16/8/2019).

"Melalui kerja sama ini, Muhammadiyah tidak pernah mengenal lelah untuk bisa membangun bangsa Indonesia melalui karya-karya nyata di masyarakat," lanjutnya.

Sementara itu, Founder Uni Papua, Harry Widjaja, mengakui dalam waktu dekat akan menggelar coaching clinic dan mendatangkan pelatih bersertifikat internasional untuk membantu Muhammadiyah dalam mengembangkan karakter bangsa Indonesia lewat sepak bola.

"Kami akan menggelar coaching clinic dan memperkenalkan materi Uni Papua kepada rekan-rekan di Muhammadiyah yang diarahkan untuk membina mahasiswa baru dan siswa di sekolah-sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia," ujar Harry Widjaja.

"Saya berharap pembinaan karakter lewat sepak bola ini, yang nantinya akan menjadi bagian ekstrakurikuler di sekolah Muhammadiyah, bisa ikut membantu pengembangan karakter," ujar Harry Widjaja di momen yang sama," lanjut Founder Uni Papua itu.

Sebagai bentuk nyata kerja sama, Muhammadiyah dan Uni Papua akan memperingati hari perdamaian dunia pada 21 September 2019 dengan menggelar Football for Peace. Rencananya dalam kegiatan sepak bola itu, Muhammadiyah dan Uni Papua akan mengundang duta negara sahabat dan juga mitra yang dimiliki oleh kedua organisasi tersebut.

Satu hal yang menarik, dalam kegiatan tersebut akan ada pertandingan yang melibatkan tokoh lintas agama sebagai bentuk konkret dari perdamaian yang ada di Indonesia. Presiden Football for Peace Interfaith Indonesia, Zahrul Azhar Asumta, menyebut sepak bola merupakan media yang sangat tepat untuk bangsa Indonesia yang memang sangat menyukai olahraga tersebut.

"Sepak bola bisa menjadi sarana yang tepat untuk menularkan virus-virus perdamaian, menularkan virus anti-diskriminasi, sehingga kita semua bisa membangun bangsa ini dengan kerukunan dan perdamaian," ujar Zahrul Azhar Asumta, atau yang karib disapa Gus Hans.

"Football for Peace, termasuk di dalamnya ada interfaith, ingin mengingatkan bahwa sepak bola itu memiliki nilai-nilai yang ada di dalam kehidupan. Jika menganalogikan bangsa ini sebagai sebuah tim sepak bola, ada yang berperan sebagai bek, ada yang berperan sebagai striker, dan ada yang berperan sebagai penjaga gawang. Ketika masing-masing menjalankan perannya, InsyaAllah Indonesia akan aman, makmur, dan damai selamanya," lanjut Gus Hans yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang itu.

Gus Hans juga optimistis penandatanganan MoU antara Muhammadiyah dan Uni Papua ini menjadi langkah bagus menuju perdamaian.

"MoU ini memberikan semangat kepada kami untuk turun ke lapangan dan meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa apa pun mazhab, apa pun organisasinya, apa pun agamanya, kalau memiliki konsentrasi yang sama terhadap Pancasila dan NKRI, insyaAllah kita semua bisa bekerja sama dengan baik. Kami berharap kesepakatan ini berdampak kepada kerukunan masyarakat Indonesia," ujarnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4038 seconds (0.1#10.140)