Resmi Jadi Anggota KONI, MPI Bertekad Tingkatkan Prestasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Modern Pentathlon Indonesia (MPI) resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Keputusan ini diketahui dalam rapat kerja Nasional (Rakernas) KONI yang digelar 25-27 Agustus 2020.
Dengan resmi menjadi anggota KONI, MPI yang berdiri 13 Februari 2015 di Jakarta, bertekad menorehkan prestasi lebih baik lagi setelah berhasil menggebrak dengan menjadi juara umum cabor pada SEA Games 2019 Filipina. Pengakuan ini menandakan bahwa Modern Pentathlon Indonesia dapat ikut dipertandingkan pada kompetisi-kompetisi resmi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Kita bersyukur dan akhirnya resmi dimasukkan sebagai anggota KONI. Terimakasih buat Ketua Umum dan jajaran pengurus KONI serta semua pengurus cabang olahraga yang memberikan dukungan dan masukan kepada MPI. Tentu saja ini sebuah kepercayaan sekaligus tantangan bagi pengurus dan atlet MPI untuk meningkatkan prestasi lebih tinggi untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) MPI, Anthony C. Sunarjo dalam keterangan persnya, Jumat (28/8/2020).
Anthony menjelaskan, setelah tampil perdana sekaligus menjadi tuan rumah saat Asian Games 2018, PP MPI terus melakukan pembinaan atlet dan hasilnya mendulang empat dari enam medali emas yang diperebutkan pada SEA Games 2019. Prestasi harus dipertahankan pada SEA Games 2021, tapi target kita tentu harus lebih tinggi yaitu Asian Games dan Olimpiade serta singel event internasional bergengsi.
Sebagai cabor olimpiade, MPI mempunyai misi yang tidak ringan. Karena harus melakukan pembinaan yang menggabungkan lima disiplin olahraga sekaligus yaitu renang, berkuda, lari, anggar dan menambak. Tidak mudah mencari bibit atlet dengan bakat Super. (Baca juga: Kemenpora dan KONI Akui Esports sebagai Cabor Prestasi di Indonesia )
"Dengan menjadi anggota KONI, organisasi PP MPI diharapkan lebih bersemangat lagi dalam melakukan pembinaan dan pencarian atlet bebakat. MPI juga langsung mengajukan diri untuk dipertandingkan, sebagai cabor ekshibisi pada PON 2024 agar modern pentathlon makin berkembang dan dikenal luas masyarakat Indonesia," jelas Anthony.
Diketahui, PP MPI menjadi satu dari sembilan organisasi olahraga yang disahkan menjadi anggota baru KONI pada Rakernas 2020. MPI berafiliasi dengan UIMP (Union Internationale de Pentathlon Moderne) dan juga menjadi anggota NOC Indonesia. (Baca juga: Pemain Esports SMP, SMA, dan Kuliah Akan ”Diadu” di Piala Kemenpora 2020 )Sebelumnya, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman memang memberi dukungan kepada PP MPI untuk masuk menjadi anggota baru KONI. "MPI layak masuk menjadi anggota KONI karena sebelumnya sudah berprestasi internasional namun belum memiliki induk organisasi di Indonesia,” kata Marciano.
Selain membahas penerimaan anggota baru KONI, Rakernas yang berlangsung tiga hari pada 25-27 Agustus itu juga membahas mengenai kesiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX pada 2021, kesiapan PON Aceh-Sumut XXI pada 2024, serta lanjutan revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN). (Baca juga: Mobile Legends sampai Free Fire Perebutkan Esports Game Awards 2020 )
Dengan resmi menjadi anggota KONI, MPI yang berdiri 13 Februari 2015 di Jakarta, bertekad menorehkan prestasi lebih baik lagi setelah berhasil menggebrak dengan menjadi juara umum cabor pada SEA Games 2019 Filipina. Pengakuan ini menandakan bahwa Modern Pentathlon Indonesia dapat ikut dipertandingkan pada kompetisi-kompetisi resmi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Kita bersyukur dan akhirnya resmi dimasukkan sebagai anggota KONI. Terimakasih buat Ketua Umum dan jajaran pengurus KONI serta semua pengurus cabang olahraga yang memberikan dukungan dan masukan kepada MPI. Tentu saja ini sebuah kepercayaan sekaligus tantangan bagi pengurus dan atlet MPI untuk meningkatkan prestasi lebih tinggi untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) MPI, Anthony C. Sunarjo dalam keterangan persnya, Jumat (28/8/2020).
Anthony menjelaskan, setelah tampil perdana sekaligus menjadi tuan rumah saat Asian Games 2018, PP MPI terus melakukan pembinaan atlet dan hasilnya mendulang empat dari enam medali emas yang diperebutkan pada SEA Games 2019. Prestasi harus dipertahankan pada SEA Games 2021, tapi target kita tentu harus lebih tinggi yaitu Asian Games dan Olimpiade serta singel event internasional bergengsi.
Sebagai cabor olimpiade, MPI mempunyai misi yang tidak ringan. Karena harus melakukan pembinaan yang menggabungkan lima disiplin olahraga sekaligus yaitu renang, berkuda, lari, anggar dan menambak. Tidak mudah mencari bibit atlet dengan bakat Super. (Baca juga: Kemenpora dan KONI Akui Esports sebagai Cabor Prestasi di Indonesia )
"Dengan menjadi anggota KONI, organisasi PP MPI diharapkan lebih bersemangat lagi dalam melakukan pembinaan dan pencarian atlet bebakat. MPI juga langsung mengajukan diri untuk dipertandingkan, sebagai cabor ekshibisi pada PON 2024 agar modern pentathlon makin berkembang dan dikenal luas masyarakat Indonesia," jelas Anthony.
Diketahui, PP MPI menjadi satu dari sembilan organisasi olahraga yang disahkan menjadi anggota baru KONI pada Rakernas 2020. MPI berafiliasi dengan UIMP (Union Internationale de Pentathlon Moderne) dan juga menjadi anggota NOC Indonesia. (Baca juga: Pemain Esports SMP, SMA, dan Kuliah Akan ”Diadu” di Piala Kemenpora 2020 )Sebelumnya, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman memang memberi dukungan kepada PP MPI untuk masuk menjadi anggota baru KONI. "MPI layak masuk menjadi anggota KONI karena sebelumnya sudah berprestasi internasional namun belum memiliki induk organisasi di Indonesia,” kata Marciano.
Selain membahas penerimaan anggota baru KONI, Rakernas yang berlangsung tiga hari pada 25-27 Agustus itu juga membahas mengenai kesiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX pada 2021, kesiapan PON Aceh-Sumut XXI pada 2024, serta lanjutan revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN). (Baca juga: Mobile Legends sampai Free Fire Perebutkan Esports Game Awards 2020 )
(bbk)