Deontay Wilder, Anthony Joshua dan Perebutan Takhta Kelas Berat

Selasa, 19 November 2019 - 07:57 WIB
Deontay Wilder, Anthony Joshua dan Perebutan Takhta Kelas Berat
Deontay Wilder, Anthony Joshua dan Perebutan Takhta Kelas Berat
A A A
Deontay Wilder dan Anthony Joshua menjadi simbol dua raja tinju Kelas Berat yang berbeda nasib. Wilder masih menyandang raja Kelas Berat WBC. Di sisi lain, Joshua menjadi raja yang untuk sementara waktu diasingkan setelah mahkota juaranya dirampas Andy Ruiz Jr.

Bulan depan, Joshua berjuang untuk kembali merebut singgasanannya saat duel ulang dengan Ruiz Jr di Arab Saudi. Kalah atau menang dalam duel ulang akan menentukan apakah Joshua masih pantas menyandang raja Kelas Berat WBA, WBO, dan IBF.

Dalam ketiadaan Joshua, tekanan lebih besar kini beralih dalam diri Deontay Wilder, yang kendalinya atas dinasti WBC telah berlangsung hampir lima tahun. Wilder menjadi simbol rezim kebrutalan yang menakutkan di ring, wajah-wajah yang menggeram dan tubuh-tubuh lawannya yang babak belur.

Pecinta tinju Kelas Berat terlalu lama merindukan dua raja tersebut bertarung di ring. Sepertinya akan sangat sulit menyatukan dua raja tersebut berduel memperebutkan takhta Kelas Berat sejati.

"Aku raja yang sama sekali berbeda, binatang yang sama sekali berbeda,"koar Wilder memperingatkan Josua, tetapi sebelum persaingan mereka menjadi kenyataan, dia harus berurusan dengan musuh-musuh lama yang bertujuan untuk menjatuhkan kekaisarannya.

Di saat Joshua berjuang merebut kembali takhtanya, Wilder juga bersiap naik ring untuk mempertahankan mahkota juaranya. Dia akan melawan Luis Ortiz pada 23 November mendatang.

Permainan takhta Kelas Berat sedang membentuk untuk menjadi pertempuran yang paling dramatis, sementara kekuatan lain siap mengancam raja-raja yang ada, Tyson Fury, mengintip celah untuk menjadi raja baru.

Bentrokan Joshua vs Wilder masih mungkin jika mereka berdua menang dalam duel ulang. Dan rintangan pertama datang akhir pekan ini dalam sosok seorang pria berjuluk 'King Kong'. Ya, Ortiz, si kidal dari Kuba, baru saja kalah dari Wilder dalam 34 pertarungannya dan nyaris menyebabkan kekecewaan dalam pertarungan pertama mereka. "Saya sangat sibuk, sangat bersemangat, tetapi saya memiliki kesadaran saya," Wilder mengakui.

Dia meraung kembali dengan menenangan KO di ronde 10 atas Ortiz. Sejak itu, dia bermain imbang dengan Fury akhir 2018. Pertarungan ulang yang diharapkan dengan Fury pada bulan Februari bergantung pada hasil duel ulang dengan Ortiz.

Wilder, raja yang paling lama memerintah bahkan sebelum Joshua diasingkan, mengulurkan tangannya kepada Ortiz. Ortiz adalah salah satu dari setidaknya sembilan penantang yang bersiap mengambil posisi Wilder atau Ruiz Jr sebagai juara, atau status Joshua dan Fury.

Selain itu nama-nama seperti Dillian Whyte, Oleksandr Usyk, Derek Chisora dan Joseph Parker dan mereka masing-masing siap menebar ancaman, mereka masing-masing merayap lebih dekat setiap hari.

Raja yang diasingkan telah pergi tetapi tidak dilupakan oleh juara yang mengenakan topeng dan mahkota emas. "Aku dan Joshua memiliki pola pikir yang berbeda," Wilder membual. "Punyaku kuat, jauh lebih kuat dari miliknya.’’

"Saya berjuang untuk satu juara, satu wajah, satu nama - juara (tidak perlu). Tidak ada yang akan menghalangi saya, tidak ada siapa pun.


Singgasana besi menanti siapa pun yang selamat dari pertempuran terakhir ini. Kembalinya Joshua sudah dekat, tetapi langkah pertama adalah Wilder.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7276 seconds (0.1#10.140)