Satu Kesalahan Fatal yang Bikin Anthony Joshua Roboh di Kanvas

Oleksander Usyk membeberkan penyebab Anthony Joshua roboh empat kali sebelum akhirnya di KO Daniel Dubois pada ronde kelima pada pertarungan perebutan sabuk juara kelas berat di Stadion Wembley, Minggu (22/9/2024). Salah satunya adalah posisi mundurnya.

Pertarungan Dubois vs Joshua di Stadion Wembley dipenuhi 96.000 penonton. Kebanyakan dari mereka mendukung AJ. Setelah hampir 20 menit menyaksikan pertarungan, penonton yang kebanyakan mendukung AJ dibuat kecewa setelah petinju jagoan mereka roboh di kanvas dan kesulitan untuk bangun di ronde kelima.

Reaksi selanjutnya cukup riuh saat penonton, yang sebelumnya sangat mendukung Joshua, memuji raja baru Wembley yang tidak diduga-duga. Usyk menjelaskan satu kesalahan yang dibuat Joshua adalah posisinya.


"Anthony memiliki satu masalah karena posisi ini (bersandar ke belakang hingga kehilangan keseimbangan) ini berbahaya. Jika Anda ingin mundur seperti ini, bukan seperti ini, karena ini ini berbahaya," ungkap Usyk dikutip dari Daily Star, Senin (23/9/2024).

Ketika ditanya apa yang menurutnya harus dilakukan Dubois dan AJ selanjutnya? Usyk menjawab tak pedulikan mereka. Karena, kata dia, saat ini ia sedang menikmati menghabiskan waktu bersama keluarga dengan bermain ski jelang pertarungannya melawan Tyson Fury pada 21 Desember 2024.

"Saya tidak memikirkan ini," singkat Usyk.

Penebusan Dosa Dubois

Daniel Dubois lahir di Greenwich 27 tahun lalu. Dia adalah salah satu dari 11 anak yang dilahirkan oleh Dave Dubois, seorang mantan pedagang kaki lima di Pasar Camden.

Dave pernah menghasilkan satu juta dolar dengan menjual poster di New York. Setelah mengamankan finansialnya pada 1997, ia menjadi orang tua tunggal yang berdedikasi.

Tujuh anak bungsunya, dimulai dengan Daniel, dibesarkan secara eksklusif oleh Dave. Mereka sebagian besar bersekolah di rumah dan, terlepas dari semua bakat tinju yang luar biasa seperti Daniel, Caroline, Prince, dan Solomon, anak-anak Dubois telah hidup di bawah bayang-bayang ayah mereka.



Daniel khususnya. Sering kali tampak kalem dan pemalu. Kerentanan itu tampak akut ketika Dubois dituduh berhenti saat mengalami dua kekalahan yang mencoreng rekor profesionalnya. Pada November 2020, Dubois diejek di media sosial dan oleh banyak mantan petarung karena ia terjatuh dengan lutut dan gagal bangkit dari knockdown brutal yang dilakukan oleh Joe Joyce.

Malam harinya, dipastikan bahwa rongga matanya retak parah. Dubois berisiko mengalami kebutaan jika ia terus bertarung. Agustus lalu, ia kembali diejek karena tidak bangkit setelah dijatuhkan dan dilukai oleh Oleksandr Usyk. Tak sedikit yang menyindir jika dia tidak memiliki hati serta keberanian untuk menjadi juara dunia.

Tapi Usyk berpikir berbeda. Ia telah merasakan kekuatan Dubois dan juga berakhir berlutut ketika penantang muda Inggris itu memukulnya dengan kekuatan yang menyiksa tepat di garis sabuk. Itu dianggap sebagai pukulan rendah dan Usyk, yang cerdik seperti biasanya, memanfaatkan waktu empat menit yang diberikan wasit kepadanya untuk pulih. Ia akhirnya menghentikan Dubois di ronde kesembilan.

Pada pertarungan melawan AJ, mudah untuk mengingat bagaimana Usyk menghibur Dubois di atas ring lebih dari setahun yang lalu. "Tidak buruk. Ini tinju, bukan balet. Daniel, kamu masih muda. Kamu boleh bermimpi. Sobat, santai saja. Ini tinju. Ini olahraga yang berat, kawan."

Mungkin Dubois teringat kata-kata Usyk ketika ia berbicara dengan lebih tenang setelah mengalahkan Joshua. "Saya seorang gladiator, saya seorang pejuang sampai akhir. Ini adalah waktu saya, ini adalah kisah penebusan dosa saya dan saya tidak akan berhenti sampai saya mencapai potensi penuh saya," tegas Dubois.

"Saya adalah Daniel di sarang singa. Saya tidak dapat dihentikan. Saya tidak akan ditolak," imbuh Dubois.