Cerita Masa Kecil Amadou Diawara Rekrutan Anyar Roma

Jum'at, 13 September 2019 - 02:00 WIB
Cerita Masa Kecil Amadou Diawara Rekrutan Anyar Roma
Cerita Masa Kecil Amadou Diawara Rekrutan Anyar Roma
A A A
ROMA - Kisah masa kecil Amadou Diawara penuh dengan perjuangan. Lahir dan besar di Conakry, Guinea, rekrutan anyar AS Roma itu berasal dari keluarga berpendidikan.

Kedua orang tua Diawara adalah guru di kota tempat tinggalnya. Diawara menjadi satu-satunya anak laki-laki dari tiga bersaudara, kedua saudarinya bergelut di bidang kesehatan.

Tumbuh di lingkungan terpelajar menjadi sulit bagi Diawara yang bercita-cita menjadi pesepak bola profesional. Diawara sempat mengutarakan keinginannya untuk menjadi pesepak bola pada usia 14 tahun, alih-alih mendapat dukungan, Diawara justru dimarahi habis-habisan oleh ayahnya.

Namun, sekuat apa pun sang ayah melarang Diawara menjadi pesepak bola, pria kelahiran 17 Juli 1997 itu tak bisa mengubur impiannya. Ketekunan dan kegigihan Diawara berbuah hasil manis karena dirinya kini telah menjadi pesepak bola profesional di Italia.

Dalam sebuah wawancara, Diawara mengungkapkan bahwa Sira, saudari perempuannya, menjadi orang yang paling berjasa dalam kariernya. Di saat seluruh keluarga menentang keinginannya menjadi pesepak bola,

Sira datang dan membelikan Diawara sepatu sepak bola. Tak cukup sampai di situ, Diawara harus menumpang mandi di rumah temannya agar tak ketahuan bermain sepak bola ketika sampai di rumah.

Saat usianya 16 tahun, nasib baik menaungi Diawara. Ia dibawa oleh agen asal Italia Robert Visan ke Negeri Pisa. Pada 2015 Diawara mendapat kesempatan trial di tim Serie C, San Marino, dan langsung menuai pujian.

Tak butuh waktu lama, hanya 15 pertandingan setelah partai debut bersama San Marino, Diawara direkrut oleh Bologna yang kala itu berlaga di Serie A.

Di awal kedatangannya ke Italia, Diawara hanya membawa satu tas kecil yang berisi satu kaus dan satu celana jins. Diawara juga tak bisa berbahasa Italia barang sepatah kata pun saat itu.

Beruntung San Marino mau berbaik hati memberikan pakaian dan menyekolahkan Diawara agar bisa berbahasa Italia. Gaji pertama Diawara di San Marino langsung dibelikan tiga buah sepatu tenis yang mana itu merupakan barang baru bagi dirinya.

Peningkatan karier Diawara terbilang cepat karena pada 2016 dirinya hengkang ke Napoli sebelum akhirnya berlabuh ke AS Roma saat ini. Diawara menunjukkan kedewasaan dalam bermain dan ketenangan mengawal lini tengah.

Diawara pun digadang-gadang akan menyamai torehan pemain idolanya, Yaya Toure, di masa mendatang. Di skuat Giallorossi saat ini Diawara akan bersaing dengan Lorenzo Pellegrini, Bryan Cristante, dan Jordan Veretout untuk memperebutkan tempat di lini tengah.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6326 seconds (0.1#10.140)